Kanselir Jerman ke China di Tengah Sorotan Uni Eropa – Kanselir Jerman ke China di Tengah Sorotan Uni Eropa – Gambar yang diluncurkan Kantor Informasi Xinhua, Kanselir Jerman Olaf Scholz mendatangi Bosch Hydrogen Powertrain Systems( Chongqing) Co Ltd di Area Jiulongpo, Chingqing, Cina, 14 April 2024.
CHONGQING, Pekan— Kanselir Jerman Olaf Scholz terletak di Cina buat kunjungan sepanjang 3 hari di tengah dakwaan Uni Eropa pertanyaan ketakjujuran Cina dalam perdagangan global. Kunjungan Scholz ditaksir selaku pertanda gimana Eropa hendak membiasakan kebijaksanaannya buat merespons tahap Cina.
Di hadapan para mahasiswa di Universitas Tongji, Shanghai, Senin( 15 atau 4 atau 2024), Scholz menerangkan, pasar Eropa terbuka serta seimbang untuk alat transportasi penciptaan Cina, namun mengingatkan supaya tidak terdapat dumping, keunggulan penciptaan, serta pelanggaran kekayaan intelektual.” Pada satu titik, hendak terdapat alat transportasi Cina di Jerman serta Eropa. Salah satunya perihal yang wajib nyata merupakan pertandingan wajib seimbang,” tuturnya.
Dengan tutur lain, beliau menerangkan berartinya memperbolehkan perusahaan- perusahaan buat mendirikan sarana penciptaan dengan cara lokal tanpa halangan birokratis.” Seperti itu mengapa tiap dikala aku terletak di Cina, pasti saja kita mau industri kita tidak mengalami pantangan,” ucap Scholz.
Scholz dijadwalkan berjumpa dengan Kepala negara Xi Jinping pada Selasa( 16 atau 4 atau 2024). Keduanya diperkirakan hendak mangulas beberapa rumor, di antara lain sokongan Cina kepada perekonomian Rusia ketika perang dengan Ukraina. Penguasa serta industri Jerman pula senantiasa takut atas kemampuan bentrokan pertanyaan Taiwan.
Dalam kondisi itu, pada para mahasiswa itu, Scholz pula mengatakan kalau negara- negara kecil sepatutnya tidak hidup dalam kekhawatiran kepada negara- negara besar, tanpa merujuk pada satu negeri. Pinggiran pula tidak bisa diganti dengan menuntut.” Bila orang sebelah kita besar, kokoh, serta gagah, kita senantiasa mau menyapa serta percaya ia tidak hendak melukai kita,” tuturnya.
Scholz didampingi kaum pebisnis besar serta berambisi bisa meluaskan rasio bidang usaha Jerman di Cina. Deputi itu mencakup Menteri Area, Pertanian, serta Pemindahan bersama puncak arahan golongan pabrik otomotif BMW Oliver Zipse serta pejabat Mercedes Benz dan Siemens.
Ini kunjungan Scholz kedua ke Cina semenjak berprofesi. Kunjungan awal pada Oktober 2022. Scholz merupakan kepala rezim negeri Barat awal yang mendatangi Cina tahun ini.
Guru Besar Politik Ekonomi Global Universitas Sichuan Pang Zhongying berkata, kunjungan Scholz mungkin besar buat mensupport pebisnis Jerman, paling utama di aspek alat transportasi bermotor listrik buat meluaskan bidang usaha mereka di Cina. Dalam asal usul pabrik otomotif Cina, pabrikan Jerman, Volkswagen( VW), tercantum yang awal merintis pabrik otomotif di Cina.
Saat sebelum ke Shanghai, Scholz mendatangi kota Chongqing, di sisi barat energi Cina. Shangyou News, alat daring anak industri Chongqing Daily mewartakan, sampai Februari 2024, Jerman telah membuka 84 industri di Cina barat energi, dekat Chongqing. Perusahaan- perusahaan Jerman aktif ikut serta dalam pembangunan serta perkembangan Chongqing.
Kunjungan Scholz ke Chongqing dimulai dengan mendatangi pabrik baterai materi bakar hidrogen kepunyaan pabrikan Jerman, Bosch. Teknologi materi bakar hidrogen jadi salah satu atensi penting dalam pengembangan pabrik di Chongqing yang diketahui selaku salah satu pusat pabrik berat di Cina.
Penguasa Cina melaporkan berpengharapan kepada perkembangan ekonomi, namun disikapi keragu- raguan oleh warga global. Bagi Pang, kehadiran Scholz meyakinkan kalau Jerman serta Uni Eropa mau ketahui kondisi sesungguhnya situasi perekonomian Cina.
Guru Besar Amatan Eropa di Universitas Fu Serta di Shanghai Ding Chun berkata, Jerman tidak merelaikan diri dari ketergantungan ekonomi dengan Cina.” Jerman butuh menjaga serta meluaskan kegiatan serupa ekonomi serta perdagangan dengan Cina,” tutur Ding.
Informasi statistik Penguasa Federal Jerman pada Februari 2024 membuktikan, Cina merupakan kawan kerja bisnis no satu Jerman sepanjang 8 tahun terakhir. Perdagangan bilateral turun 8, 7 persen pada 2023 jadi 206, 8 miliyar dollar AS beralasan informasi banderol bea. Ada pula ekspor Cina ke Jerman turun 13 persen dalam satu tahun terakhir sebesar 100, 6 miliyar dollar AS.
