Suriah Menginginkan Pasukan Amerika Segera Pergi

Suriah Menginginkan Pasukan Amerika Segera Pergi

Suriah Menginginkan Pasukan Amerika Segera Pergi – Angkatan Bersenjata Suriah menerangkan telah beringsang dengan kehadiran gerombolan Amerika Sindikat di area Suriah. Bagi tentara Suriah, telah waktunya angkatan AS ambil kaki.

Suriah dikala ini marah sebab tentara AS pada Sabtu( 3 atau 2 atau 2024) dini hari melancarkan beberapa serbuan di beberapa area di Suriah yang berbatasan dengan Irak.

Statment tentara itu disebarluaskan oleh kantor informasi nasional Suriah, Situ.” Terdapat sebagian kota di timur, dekat pinggiran dengan Irak, cacat akut. Beberapa masyarakat awam serta badan tentara berpulang. Ada pula kehilangan properti, bagus kepunyaan biasa ataupun kepunyaan individu,” begitu penjelasan pers Angkatan Bersenjata Suriah.

Lebih lanjut, tentara Suriah mendakwa AS bertugas serupa dengan golongan Negeri Islam di Irak serta Suriah( NIIS). Alasannya, kota- kota yang diserbu itu ialah zona gerombolan Suriah ditempatkan buat melawan serta membasmi sisa- sisa pengikut NIIS. Bagi tentara Suriah, serbuan AS itu tidak berargumen melainkan terencana buat melemahkan keahlian angkatan Suriah membasmi teroris.

Aba- aba Angkatan Bersenjata Suriah berkomitmen melawan terorisme serta melepaskan orang Suriah dari cengkaman teroris ataupun okupasi,” tutur statment itu.

Serbuan hawa AS meletuskan beberapa properti serta bibir69 prasarana di Bou Kamal serta Mayadeen di dekat pinggiran Irak. Di Irak, serbuan AS menghantam kota- kota Al- Qaem serta Akashat.

Di dekat pinggiran kedua negeri, listrik mati. Alat NBC mengutip, serbuan itu menyimpang 85 posisi di Suriah serta Irak yang digunakan oleh gerombolan Iran atau golongan wajib militer yang dibantu oleh Iran.

Bagi Ahli Ucapan Badan Keamanan Nasional AS John Kirby, terdapat 7 prasarana terpaut kelompok- kelompok bersenjata itu yang sukses dirusak. Prasarana itu melingkupi sarana aba- aba operasional, pusat intelijen, roket serta peluru kendali, dan bangunan pesawat nirawak.

Kepala negara AS Joe Biden berikan statment di Bangunan Putih, Washington DC.” Bayaran kita diawali pada hari ini serta hendak berjalan pada durasi dan tempat yang kita pastikan,” ucapnya.

Biden menyitir serbuan pesawat nirawak ke Menara 22, pos tentara AS di Jordania bagian timur laut, minggu kemudian. Sebesar 3 angkatan AS berpulang serta 40 personel tentara terluka. Bagi penjelasan tentara AS, pesawat nirawak itu ciptaan Iran serta dioperasikan oleh golongan wajib militer pendukung Iran yang berpangkalan di Irak.

” AS tidak mau mengakibatkan bentrokan di Timur Tengah ataupun di wilayah lain di bumi ini. Hendak namun, kita tidak hendak membiarkan terdapat pihak- pihak yang mengecam serta melukai masyarakat AS. Bila itu terjalin, tentu kita membalas,” tutur Biden.

Kehadiran gerombolan AS di Suriah ialah perihal yang kompleks, bagus untuk Suriah ataupun untuk AS. Mereka ditempatkan di area yang dikenal Area Keamanan Suriah Timur( ESSA) semenjak tahun 2015. Jumlahnya terdapat 900 personel.

Di melintas pinggiran, di Irak, terdapat 2. 500 badan gerombolan AS. Bersama, mereka merupakan bagian dari pembedahan tentara bernama Inherent Resolve( Niat Kokoh). Tujuannya buat melawan NIIS.

Tidak hanya AS, pembedahan ini pula dibantu, antara lain, oleh Inggris, Perancis, Uni Emirat Arab, Turki, serta Gerombolan Demokratik Suriah( SDF). Kehadiran SDF ini rumit sebab mereka menentang Penguasa Suriah di dasar Kepala negara Bashar Assad. Ikatan AS dengan Assad kurang baik sebab Washington memperhitungkan Assad seseorang buta hati.

