Manchester City Menginginkan Trofi Piala Dunia Antar klub

Manchester City Menginginkan Trofi Piala Dunia Antar klub

Manchester City Menginginkan Trofi Piala Dunia Antar klub
Manchester City serta Fluminense berambisi mengejar legasi monumental dalam sejarah klub pada partai puncak Piala Dunia Antarklub 2023, Sabtu( 23/ 12/ 2023) jam 01. 00 Wib, di Stadion Raja Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi. Trofi juara di pengujung 2023 itu merupakan penegas generasi terbaik dalam sejarah kedua regu itu.

Walaupun sudah mengukuhkan diri selaku regu Inggris kedua mencapai treble winner, City senantiasa saja diragukan buat merebut istilah prestisius selaku klub sepak bola terbaik di negeri penyebab sepak bola modern itu. Mereka masih dibayangi capaian rival sekota, Manchester United, yang lebih dahulu memperoleh 3 gelar pada masa 1998- 1999.

Kyle Walker, bek sayap kanan City, memperhitungkan, prestasi City sepanjang tahun 2023 berbeda dengan capaian MU pada 1999 kemudian. Bagi ia, publik tidak butuh lagi menyamakan kedua regu yang sudah menuliskan sejarah emas di generasi yang berbeda. Berbeda dengan MU yang dikira menggapai titik puncak dengan raihan treble winner itu, kata Walker, City malah baru mengawali dominasi baru.

” Aku pikir kami bisa jadi baru mengawali bangunan baru buat klub ini. Pasti kami sudah dominan di Liga Inggris, jadi harapannya dengan rentetan trofi ini merupakan kami mengawali generasi baru untuk klub yang memenangi banyak gelar juara,” ucap Walker dikutip halaman klub, Kamis( 21/ 12/ 2023).

Lebih lanjut, Manajer City Pep Guardiola menyebut trofi Piala Dunia Antarklub sama berartinya dengan 4 trofi lain yang sudah diraih The Citizens dalam 6 bulan terakhir. Buat itu, Guardiola menegaskan, fokus utama skuad City cuma terpusat pada laga final mengalami Fluminense.

Kami berniat bawa kembali satu trofi yang hendak jadi aksesoris dari bundaran dominasi kami sepanjang tahun ini,” ucap Guardiola semacam dilansir BBC.

Guardiola berpeluang jadi pelatih awal yang mencapai trofi Piala Dunia Antarklub sebanyak 4 kali dari 3 regu berbeda. Lebih dahulu, dia mengangkut trofi lambang supremasi regu terbaik dunia 2 kali bersama Barcelona pada 2009 serta 2011, kemudian sekali buat Bayern Muenchen pada 2013.

Kehabisan 3 pemain utama, ialah Erling Haaland, Jeremy Doku, serta Kevin de Bruyne, tidak nampak kurangi mutu City. Itu nampak dari game mereka di laga semifinal kontra juara Liga Champions Asia, Urawa Red Diamonds, Rabu( 20/ 12/ 2023) dini hari kemudian.

Tidak hanya itu, pemain- pemain muda City pula sudah menampilkan mentalitas juara walaupun sudah ditinggal pemain senior, semacam Ilkay Guendogan, Riyad Mahrez, serta Aymeric Laporte. Kedatangan Matheus Nunes, Rico Lewis, serta Josko Gvardiol dapat menunjukkan performa terbaik di laga berarti.

” Tampak di final Piala Dunia Antarklub meyakinkan pemain- pemain muda itu sudah mempunyai kepribadian juara yang diperlukan klub. Kami masih dalam periode buat membiasakan diri dengan pemain- pemain baru, namun mereka mempunyai keyakinan diri yang berarti di regu ini,” kata Walker.

Bila dapat mengalahkan Fluminense, The Citizens hendak mencatatkan prestasi lebih baik dari 3 regu Inggris lain, ialah MU, Liverpool, serta Chelsea. City memanglah bakal menyerupai raihan satu trofi Piala Dunia Antarklub kepunyaan ketiga klub itu, namun mereka hendak jadi regu Inggris awal yang mencapai trofi bergengsi itu pada peluang partisipasi perdana.

MU kandas mencapai trofi itu pada peluang pembuka di edisi 2000. Ada pula Liverpool serta Chelsea kalah di final dari duta Brasil. Liverpool tumbang dari Sao Paulo pada 2005, kemudian Chelsea kalah dari Corinthians di edisi 2012.

