Manchester United Semakin Terpuruk Dan Memburuk

Manchester United Semakin Terpuruk Dan Memburuk

Manchester United Semakin Terpuruk Dan Memburuk
Mendung sebenarnya tampak ragu untuk menjauhkan Manchester United. Alih-alih mengalahkan Bayern Munich di Old Trafford Arena, Rabu (13/12/2023), si Malaikat Jatuh Merah justru kalah 0-1 dari grup lawan. Kekalahan ini pun membuat MU terpuruk di papan bawah Gathering A.

Selain tersingkir dari Asosiasi Pahlawan Eropa, MU juga tidak layak masuk Asosiasi Europa. Nasib MU ke depannya semakin dipertanyakan mengingat banyaknya daftar cedera yang dialami para pemainnya semakin bertambah.

MU perlu mengeluarkan biaya yang besar atas kekalahan melawan Munich karena dua pemainnya, Harry Maguire dan Luke Shaw, mengikuti rekannya yang sedang dalam masa pemulihan dari luka. Shaw tergeser karena cedera, sedangkan Maguire terlonjak kesakitan sambil memegangi selangkangannya. Dengan cederanya Maguire dan Shaw, berarti ada 13 pemain MU yang absen. Kondisi tersebut membuat Direktur Erik ten Witch kesulitan mengumpulkan rombongannya sebentar ke komando pusat Liverpool akhir pekan ini.

Pengalaman Red Fiends semakin meluas dengan kekalahan ini. Untuk kedua kalinya sejak musim 2005-2006, MU finis di papan bawah klasemen. Mereka hanya mampu mencetak empat poin dari enam pertandingan. Dari enam laga itu, MU hanya siap meraih satu kemenangan.

MU sebenarnya berpeluang melaju ke babak knockout jika mampu mengalahkan Munich dan laga antara FC Copenhagen kontra Galatasaray berakhir imbang. Faktanya, MU kalah dan FC Copenhagen menang 1-0 Galatasaray.

Hasil tersebut pun membuat MU terbunuh dari kontes klub Eropa musim ini. Dengan asumsi finis di peringkat ketiga, MU bisa dibilang bisa bermain di Asosiasi Europa sampai batas tertentu. Para pemain MU pun sontak tertunduk dan berkecil hati menghadapi kenyataan tersebut. Peluang MU meraih gelar juara musim ini tetap di Liga Utama dan Piala FA.

Gol memilukan MU datang dari kaki Kingsley Coman di babak terakhir. Kombinasi umpan-umpan pendek antara Coman dan Harry Kane di dekat kotak penalti tak berhasil dilakukan bek MU. Coman dengan mudah mengalahkan kiper Andre Onana dari jarak dekat.

“Ini bukan hasil yang kami butuhkan. Kami mengantisipasi berbagai hasil. Saya pikir kami bergaul dengan baik dan memberikan segalanya melawan tim yang layak, namun pada akhirnya itu tidak cukup,” kata bek MU, Diogo Dalot, dikutip di situs UEFA.

Sejak pertandingan dimulai, MU tampil kurang meyakinkan. Penjagaan mereka terlalu sederhana untuk disusupi oleh para pemain Munich. Sementara di lini serang, para pemain MU kerap membutuhkan imajinasi dalam mencari cara menghancurkan lini pertahanan Munchen. Meski bermain agresif, tim asuhan Mentor Thomas Tuchel pun tetap berhati-hati dengan menempatkan pemain di tengah agar MU tidak melakukan serangan balik cepat.

Tampil di hadapan sekutunya sendiri, MU tak bisa berbuat banyak meski sesekali siap membuka peluang. Meski begitu, peluang MU masih sangat mudah untuk digagalkan lini belakang Munchen.

Kemudian lagi, Munich menguasai kepemilikan bola hingga 59 persen. Struktur hati-hati MU yang disayangkan memberikan peluang bagi para pemain Munich untuk bergerak dan membahayakan gawang Onana. Sepanjang pertandingan, Munchen mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran dan satu peluang luar biasa yang membuahkan gol.

Hasil buruk dari Munich mempertegas kejatuhan MU. Kekalahan ini merupakan yang ke-12 bagi MU dari 24 pertandingan musim ini. Padahal, pada musim lalu, MU harus melalui 64 pertandingan untuk mencapai jumlah kekalahan serupa. Sebelum menghadapi Munich, MU mendapatkan hasil yang memalukan saat kalah 0-3 dari Bournemouth. Lagi pula, Sepuluh Penyihir sebenarnya mengatakan bahwa kelompoknya bermain bagus.

Kami bermain melawan area yang menjadi kekuatan bagi a. Bayern, setidaknya, ketika mereka tidak bermain, memiliki kelas yang luar biasa untuk memberikan gol kedua. Sayangnya hal itu terjadi,” kata dia. Sepuluh Penyihir.

Di sisi lain, Munich juga tidak menunjukkan penampilan terbaiknya. Hanya saja mereka pasti akan memperkenalkan pintu terbuka yang berbahaya. Menurut Kane, kecepatan yang mengalami perubahan signifikan menjadi cara Munich mendominasi permainan.

Meski Munchen sudah pasti lolos sebagai pemenang pertemuan, Tuchel justru memanfaatkan kapasitas aslinya. Ia tak kuasa menahan diri untuk mengangkat tekad para pemainnya yang terpuruk usai kalah 1-5 dari Eintracht Frankfurt di Asosiasi Jerman.

Selalu menyusahkan ketika Anda berada di puncak grup dan lolos. Bagaimanapun, kami memiliki inspirasi besar setelah hasil yang kami dapatkan di akhir pertandingan.