Wisata Taman Waduk Ria Rio Di Jawa Timur

Wisata Taman Waduk Ria Rio Di Jawa Timur

Wisata Taman Waduk Ria Rio Di Jawa Timur
Benarkah Anda sedang mencari tempat rekreasi di kawasan Jakarta Timur? Ria Rio Supply Park bisa menjadi pilihan ideal!

Jakarta diketahui memiliki beberapa taman kota, yakni City Woodland di kompleks Gelora Bung Karno, Taman Surapati, Taman Menteng, dan masih banyak lagi.

Pada awalnya taman ini hanya berupa rawa yang disulap menjadi tempat penampungan air saat terjadi banjir.

Namun, seiring dengan semakin padatnya penduduk Jakarta, gudang yang baru-baru ini berisi air jernih ini kini mulai terkontaminasi.

Gudang tersebut juga semakin tercemar karena dipenuhi eceng gondok.

Oleh karena itu, pada masa Presiden Joko Widodo, gudang tersebut direnovasi dan kawasan di sekitarnya dimanfaatkan sebagai taman kota.

Akhirnya, warga Jakarta kini punya taman lain yang bisa mereka nikmati untuk hiburan atau sekadar menghirup udara alami di luar rumah.

Sejarah Singkat Repositori Ria Rio
Pada tahun 1950-an, kawasan ini masih berupa rawa.

Kemudian, pada masa Wakil Ketua Ali Sadikin, dilakukan pengadaan pasokan untuk mengurangi genangan air dan banjir di sekitar sini.

Pembangunan dimulai pada tahun 1960, ketika PT. Pulomas Jaya membutuhkan TPA untuk membuat lapangan pacuan kuda Pulomas yang jaraknya tidak jauh dari pasokan Ria Rio.

Memang nama Ria Rio didapat dari pimpinan PT. Pulomas Jaya, Rio Tambunan.

Sedangkan kata Ria berasal dari kata riak yang berarti air penampungan yang bergelombang.

Nama Ria Rio diresmikan pada tahun 1967.

Memang, tanah yang dulunya rawa ini digali dan diambil tanahnya untuk dijadikan persediaan besar.

Pada mulanya Repositori Ria Rio digunakan untuk tempat berenang, mencuci, area bermain, dan dilengkapi dengan berbagai kantor.

Keadaan Repositori Ria Rio telah menurun
Seiring berjalannya waktu, kondisi gudang ini semakin menurun dan membuat masalah bagi penghuni di wilayah sekitarnya.

Sejak sekitar tahun 1969, masih belum jelas Hoki99 bagaimana Pasokan Ria Rio dibuat.

Hal ini karena pada saat itu sedang berlangsung penghancuran PKI, dan diyakini karena likuidasi pemerintahan.

Karena kecerobohannya, tempat penampungan yang awalnya memiliki air jernih ini menjadi tidak terawat dan sering kali menyebabkan sesak napas karena alasan yang tidak diketahui.

Diperkirakan ada 10 hingga 20 korban jiwa secara konsisten.

Hingga Agustus 2013, pasokan ini mengalami pendangkalan yang signifikan karena banyaknya limbah, limbah, dan eceng gondok yang berkembang.

Airnya redup, busuk, dan dipenuhi jamban terbuka yang dipasang di tepi sumber air.

Penginapan swasta juga memenuhi persediaan sehingga dari tahun ke tahun gudangnya menjadi lebih kecil dan kehilangan kemampuannya.

Akibat pendangkalan tersebut, tempat penyimpanan sering kali meluap, terutama ke arah Jalan Perintis Independen, sehingga warga yang berada di sekitar jalan tersebut terpaksa terus menerus mengosongkannya.

Dengan cara ini, setelah beberapa persoalan pertanahan dianggap selesai, penggalian perbekalan yang sempat tertunda pun dilanjutkan.

Bagian barat dari persediaan dilengkapi dengan taman yang dilengkapi dengan amfiteater, WiFi, dan tanaman rumit yang signifikan, serta batang Baobab yang dipasang di sebuah bukit besar di taman tersebut. Taman ini kemudian disebut Ria Rio Supply Park.

Taman Persediaan Ria Rio Saat Ini

Ria Rio Repository Park berada di Pulomas, Jakarta Timur dan diresmikan pada tahun 2013.

Ria Rio Repository Park memiliki luas 2,6 hektar.

Misalnya seperti berlatih atau berhenti sejenak selama satu atau dua menit dan melepas lelah sekaligus mengikuti perspektif yang melingkupinya.

Ria Rio Supply Park terletak di Jalan Pulo Mas Utara Blok E No. 1, Kota Kayu Putih, Kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Ibu-ibu tidak dikenakan tiket masuk, namun harus membayar biaya singgah.

Ria Rio Supply City Park memiliki jalur lari yang nyaman untuk digunakan untuk latihan atau berjalan kaki dengan nyaman.

Untuk beristirahat, Bunda bisa duduk di barisan kursi taman.

Selain itu, untuk meningkatkan kemampuannya sebagai daerah resapan air dan paru-paru kota, berbagai jenis pepohonan ditanam di sini.

Berkat pepohonan ini, cuaca menjadi jauh lebih indah.

Pohon itu adalah baobab, yaitu pohon monster yang tingginya bisa mencapai 30 meter.

Pohon ini sengaja ditanam di tempat rekreasi karena dapat menampung dan menyimpan air dengan baik di batangnya.

Pohon ini juga bisa ditemukan di halaman Universitas Indonesia di Depok.

Karena sangat indah, banyak orang yang meluangkan waktu untuk berfoto dengan pohon baobab sebagai pemandangan.

Penjelasannya, tanaman asal Afrika ini memiliki bentuk yang luar biasa.

Tanaman ini tampak tumbuh kacau dengan fondasi di bawahnya tampak bertunas di udara.

Selain bentuknya yang unik, pohon ini juga memiliki ciri-ciri yang tidak bisa dilacak dalam kerangka berpikir pohon tersebut.

Selanjutnya, dalam banyak kasus disebut pohon kehidupan.

Dikatakan bahwa pohon baobab dapat tumbuh selama 2.000 tahun, dan dapat pulih kembali baik saat mengalami kekeringan atau kebakaran.

Segala aspek dari pohonnya bermanfaat, mulai dari tempat penyimpanannya yang mampu menampung galon air dalam jumlah besar, hingga daunnya yang bisa dimasak dan dimakan.