Di sisi itu, sejatinya, perihal ini pula membuat kegiatan serupa dengan Turki buat mengatasi terorisme mengalami banyak tantangan. Alasannya, SDF terafiliasi dengan golongan disiden Kurdi, yang ialah kompetitor Ankara.

Dari dalam negara AS, banyak kritik terpaut pembedahan itu. Sebabnya sebab tidak dibantu oleh kebijaksanaan luar negara yang nyata terpaut ikatan dengan Suriah. Salah satu kritik dikemukakan oleh Institut Quincy buat Kenegaraan yang Bertanggung Jawab( QIRS) di Washington DC.

” Tidak hanya melawan terorisme di Suriah sisi timur laut, tidak terdapat hasil positif dari kebijaksanaan AS buat Suriah semenjak 2011,” tutur Jeffrey Feltman, mantan Delegasi Menteri Luar Negara AS, di dalam informasi QIRS versi Januari 2021. Perihal ini sebab AS tidak mempunyai kerangka hal apa yang mereka mau di Suriah alhasil tidak terdapat aksi berkelanjutan.

Suasana di Timur Tengah amat sulit dengan terdapatnya perang antara Hamas serta Israel. AS awal mulanya tidak ingin turun tangan serta cuma ingin menolong Israel lewat pengiriman anggaran dan senjata.

Hendak namun, bentrokan menyebar dengan ketetapan golongan Disiden Houthi di Yaman menyerangi kapal- kapal niaga di Laut Merah selaku wujud kebersamaan mereka dengan bangsa Palestina di Gaza yang dibombardir Israel.

AS merendahkan gerombolan buat berpatroli di Laut Merah serta membalas serbuan golongan Houthi. Golongan ini dituduh menemukan sokongan dari Iran, kompetitor AS serta Israel. Oleh karena itu, AS memobilisasi aset- aset mereka di Timur Tengah, tercantum di Suriah, buat bersiaga bila terdapat serbuan kepada mereka.

 Serbuan itu menarget lebih dari 85 posisi di 7 posisi di Irak serta Suriah.

Alat penguasa Suriah, Jumat( 2 atau 2 atau 2024), mengatakan serbuan itu selaku” gempuran Amerika”. Gempuran AS pada situs- situs di beberapa zona padang pasir serta di pinggiran Irak- Suriah, ucap alat Suriah, menyebabkan tumbangnya korban jiwa serta korban luka- luka.

Irak pula mengancam keras serbuan AS itu. Lewat statment tercatat, ahli ucapan Kesatu Menteri Irak Mohamed Shia al- Sudani, Jenderal Yehia Rasool, melaporkan, serbuan itu selaku pelanggaran atas independensi Irak.”( Serbuan itu) hendak memunculkan akibat yang mematikan keamanan serta kemantapan di Irak serta area,” ucapnya.

Ahli ucapan Badan Keamanan Nasional AS John Kirby, pada reporter di Washington, berkata, AS sudah berikan ketahui Baghdad saat sebelum melancarkan serbuan ke area Irak.” Kita telah berikan ketahui Penguasa Irak( saat sebelum serbuan),” ucapnya.

Saat sebelum serbuan AS berjalan, pada Jumat( 2 atau 2 atau 2024) Kepala negara Iran Ebrahim Raisi melaporkan, Iran tidak hendak mengawali perang. Walaupun begitu, lanjut ia, Iran hendak merespons dengan jelas kepada pihak- pihak yang berusaha merundung negaranya.

Para advokat keamanan serta panglima Iran diucap memusatkan kelompok- kelompok bersenjata di Irak serta Suriah. Di Irak, AS menaruh dekat 2. 500 angkatan, sebaliknya di Suriah dekat 900 prajurit. Akhir- akhir ini IRGC kurangi penempatan para administratur tua militernya di Suriah menyusul serangkaian serbuan Israel di negeri itu.

Tiap hari AS, The New York Times, berikan ketahui, dalam melancarkan bidasan itu Pentagon mengerahkan 2 pesawat pengebom B- 1B langsung dari Pos Angkatan Hawa Dyess, Texas, Jumat dini hari lama setempat. 2 B- 1B itu meninggi selama lebih dari 9. 500 kilometer untuk membebaskan target- sasaran di Irak dan Suriah dengan amunisi.

Untuk administratur AS, dengan kehadiran 2 B- 1B itu para komandan AS di zona hanya mempersiapkan pesawat- pesawat tempur di beberapa pos di Timur Tengah ataupun di kapal bibit dalam posisi bekal untuk serangan- serbuan berikutnya. Aktivasi 2 pesawat pengebom B- 1B, tutur administratur itu, berlaku seperti bagian dari timbul energi angkatan AS.