Kehadiran Scholz berjalan di tengah kesedihan Uni Eropa kalau pabrik mereka tidak bisa bersaing di Cina sebab terdapatnya halangan perdagangan serta keunggulan kapasitas pabrik Cina. Pada dini April 2024, Kamar Bisnis Jerman di Cina menghasilkan survey yang membuktikan 2 pertiga pebisnis yang ditanya berkata, mereka mengalami pertandingan tidak segar.
Pada dikala yang serupa, Uni Eropa lagi mencari jalur buat bibir69 kurangi resiko dari ketergantungan ekonomi dengan Cina, tercantum dalam keinginan cadangan bermacam materi berarti. Pada Oktober 2023, Uni Eropa mengawali pelacakan asumsi bantuan mobil listrik oleh Penguasa Cina kepada pabrikan otomotif yang membuat produk semacam dari Uni Eropa tereleminasi di pasaran.
Jerman juga melancarkan program Strategi Cina akhir tahun kemudian buat melindungi komunikasi dengan Beijing untuk menjaga kebutuhan bersama. Tetapi, Jerman pula berdiri bersama Uni Eropa buat kurangi resiko akibat meninggalkan ketergantungan ekonomi pada Cina.
Pada Maret 2024, Delegasi Besar Cina buat Jerman Wu Ken berkata pada South Cina Morning Post kalau perusahaan–perusahaan besar Jerman sudah melaporkan yakin pada pasar Cina dengan lalu berbisnis serta meningkatkan upaya. Itu meyakinkan ikatan ekonomi yang kokoh antara Jerman serta Cina.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengawali lawatan pendek ke Cina, Kamis( 3 atau 11 atau 2022) malam. Lawatan ini dikritik beberapa orang di Eropa. Terdapat keinginan Berlin buat menjaga Beijing selaku kawan kerja terpentingnya.
Melalui lawatan, 3- 4 November ini, Scholz menjaga adat- istiadat para kanselir Jerman senantiasa mendatangi Cina. Lawatan ke Beijing itu bagian dari ekspedisi ke Asia yang dijalani para atasan Jerman. Tidak hanya ke Cina, Scholz berkunjung ke Kamboja, serta Indonesia. Sedangkan Kepala negara Jerman Frank- Walter Steinmeier melawat ke Jepang serta Korea Selatan.
Scholz diiringi beberapa pebisnis Jerman dalam lawatan ke Cina. Semenjak 50 tahun kemudian, Jerman berfungsi berarti dalam kemajuan ekonomi Cina. Teknologi serta modal Jerman menolong Cina meningkatkan pabrik jadi semacam saat ini. Pada 2021, daya muat perdagangan Berlin- Beijing menggapai 245 miliyar euro. Cina juga jadi kawan kerja bisnis terbanyak Jerman.
Pada 1991, angka perdagangan dengan Cina cuma sebanding 1 persen produk dalam negeri bruto( PDB) Jerman. Pada 2021, nilainya sebanding 9, 5 PDB Jerman. Tahun itu, Beijing menulis Jerman selaku pangkal 14 persen pemodalan asing Cina. Pada Januari- Juni 2022, Jerman menancapkan 10 miliyar euro di Cina. Kamar bisnis serta Pabrik Cina mengatakan 5 industri Jerman selaku penanam modal penting Cina.
Berbarengan hari kedatangannya di Beijing, pandangan Scholz diterbitkan alat Politico. Di alat Amerika Sindikat ini, Scholz balik menerangkan tidak bisa jadi berakhir dari Cina, namun tidak bisa pula sangat tergantung pada negeri itu.
Bagi Scholz, ditempati 1, 4 miliyar jiwa, Cina sangat berarti buat diabaikan Jerman. Cina hendak senantiasa jadi kawan kerja berarti Jerman serta Eropa.“ Kita tidak ingin berakhir dari perihal itu,” catat Scholz.
Beliau pula tidak ingin Jerman diseret dalam Perang Dingin masa terkini. Selaku negeri yang terdesak dipisah karena Perang Dingin, Jerman tidak ingin ikut serta dalam blok- blok terkini, semacam yang sempat legal dikala Perang Dingin.
Tindakan seragam sempat ditunjukkan pendahulunya, Angela Merkel. Dalam beberapa peluang, Merkel menerangkan tidak ingin negaranya diseret Amerika Sindikat dalam konflik Washington- Beijing.
Lawatan Scholz ke Beijing mengakibatkan kritik dari dalam serta luar Jerman. Kepala negara Perancis Emmanuel Macron menyindir lawatan itu selaku pengesahan atas hasil kongres Partai Komunis Cina( PKC). Bertepatan, Scholz melawat sesudah kongres PKC berakhir.
Menteri Luar Negara Jerman Annalena Baerbock mengatakan, Berlin wajib lebih jelas serta keras pada Beijing. Dalam tanya jawab dengan Der Spiegel, beliau mengatakan tindakan itu wajib dimengerti dengan nyata oleh Beijing.
“ Kita telah melaporkan kalau Cina merupakan kawan kerja dalam bermacam rumor garis besar serta kita tidak bisa jadi berakhir( dari Cina). Walakin, kita pula menerangkan Cina selaku kompetitor serta lalu jadi lawan analitis,” tutur Baerbock.
Badan parlemen Eropa Samuel Cogolati mempersoalkan tujuan lawatan Scholz.“( Lawatan itu) salah sebab paling tidak 2 alibi. Awal, membuktikan Uni Eropa tidak memiliki tindakan tunggal pertanyaan Cina,” tutur ia, begitu juga diambil alat Euronews.