Penampilan Komedi Yang Di berikan MU
Gol gelandang Scott McTominay yang memperbesar keunggulan menjadi 3-1 rupanya berhasil mengunci kemenangan Manchester United. Bagaimanapun, itu terjadi begitu saja, ini hanyalah alasan yang mendorong puncak parodi MU. Sialnya penjagaan, kesalahan yang dilakukan kiper Andre Onana dan kesalahan yang dilakukan supervisor Erik ten Witch membuat tim tamu gagal meraih kemenangan.
Tiga gol MU tersebut jelas tidak cukup untuk mengalahkan Galatasaray di Rams Arena, Istanbul, Turki, Kamis (30/11/2023) dini hari WIB. “Setan Merah” menjadi ceroboh setiap kali mereka mulai memimpin kelompok dan kemudian menyerahkan tiga gol kepada tuan rumah. Pertandingan penting di Gathering An of the Heroes Association berakhir dengan hasil imbang 3-3. Dengan satu laga tersisa, nasib MU untuk lolos semakin redup.
“Kemenangan ada dalam genggaman kami dan kemudian kami kehilangannya. Kami seharusnya mengambil tiga fokus, itu jelas. Saya senang dengan cara kami bermain. Namun, saya juga harus mengutuk hal yang sama pada dengan alasan penjagaan kurang memadai.”Saat itu kita sudah unggul 3-1, seharusnya kita tidak melakukan kesalahan yang berdampak,” kata Ten Witch.
Tanpa penyerang tulang punggung Marcus Rashford yang menjalani kartu merah, lini depan MU tidak ada masalah. Pekerjaan itu digantikan dengan baik oleh penyerang sayap Alejandro Garnacho yang mencetak gol awal. Isu besar kembali muncul di lini pertahanan yang diisi pasangan bek Victor Lindelof dan Harry Maguire.
Galatasaray melibatkan dua strategi unik di setiap babak. Di babak utama, mereka lebih bergantung pada perpaduan umpan-umpan pendek dari sisi kanan yang dilancarkan penyerang sayap Hakim Ziyech. Kemudian, prosedurnya diubah dengan tambahan umpan panjang di bagian terakhir ke sisi kanan yang dilakukan oleh striker sayap Wilfried Zaha.
Pengamanan yang buruk itulah yang melatarbelakangi terciptanya dua gol Ziyech dari tendangan bebas dan penyeimbang Kerem Aktuerkoglu dari kondisi kemajuan. “Masing-masing gol punya ceritanya masing-masing, entah itu pergantian detik atau karena lini tengah kami tidak menutup. Menghitung dua gol yang tercipta dari tendangan bebas. Kami harus mengambil hikmah dari hasil ini,” kata Ten Penyihir.
Isu pertahanan MU sepanjang fase kumpul terlalu persisten. Berdasarkan Opta, MU menjadi tim Inggris dengan jumlah gol terbanyak yang menyerah dalam lima laga fase grup (14 gol). Hal ini pula yang menyebabkan mereka kalah setelah menang di hadapan Galatasaray di pertemuan utama dan Kopenhagen.
Onana kembali menjadi “pengganti” paling korup. Gol McTominay pada menit ke-55 seharusnya sudah cukup untuk memperbaiki situasi MU. Meski begitu, sang kiper gagal mengantisipasi tendangan bebas Ziyech dengan sempurna. Dia menepis bola ke gawangnya sendiri. Galatasaray bisa kembali percaya karena mereka hanya tertinggal satu gol.
Seperti diketahui, kandang Galatasaray tak henti-hentinya bisa memberikan pengalaman “kutukan” bagi tim tandang. Sekutu yang obsesif tidak berhenti menakut-nakuti kru MU sejak awal. Setelah gol Ziyech selanjutnya, mereka menjadi jauh lebih bersemangat. Hingga akhirnya gol penyeimbang tercipta hanya sembilan menit setelah kejadian.
Lagi pula, mentor Galatasaray, Okan Buruk, juga menegaskan dirinya berhak menang. “Kami menguasai bola 58% dan punya banyak peluang potensial untuk mencetak gol. MU mungkin salah satu grup terbaik di Head Association dan kami punya opsi untuk mencetak 6 gol dalam dua pertandingan. jelas bukan hasil yang buruk,” katanya.
Setelah pertandingan imbang pada momen ke-71, pertandingan berubah menjadi pertarungan bebas. Kedua tim bermain lugas dan berusaha mencetak gol kemenangan. Meski begitu, tak seorang pun punya pilihan untuk mengeksploitasi apa yang sedang terjadi. Ketua MU, Bruno Fernandes, mengatakan mereka seharusnya sudah mulai memimpin lagi mulai sekarang.
Setan Merah membuat empat peluang sekali seumur hidup, termasuk tembakan yang membentur mistar gawang. “Kami biasanya mencari pemain di posisi terbaik (untuk mencetak gol), namun kami tidak bisa memanfaatkan peluang itu sebaik-baiknya,” kata Fernandes yang mencetak gol kedua MU di babak pertama.
Sepuluh Penyihir perlu menyesali penggantinya sejak awal di bagian terakhir. Tiga menit setelah gol ketiga, pengawas melepas striker Rasmus Hojlund dan menggantikannya dengan Anthony Military. Faktanya, Hojlund yang telah mencetak 5 gol di Asosiasi Pahlawan akan sangat membantu dalam situasi cerdik menjelang akhir pertandingan.
Perubahan ini pun berdampak pada penelitian otak kru Galatasaray. Mereka umumnya tidak stres atas kehadiran Hojlund sebagai pemeran utama yang umumnya mengancam mengalami perubahan keadaan yang signifikan.
Dengan demikian, Zaha dan rekan-rekannya bisa mengejar dengan lebih terbuka. Tuan rumah bermain dengan garis pertahanan yang sangat tinggi setelah Hojlund disingkirkan.
Dalam pertandingan Gathering A lainnya, Kopenhagen berhasil menahan pionir liga Bayern Munich. Artinya Kopenhagen dan Galatasaray sama-sama memiliki 5 fokus. Orang-orang yang akan saling berhadapan di pertandingan terakhir pasti akan lolos dengan asumsi mereka menang. Untuk sementara, MU saat ini berada di papan bawah klasemen dengan 4 peringkat.
Hanya satu rencana kualifikasi MU. Mereka harus menang atas Bayern dan pertandingan Kopenhagen versus Galatasaray berakhir imbang.
Ini menyiratkan bahwa nasib kualifikasi tidak ada dalam genggaman mereka, yang semakin mengurangi kemungkinan Setan Merah. Mereka mempersulit diri mereka sendiri dengan begitu banyak parodi sepanjang tahap pengumpulan.