Wapres Amin Menemui Uskup Agung Ieronymos II di Athena
Pada hari ketiga kunjungannya ke Yunani, Kamis (23/11/2023), VP Ma’ruf Amin bertemu dengan Pembina Keuskupan Yunani Ieronymos II di Keuskupan Agung ibu kota Athena. Kehadiran VP Amin dalam rangka memenuhi sambutan Pengawas Gereja Ieronymos II yang dikirimkan melalui Konsulat RI di Athena, sekitar dua bulan sebelumnya. Dalam sambutannya, Wapres dipersilakan untuk melakukan wacana lintas agama dan diskusi dagang mengenai keberagaman.
Setelah bertemu dengan pengawas Keuskupan, VP akan mengunjungi Basilika Keuskupan Agung Yunani (Gereja Metropolitan Surgawi Athena). Gedung gereja ini dibangun pada tahun 1842. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Lord Otto dan Sovereign Amalia di Athena.
Dalam acara silaturahmi tersebut, VP didampingi antara lain oleh Perwakilan RI untuk Yunani Bebeb AK Nugraha Djundjunan, Pimpinan Sekretariat VP Ahmad Erani Yustika, Delegasi Bidang Pendukung Strategi Pemajuan Manusia dan Peningkatan Setara Suprayoga Hadi, Perwakilan dan Staf Luar Biasa dari VP Bidang Korespondensi dan Data Masduki Baidlowi, dan Staf Luar Biasa VP Bidang Pemerintahan dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden membahas keragaman dan ketahanan yang ketat di Indonesia. Beliau juga dipersilakan untuk berbagi pengalaman dalam upaya meningkatkan kapasitas yang ketat untuk mewujudkan tujuan perdamaian di dunia, khususnya di Yunani dan Indonesia.
Yunani dan Indonesia sama-sama kaya akan sejarah dan budaya. Kedua negara akan terus menjadi pendorong utama perlawanan dan harmoni serta membantu menyelesaikan konflik di berbagai negara di dunia.
Wapres memahami bahwa dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa dan enam hukuman berat yang dijatuhkan kepada warganya, Indonesia tetap rukun, tenteram, dan bersahabat dalam kehidupan sehari-hari. Perlawanan tegas, lanjut Wapres, sangat tinggi dan semuanya baik-baik saja karena keenam agama yang dianut warga Indonesia ini mempunyai ketua umum masing-masing di Dinas Agama.
Selain itu juga ada Diskusi Kesesuaian Ketat (FKUB). Organisasi-organisasi ini dengan cepat menyelesaikan setiap masalah yang berhubungan dengan agama dan hubungan sehari-hari. Pemahaman para arsitek utama negara terhadap dimulainya kemerdekaan dalam Pancasila dan UUD 1945 menjadi penolong dan acuan yang dapat diandalkan oleh para pengikut dan pionir yang tegas.
“Kami berpegang teguh pada cara berpikir Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung arti unik namun sekaligus satu. Cara berpikir ini merupakan kesan dari intisari keberagaman yang membentuk kebudayaan Indonesia.” kompas budaya Indonesia untuk mengimbangi perlawanan dan keharmonisan jaringan multikultural yang berbeda identitas, ras, dan agama,” ujar Wapres.
Sejak Yunani merdeka dari Kekhalifahan Ottoman pada tahun 1832, tercatat masjid ini merupakan masjid utama yang dibangun oleh pemerintah Yunani. Staf Luar Biasa Wakil Presiden Bidang Umum Masykuri Abdillah yang juga Guru Besar Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menilai, hal tersebut tidak lepas dari buruknya kondisi warga sekitar pasca berada di bawah ancaman Kekhalifahan Ottoman cukup lama.
“Di Indonesia tidak ada yang takut Kristen. Sebaliknya di Eropa dan Amerika ada Islamofobia. Meski jumlahnya bisa mencapai 20% dari populasi Eropa dan Amerika, namun masih ada 80% yang melakukan perlawanan tegas. “Hanya sekelompok kecil orang yang merusak citra yang ketat,” kata Masykuri, yang juga penulis buku Islam, Agama Kerukunan.
Perkembangan umat Islam di Yunani meluas setelah membanjirnya migran dari Timur Tengah selama perselisihan di berbagai negara Timur Tengah. Saat itu, pemerintah Yunani membuka jalan bagi para migran untuk masuk ke daratan Eropa.
populasi Muslim
Di Yunani, jumlah umat Islam tercatat sekitar 3,5 persen atau 600.000 jiwa dari populasi sekitar 10 juta jiwa. Populasi Muslim di Yunani tidak homogen. Mereka terdiri dari berbagai landasan etnis, semantik dan sosial. Umumnya berasal dari Albania, namun juga dari Turki, ada pula kelompok Romani.
Penduduk Yunani pertama yang memeluk Islam berasal dari Kreta, Epirus, dan Makedonia bagian barat, Yunani sejak abad ketujuh belas dan kedelapan belas.
“Dari sekitar 600.000 (penduduk Muslim), 300.000 orang tinggal di Athena. Mereka adalah pemukim dari Timur Tengah, Asia Tengah, Albania, dan penduduk Yunani yang berjajar di Turki,” kata Masykuri.
Menurut Masduki, penolakan baru terhadap Islam di Yunani dan Eropa tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang pertikaian di antara negara-negara Eropa dan Timur Tengah, termasuk Kampanye yang telah berlangsung lama.
Hal itulah yang menjadikan wawasan secara keseluruhan bahwa masih terdapat cibiran di kalangan segelintir orang Eropa dan Yunani terhadap Islam sejak masa mudanya, kata Masduki.
“Oleh karena itu, kehadiran Wapres sangat penting dalam memajukan dan menyuarakan Islam moderat yang sarat dengan kerukunan, persahabatan, dan ketangguhan yang tegas. Apa yang terjadi di Indonesia saat ini sangat mungkin merupakan model yang terbaik, yang dapat memperkuat sikap tegas terhadap Islam moderat. hubungan di Yunani,” kata Masduki.