Nol Emisi Toyota bZ4X dan Lexus RZ

Nol Emisi Toyota bZ4X dan Lexus RZB

Nol Emisi Toyota bZ4X dan Lexus RZ
Borobudur Balapan Jarak Jauh Berbahan Bakar Bank Jateng berlangsung dengan tradisi tidak menyertakan kendaraan sampingan berbahan bakar fosil dalam setiap kesempatan. Tahun ini, satu atau, dua kendaraan listrik, murni dikirim ke Borobudur, untuk menghidupkan. perlombaan jarak, jauh global ini.

Kedua kendaraan, tersebut adalah, Toyota bZ4X dan, Lexus RZ 450e. Keduanya, masih bersaudara, karena sama-sama berbasis, pada panggung, e-TNGA, sebuah panggung, unik untuk kendaraan, listrik murni, ciptaan Toyota.

Seperti di masa lalu, lomba jarak jauh Borobudur merupakan kesempatan luar biasa untuk menguji kendaraan ini di lanskap asli dalam jarak yang signifikan. Kami mengendarai Toyota bZ4X terlebih dahulu dari Jakarta ke Borobudur untuk kemudian ditampilkan sebagai etalase statis di kota balap jarak jauh Borobudur 2023 di Taman Lumbini, Suaka Borobudur. Perjalanan ini menempuh jarak kurang lebih 500 kilometer.

Sewaktu pulang ke Jakarta, Kompas menggunakan mobil Lexus RX 450e. Ini merupakan ketiga kalinya Kompas merasakan kendaraan tersebut setelah diuji di Prancis, Februari 2023, dan diuji di Sirkuit E-Prix Ancol, beberapa bulan setelah kejadian. Meski begitu, kendaraan listrik luar biasa ini pertama kali diujicobakan di jalan-jalan umum di Indonesia.

Ekskursi dimulai pada Rabu (15/11/2023) malam dari tahap awal di Puncak Kompas, kawasan Palmerah, Jakarta. Toyota bZ4X berwarna gelap yang telah dipasangi stiker sebagai kendaraan otoritas Balap Jarak Jauh Borobudur 2023 siap menjadi perjalanan kita menuju Focal Java. Kendaraan ini dibutuhkan sehari sebelumnya di pusat komando PT Toyota-Astra Engine di kawasan Sunter, Jakarta Utara, dalam kondisi baterai terisi penuh.

Saat hendak berangkat, aki kendaraan baru kelebihan sekitar 90%. Di layar MID tertulis kelebihan jarak adalah 432 kilometer. Jarak yang cukup untuk sampai di Cirebon Jawa Barat, dimana kami berniat melakukan charge pertama pada outing. Dalam, perjalanan, menuju Borobudur, kami berniat, melakukan dua kali, pertemuan pengisian, pertama, di, Cirebon dan kedua, di Semarang. Perencanaan. perjalanan, seperti, ini menjadi salah satu, hal penting Hoki99 dalam, melakukan, perjalanan, jarak. jauh menggunakan, kendaraan, listrik, murni, mengingat, ketersediaan Stasiun Pengisian, Kendar,aan, Listrik, Umum (SPK,LU,) masih te,rbatas.

Tombol Permulaan ditekan dan hampir tidak ada suara, “Siap” menyala pada tampilan instrumen, menunjukkan bahwa kendaraan siap untuk dimulai. Kami menyalakan tombol AC, dan entah dari mana penanda jarak tempuh yang tersisa di layar multi-data show (MID) turun menjadi hanya 342 km. Kami sebenarnya merasa sepi karena jarak tempuh Kompas Puncak ke SPKLU di kawasan terbentang Km 228A Tol Trans Jawa berjarak sekitar 240 km.

Kendaraan meluncur mulus di jalan tol kota Jakarta. Pada awal mengemudikan bZ4X terasa aneh karena papan instrumen kendaraan menjorok jauh sebelum roda kemudi sehingga arah pandang di layar menempatkan papan instrumen di atas roda kemudi. Dengan pengaturan pengontrol miring, posisi roda pengarah sebaiknya diletakkan pada posisi paling minimal agar titik tertinggi roda pemandu tidak menutupi layar papan instrumen.

Kendaraan listrik utama dalam penawaran produk bZ (tidak penting) dari Toyota dapat melaju tanpa masalah di jalan tol. Kami sengaja mengatur mode berkendara pada posisi Eco untuk menghemat penggunaan baterai sebanyak yang diharapkan. Namun, bahkan dalam posisi Eco ini, tenaga mesin listrik tetap terasa menarik mobil secara drastis dan entah dari mana kendaraan tersebut sudah melaju pada batas kecepatan paling ekstrim di jalan tol.

Kami sengaja memilih sisa wilayah di Km 228A di wilayah Cirebon karena telah diperkenalkan SPKLU dengan kapasitas ultra quick accusing berkekuatan 200 kilowatt (kW). Saat kendaraan muncul di SPKLU, baterainya hanya berlebih 14%. Namun, karena, baterai lithium-ion bZ4X dengan, kapasitas 71,4 ,kWh mampu melakukan “teguran” daya, hingga 150 kW, pengisian, baterai dari. 14% hingga 81 persen, hanya membutuhkan, waktu 42 ,menit.

Kemudian, daya listrik pengisian akan ,berkurang sedikit demi sedikit saat pengisian, dari 80% menjadi 100%. Ini berencana, untuk melindungi baterai, dari panas berlebih, dan kecurangan. Alhasil, waktu pengisian menjadi lebih lama. Pada, dasarnya diperlukan ,satu jam lagi untuk menyelesaikan ,pengisian daya hingga, 100%. Sambil berharap baterainya, akan terisi, kami. memanfaatkan kesempatan ini untuk, istirahat siang hari.

Karena kami berusaha menambah kecepatan seiring berjalannya waktu, kami tidak mengisi kendaraan sampai penuh. Setelah kami yakin sudah cukup jarak untuk sampai di Semarang, kami kembali menjalankan kendaraan. Saat berjalan di jalan tol ini, layar MID menunjukkan konsumsi daya rata-rata sebesar 5,3 km per kWh. Perjalanan biaya pun terus berjalan hingga kami berangkat untuk mengisi baterai kembali di SPKLU di kantor PLN Focal Java Appropriation Fundamental Unit di wilayah Jatingaleh, Semarang. Sekali lagi, diperlukan waktu 2 jam untuk mengisi baterai hingga penuh.

Usai meninggalkan Semarang, kini saat yang tepat untuk menjajaki kendaraan listrik senilai Rp 1,190 miliar (keliling DKI Jakarta, Bekasi, dan Banten), di jalur berkelok-kelok yang sarat dengan perjalanan jauh. Pada mata kuliah ini, khususnya pada mata kuliah serangga yang tidak dipungut biaya