Asia Barat Masih Terlalu Tanguh

Asia Barat Masih Terlalu Tanguh

Asia Barat Masih Terlalu Tanguh – Hasil sesi perempat akhir Piala Asia 2023 membuktikan hegemoni negara- negara Asia Barat sedang susah dibendung. Tuan rumah Qatar jadi negeri terakhir yang membenarkan tempat di semifinal seusai menghilangkan Uzbekistan. Aransemen regu di semifinal di versi Piala Asia kali ini seragam dengan versi lebih dahulu. Korea Selatan jadi salah satunya negeri yang berpotensi membatalkan delegasi Asia Barat balik mengangkut beker.

4 negeri yang sukses mengamankan tempat di semifinal Piala Asia merupakan Qatar, Korea Selatan, Iran, serta Jordania. Qatar serta Jordania merupakan badan Aliansi Sepak Bola Asia Barat( WAFF). Tetapi, Iran dikala ini bukan badan WAFF walaupun tercantum salah satu pendirinya. Itu sebab semenjak 2015 Iran memilah pergi dari WAFF serta berasosiasi dengan Aliansi Sepak Bola Asia Tengah( CAFF) sebab perkara politik dengan Arab Saudi.

Qatar mempertegas hegemoni Asia Barat sehabis berhasil memberhentikan perlawanan hebat Uzbekistan. Qatar menang lebih dahulu lewat berhasil bunuh diri kiper Utkir Yusupov. Pada sesi kedua, Uzbekistan sukses membalas lewat berhasil Odiljon Khamrobekov. Angka 1- 1 bertahan sampai durasi wajar selesai. Pada sesi perpanjangan durasi, kedua regu kandas mengecap berhasil bonus. Qatar kesimpulannya pergi selaku juara melalui drama adu denda, 3- 2.

Sehabis membenarkan tempat di semifinal, Qatar bercita- cita memanjangkan hegemoni Asia Barat sekalian jadi negeri kelima yang berhasil menjaga titel Piala Asia. Sampai dikala ini, cuma Korea Selatan, Iran, Arab Saudi, serta Jepang yang terdaftar sempat menjaga titel pemenang. Hendak namun, jalur menciptakan tekad Qatar itu tidak hendak berjalan gampang. Di semifinal, Qatar telah dinanti rival kuat, Iran, yang ialah pemegang titel pemenang Piala Asia sebesar 3 kali.

Kita percaya menggapai sesi semifinal merupakan suatu hasil, namun tujuan itu belum berhasil. Kita sedang mempunyai 2 perlombaan serta kita mau membagikan seluruh yang kita dapat dalam 2 perlombaan ini, namun kita hendak menjalaninya satu per satu,” tutur Instruktur Qatar Marquez Lopes, diambil dari halaman AFC, Pekan( 4 atau 2 atau 2024).

Aransemen regu yang lulus ke semifinal Piala Asia kali ini bibir69 mendekati dengan versi lebih dahulu. Pada 2019, hegemoni Asia Barat diawali. Terdapat 3 negeri Asia Barat yang lulus ke semifinal, ialah Iran, Uni Emirat Arab, serta Qatar. Semacam versi kali ini, salah satunya negeri yang berpotensi mengganggu hegemoni negeri Asia Barat tiba dari Asia Timur, ialah Jepang. Di akhir, Jepang kandas mengakhiri Qatar yang jadi pemenang sehabis berhasil 3- 1.

Korea Selatan merasakan suasana yang serupa dengan Jepang di versi kali ini. Regu besutan Instruktur Juergen Klinsmann itu hendak bertemu Jordania di semifinal. Korea Selatan maju ke semifinal sehabis lulus dari lubang jarum dikala mengalami Australia. Korea Selatan berkesempatan maju ke akhir sebab sempat memiliki pengalaman manis menaklukkan delegasi Asia Barat, Arab Saudi, lewat drama adu denda di sesi 16 besar.

Penyerbu sekalian kapten Korea Selatan, Son Heung- min, berniat balik tampak baik serta bawa negaranya memberhentikan hegemoni Asia Barat dengan jadi pemenang buat ketiga kalinya. Walaupun terkategori negeri dengan adat- istiadat sepak bola kokoh di Asia, Korea Selatan terakhir kali jadi pemenang pada versi 1960 ataupun lebih dari 60 tahun kemudian.

Dari 4 regu, cuma satu regu yang hendak mengangkut beker. Aku mau berjuang buat beker itu. Letih, lelah, tidak bisa terdapat alibi. Kita hendak maju buat memenangi beker, membawanya kembali,” tutur Son.

Di bagian lain, regu Iran seakan menemukan” angin” seusai berhasil atas Jepang di perempat akhir. Iran hendak bertemu Qatar di semifinal. Iran membuktikan psikologis juaranya dengan bangun dari ketertinggalan setelah itu berputar menang atas Jepang.

