Persib Bandung Mengalami Kekalahan Perdana Di Kandang

Persib Bandung Mengalami Kekalahan Perdana Di Kandang

Persib Bandung Mengalami Kekalahan Perdana Di Kandang
Persik Kediri, melumat grup, tuan rumah, Persib, Bandung, dengan skor, 2-0 di Arena Antarmuka, Pemrograman Gelora Bandung Lautan, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu, (10/12/2023). Dengan, hasil tersebut, peluang, grup berjuluk “Maung, Bandung” itu untuk, meraih. gelar juara BRI, Liga 1 2023/2024, semakin tipis.

Hasil tersebut menjadi kekalahan paling berkesan Persib dalam 11 laga di kandang sendiri. Maung Bandung tidak bisa memanfaatkan peluang bermain di kandang sendiri yang didukung 21.526 sekutu sejak pertandingan dimulai pukul 19.00 WIB.

Persik terlihat bermain agresif sejak babak utama. Para pemain grup berjuluk “Macan Putih” itu tampil positif dalam menguasai lini tengah dan memberikan enam pintu terbuka yang brilian.

Para pemain Maung Bandung pun ikut pulih dari ketegangan yang dialami Persik. Lini serang Persib yang dimotori striker David Da Silva berhasil mencetak tujuh peluang bagus dengan segala hormat, namun tak membuahkan gol.

Skor 0-0 bertahan hingga babak pertama selesai. Memasuki babak final, Persik memperluas kekuatan serangannya hingga mengambil fokus penuh di Bandung.

Pada momen ke-48, Persik mendapat tendangan tambahan setelah kiper Persib, Kevin Mendoza, melakukan pelanggaran saat mengejar gelandang Renan Da Silva. Renan dengan tenang mendobrak tujuan Kevin.

Unggul 1-0 semakin memacu tenaga Persik untuk mengejar wilayah penjagaan Maung Bandung. Persik memperbesar keunggulan menjadi 2-0 melalui tendangan bebas kapten grup, Anderson Carneiro, pada momen ke-59.

Para pemain Persib tak mampu mencetak gol untuk mengatasi kekurangan tersebut. Skor 2-0, untuk keunggulan, Persik pun. bertahan hingga, wasit asal, Jepang, Futoshi, Nakamura, meniup peluit, tanda berakhirnya, pertandingan.

Dengan kekalahan, tersebut, Persib Bandung, mengumpulkan 39 fokus dari 22. pertandingan. Persib pun tertahan di peringkat ketiga, dan tertinggal 9 poin dari, pemuncak klasemen BRI Liga 1, Borneo FC.

Untuk sementara, Persik sudah mengumpulkan 33 fokus dari 22 pertandingan. Hasil ini mendongkrak posisi Persik dari posisi ketujuh ke posisi 6.

Mentor Persib Bandung Bojan Hodak yang ditemui seusai pertandingan mengatakan, kekalahan utama di kandang sendiri karena timnya tidak bermain bagus di laga tersebut. Ia juga menampilkan lini tengah Persib yang tampil kurang maksimal.

“Hasil ini menjadi penilaian bagi tim kami. Saya masih yakin para pemain akan kembali ke performa terbaiknya untuk meraih kemenangan,” kata Bojan.

Sementara itu, mentor Persik Kediri, Marcelo Rospide, mengatakan kemenangan atas Persib pada Minggu malam merupakan momen luar biasa. Marcelo mengaku sangat senang timnya bisa mengalahkan Persib yang mungkin merupakan grup paling tangguh di Asosiasi 1 di kandang sendiri.

“Persib bermain untuk turun di grup kami sepanjang pertandingan. Namun, kami berhasil bertahan dan meningkatkan serangan hingga kami mencetak dua gol di awal babak terakhir,” kata Marcelo.

Karena terburu-buru, Alves dengan cepat menerobos gerombolan sekutu Persib atau dikenal dengan sebutan “bobotoh”. Dibantu rekannya, Regi membolos Tri ke Graha Persib. Tri pun memuaskan keinginannya untuk mendapatkan tanda tangan Alves dan berfoto bersama mantan pengurus koperasi Brasil U-20 itu. “Ucapkan syukur kepada Tuhan, terkabullah hasrat suamiku,” kata Regi lega.

Regi dan Tri serta kedua anaknya kebanyakan menonton langsung saat Persib bermain di sekitaran Depok, misalnya di Arena Pakansari, Bogor. Berhubung Tri sudah punya keinginan saat hamil tiga minggu anak ketiganya, Regi berusaha mendatangkan Tri yang memang ingin menonton Persib menghuni Gelora Bandung Lautan Programming Interface (GBLA), Bandung.

Regi dan Tri, berangkat menggunakan sepeda motor dari Depok pada hari Jumat sekitar pukul 03.00 dan tiba di Bandung sekitar, pukul 09.00. Ia mempunyai kesempatan dan tenaga untuk istirahat, namun hal itu tidak menyurutkan semangat, Regi dan Tri Hoki99 untuk bergabung dengan bolatos lainnya yang mempercayai para pemainnya akan berkumpul di Graha Persib, sebelum memfasilitasi Dewa Bergabung di GBLA pada pukul 19.00.

Pertarungan Regi dan Tri merupakan wujud kecintaan mereka yang tak pernah padam terhadap Persib. Hal ini sesuai dengan pola pikir para Bobotoh, yaitu “Persib Aing, Kumaha Aing” atau “Persibku, Tergantung Saya”. Itu merupakan gambaran puncak kecintaan Bobotoh terhadap Persib.

“Kecintaan kami terhadap Persib diturunkan dari orang tua dan kakek-nenek kami. Pemujaan ini membentuk kesetiaan dan semangat. Itulah sebabnya, saya dan suami, bisa menempuh. jarak yang, jauh dari Depok, ke Bandung untuk, menyaksikan langsung, Persib, meski sebenarnya pasangan, saya sedang hamil,’ kata Regi.

Penulis buku, Maenbal, Sejarah Sepak Bola di Bandung, 1900-1950 yang terbit, tahun 2022, Atep Kurnia, (44), memaknai sepak bola, pertama kali dihadirkan di, Bandung oleh orang-orang Eropa, khususnya para buruh jalur kereta api. Hal itu dibuktikan dengan berdirinya tiga klub ujung tombak Eropa.

Perkembangan berbagai klub sepak bola yang dibagi menjadi tiga klasifikasi, khususnya klub Eropa, lokal, dan Cina, telah meletakkan dasar bagi berbagai afiliasi atau ikatan sepak bola. Klub-klub Bumiputra berada di bawah perlindungan Bandoengsch Inlandsch Voetbal Bond (BIVB) pada tahun 1919 dan Public Voetbal Bond (NVB) pada tahun 1922.