Menempuh Perjalanan Dengan Royal Enfield Super Meteor 650

Menempuh Perjalanan Dengan Royal Enfield Super Meteor 650

Menempuh Perjalanan Dengan Royal Enfield Super Meteor 650
Nama Super Meteor yang hadir sekitar tahun 1956 untuk Imperial Enfield (RE) bukanlah hal baru. Motor teladan ini dibuat untuk fokus di pasar Amerika. RE merenovasi sepeda motor dua ruang pertama mereka di pabrik India pada tahun 2018 dengan roadster Interceptor dan Mainland GT untuk model bistro racer.

Kebangkitan Super Meteor muncul di pameran EICMA 2022 dengan motor serupa Interceptor dan Mainland GT. Motor yang diluncurkan di Indonesia pada GIIAS 2023 ini memadukan gaya penjelajah dan motor 650 cc terbesar masa kini yang dimiliki Regal Enfield.

Kompas berkesempatan mengevaluasi jenis standar nada astral gelap. Jenis lainnya adalah variasi tamasya. Tipe standar ini adalah pilihan bagi pengemudi yang mengutamakan keterusterangan. Tipe ini tidak memiliki kaca depan dan sandaran kursi belakang yang terlacak pada wisatawan.

Di bagian kendali, speedometer berbentuk bulat lurus menunjukkan perpaduan sederhana dan terkomputerisasi. Data kecepatan ditampilkan melalui jarum, sedangkan penunjuk bahan bakar, posisi gigi, trip meter An dan B serta odometer ditampilkan pada layar terkomputerisasi. Keunggulan mutakhir pada motor teladan ini adalah sightseer sebagai gadget rute yang dapat dihubungkan dengan aplikasi di ponsel melalui Bluetooth. Pelancong memandu Anda secara bergiliran dan jarak ke tujuan Anda.

Kursi pada variasi standar ini diisolasi di depan dan belakang. Pada varian sightseer, joknya satu unit dan lebih luas serta tebal di bagian belakang. Varian sightseer juga memiliki sandaran pembonceng. Kursi belakang jenis standar ini sebenarnya hanyalah pelengkap karena terlalu kecil dan tidak nyaman bagi pengendara pembonceng dalam perjalanan jauh. Cermin ujung batang opsional tampak tampak sederhana, namun sekaligus benar-benar berfungsi.

Tampilan pasti motor ini terlihat anggun, diramaikan dengan dop berwarna silver di beberapa bagian, misalnya dudukan lampu kabut, dudukan bemper depan berpenampilan retro yang patut dicontoh, penyangga tiga sisi, tepi lampu depan, dan pengangkat stang. Dengan perpaduan warna gelap, tone silver terlihat berbeda. Badan Super Meteor diliputi lempengan besi. Tak heran jika beban kosong total motor tersebut mencapai 241 kilogram.

Menariknya, RE menggunakan suspensi depan model topsy turvy (USD) dari Showa dengan lebar 43 milimeter (mm) dan jarak pergerakan 120 mm. Selain untuk menunjang, penampilan, tampilan suspensi ini ,juga berguna untuk menunjang .keamanan dan kenyamanan. Perlambatan depan, dan belakang memanfaatkan rem, pelat ABS dengan kaliper, Bybre yang mengapit, lingkaran 320 mm di depan dan, 300 mm di, belakang. Sedangkan roda depan berukuran 100/90-19 dan ban belakang 150/80-16.

Sebuah “penjelajah” yang valid.
Pengujian variasi kapal penjelajah Super Meteor 650 diselesaikan pada lintasan jarak jauh yang didominasi lurus dan atap hitam mulus. Berkendara di jalur Pantura Jawa yang cukup lurus dan umumnya damai menjadi pilihan untuk merasakan kegembiraan. Motor ini kami bawa dalam kunjungan melintasi pantai utara Jakarta hingga Brebes, full cycle 617 kilometer.

Posisi berkendara penjelajah terasa dalam kendali ke depan dengan posisi langkah ke depan dan setang lebar yang membuat pengendara lebih rileks. Jok empuk dan lebar 740 mm menambah kenyamanan berkendara di segala acara, saat bepergian sehari-hari. Tingkat kekerasan saklar rem dan pegangan juga dapat diubah.

Saat melaju, di jalanan dalam kota yang, padat, motor dengan aspek panjang. 2.300 mm, lebar 890, mm, dan tinggi 1.155 mm ini, masih sangat ringan, untuk dilalui, asalkan lalu lintas tidak, terlalu padat. Stang, yang lebar membuatnya sulit. untuk melewati ,lalu lintas.

Super Meteor ditenagai oleh mesin 648 cc SOHC delapan katup berpendingin udara yang setara dengan motor dua ruang empat langkah. Motor ini juga menggunakan sistem infus dan transmisi enam percepatan. Poros penyeimbang pada mesin membuat karakter getaran menjadi senyap. Pendinginan udara pada motor ditopang oleh radiator oli.

Tenaga yang dihasilkan sebesar 47 PS dicapai pada putaran motor 7.250 rpm, sedangkan tenaga maksimalnya sebesar 52,3 Nm pada 5.650 rpm. Tenaga motor yang besar dapat dirasakan mulai dari api bawah hingga atas. Karakter Super Meteor sebenarnya bukan untuk ngebut, tapi untuk menikmati perjalanan jauh dengan cara yang santai dan nyaman. Bebannya yang cukup besar memberikan keuntungan sekaligus membebani kendaraan besar dengan kecepatan tinggi, sepeda motor justru terasa stabil.

Pemanfaatan bahan bakar untuk luar kota dengan kecepatan jelajah tetap adalah 32 km per liter, yang merupakan hal yang sangat konservatif. Sementara itu, jika kondisi lalu lintas perkotaan dipadukan dengan keadaan yang tidak dapat diprediksi, angkanya berada pada kisaran 23 km untuk setiap liternya. Jarak yang bisa ditempuh dengan batas tangki 15,7 liter kira-kira 360 km dengan bahan bakar penuh. Proporsi tekanannya adalah 9,5:1 sehingga dapat mengkonsumsi bahan bakar RON 90, namun disarankan menggunakan RON 92 atau lebih.

Perjalanan Jakarta-Brebes yang memakan waktu sekitar 12 jam termasuk istirahat tidak terasa melelahkan. Ergonomi kapal penjelajah Super Meteor sangat bagus dan nyaman, terlepas dari apakah itu waktu berkendara yang paling berkesan. Kesan kenyamanan berkendara jarak jauh sungguh terhormat. Meski tergolong tipe penjelajah, namun motor ini tetap cocok untuk digunakan sehari-hari di dalam kota.