Instruktur Iran Amir Ghalenoei berkata, timnya hendak membagikan segalanya di atas alun- alun buat pergi selaku pemenang. Iran telah lama tidak mengangkut beker Piala Asia. Terakhir kali mereka jadi pemenang merupakan pada versi 1976 di hadapan khalayak sendiri. Ghalenoei mengatakan perlombaan melawan Jepang bukan perlombaan gampang. Terlebih Iran terkini saja menempuh peperangan meletihkan sepanjang lebih dari 120 menit melawan Suriah di 16 besar. Hingga dari itu, kemenangan menggemparkan Iran atas Jepang amat berarti buat mendongkrak akhlak para aktornya.

” Perlombaan ini dapat jadi titik balik untuk sepak bola Iran, tidak cuma untuk regu nasional tua, namun pula untuk regu U- 23, U- 19, serta totalitas sepak bola,” tutur Ghalenoei.

Korea Selatan mencapai 8 besar dengan menampilkan bagian asian serta abai sekalian. Walaupun sedemikian itu, perihal terutama dari ekspedisi berliku itu merupakan tindakan spartan nan heroik Son Heung- min serta rekan- rekan. Mereka memerlukan itu buat menghadang Australia.

Satu kali bisa jadi cuma asian, namun tidak bila terjalin berulang kali. Regu berjuluk” Kesatria Taeguk” itu telah menjauhi kegagalan di pengujung peperangan sebesar 3 kali berangkaian. Terakhir, Korsel memulangkan Arab Saudi melalui adu denda sehabis sanggup membandingkan peran di menit ke- 9 injury time.

Korsel bawa modal itu buat menantang Australia dalam peperangan perempat akhir di Stadion Angkatan laut(AL) Janoub pada Jumat( 2 atau 2 atau 2024). Beradu berjudul kuis akhir versi 2015 itu sedikit profitabel Australia dari bagian agenda. Pergi selaku pemenang tim, Australia memperoleh durasi 2 hari rehat lebih banyak dibanding Korsel.

Belum lagi, Korsel berkelahi mati- matian sepanjang 120 menit serta adu denda di sesi lebih dahulu. Banyak pemeran mereka yang tampak dalam semua menit semenjak sesi tim, antara lain Son serta Lee Kang- in. Sedangkan itu, Australia dapat istirahat lebih lama berakhir menaklukkan Indonesia 4- 0, Pekan kemudian.

Tetapi, bagi Instruktur Korsel Juergen Klinsmann, sela waktu perlombaan yang cuma 3 hari tidak hendak jadi permasalahan. Para aktornya sudah meyakinkan kalau rasa letih dapat dikalahkan dengan antusias spartan. Tes dari ekspedisi berliku sepanjang tahap dini itu dipercayai hendak jadi pengalaman bernilai di sisa invitasi.

Kita tidak hirau sebab regu ini amat lapar serta cuma mau lulus. Buat menggapai itu, Kamu wajib berkenan mengidap, sedia buat sakit. Mereka main buat itu. Australia regu kuat, namun kita amat berpengharapan sehabis peperangan susah rival Arab Saudi,” ucap Klinsmann dalam rapat pers, Kamis( 1 atau 2 atau 2024) petang.

Di bagian lain, Korsel harus berlatih dari laga- laga lebih dahulu. Mereka terdesak mengalami drama di pengujung peperangan sebab kecerobohan yang membuat terabaikan lebih dahulu. Dengan skuad yang dinamai” angkatan kencana” semacam dikala ini, mereka sebaiknya dapat mengamankan peperangan dengan lebih gampang.

Bila sedang abai, Korsel hendak dihukum Australia. Regu” Kanguru” diketahui memiliki serbuan balik beresiko. Mereka belum maksimum menghasilkan senjata itu sebab berjumpa tim- tim gulungan kecil, tidak semacam Korea yang main terbuka.” Kita wajib senantiasa siap sedia dengan serbuan balik mereka, pula bola mati. Mereka kokoh dalam perihal itu,” tutur Klinsmann.

Regu Kesatria Taeguk pula wajib lebih klinis di depan gawang. Mereka kerap kali melupakan hujan kesempatan, semacam di sesi kedua serta perpanjangan durasi versus Arab Saudi. Para penyerbu Korsel cuma butuh lebih hening. Mutu lini depan mereka tidak butuh diragukan dengan wujud bintang Aliansi Inggris, ialah Son serta Hwang Hee- chan.

” Kita mengetahui di mana daya terbanyak regu ini. Itu terdapat di kecekatan serta kecekatan para pemeran. Kita cuma butuh mengoptimalkan itu serta menggunakan kesempatan yang terdapat. Australia regu yang amat kokoh dari bagian raga, namun kita berambisi dapat memperoleh hasil terbaik,” tutur Cho Gue- sung, penyerbu Korsel yang jadi bahadur dengan berhasil keseimbangan di sesi 16 besar.