Berbeda dengan City yang tampak dengan pemain- pemain muda, Fluminense mengandalkan pemain- pemain senior. Pengalaman para pesepak bola pensiunan yang menghuni skuad Fluminense dapat jadi ancaman untuk City.

Walaupun mempunyai 2 gelandang muda berpotensi besar pada diri Andre( 22) serta Martinelli( 22), kekuatan utama regu berjuluk Tricolor itu merupakan pemain yang sudah melewati umur emas mereka. Fabio, kiper Fluminense, yang berumur 43 tahun hendak jadi pemain tertua di final Piala Dunia Antarklub.

Pengalaman kaya yang dipunyai bek sayap kiri serta kapten, Marcelo( 35); bek tengah, Felipe Melo( 40); gelandang serbu, Ganso( 34); dan penyerang, German Cano( 34); jadi ketentuan Fluminense tidak dapat diremehkan oleh juara Inggris. Kelima pemain pensiunan itu sudah mempersembahkan trofi Copa Libertadores perdana dalam 121 tahun Fluminense berdiri.

” Kami hendak mengalami regu Babe138 bermutu. Kami butuh melaksanakan rencanan game dengan baik, mengoptimalkan transisi melanda kilat, serta berani lebih banyak memahami bola. Aku percaya, kami dapat mencapai hasil positif sebab mempunyai pemain- pemain bagus,” ucap Fabio kepada FIFA tentang kans timnya kontra City.

Tidak hanya demi menuliskan tinta emas dalam sejarah klub, Fluminense pula jadi harapan untuk gengsi Liga Brasil. Apabila mengalahkan City, Fluminense hendak menaikkan raihan titel regu Brasil jadi 5 gelar Piala Dunia Antarklub. Cuma Spanyol dengan delapam titel yang lebih baik dari Brasil.

Tetapi, seandainya Tricolor kandas menghadang City, predikat selaku negeri kedua tersukses di ajang Piala Dunia Antarklub hendak disejajarkan oleh Inggris. City bakal menaikkan trofi keempat untuk regu Inggris yang setara dengan kepunyaan klub Brasil dikala ini.

Manchester City serta suasana krisis semacam 2 perihal yang senantiasa bertentangan di masa Guardiola, bagai air dengan minyak. Tetapi, suasana itu tidak dapat dihindari masa ini.

Kekalahan di Stadion Villa Park lumayan buat merumuskan, Manchester City lagi tidak baik- baik saja. Sepanjang masa berjalan, mereka tidak kunjung nampak semacam regu yang mencapai 3 gelar juara sekalian pada masa kemudian. Manajer Josep Guardiola dihadapkan pada krisis yang sangat tidak sering terjalin di CIty.

Dominasi City kembali runtuh dikala takluk dari Aston Villa 0- 1 pada Kamis( 7/ 12/ 2023) dini hari Wib. Regu juara bertahan itu menggenapi rentetan 4 laga tanpa kemenangan di liga. Tidak terdapat regu lain yang mencatat tren lebih kurang baik dari itu. Tren” The Citizens” setara dengan regu penunggu bawah klasemen Sheffield United.

City memanglah masih bertahan di zona 4 besar. Tetapi, dikala ini mereka cuma unggul 3 poin dari regu orang sebelah, Manchester United. Dikenal, MU kerap diucap terletak dalam fase krisis sebab performa yang inkonsisten semenjak dini masa. Nyatanya, City yang diunggulkan mempertahankan gelar sangat dekat dengan MU.

Bukan tanpa alibi, City telah kalah 3 kali beruntun masa ini dikala Rodri absen. Ia ialah wujud jenderal yang mewakili ide- ide Guardiola di lapangan. Tanpanya yang menempuh hukuman penumpukan kartu, City kehabisan bukti diri bermain.

Amati saja, Erling Haaland serta rekan- rekan cuma sanggup mencatat 2 tembakan selama laga dikala Villa menghasilkan 22 tembakan. Selama Guardiola berkarier selaku manajer semenjak 2008

bagi Squawka, timnya tidak sempat menembak sedikit itu serta kemalingan tembakan sebanyak itu di pertandingan liga.

Martin O’ Neill, mantan Manajer Villa, berkata, regu tuan rumah semacam merenggut jiwa serta bukti diri City.” Villa bermain luar biasa serta sangat pantas menang. City sangat mengecewakan. Mereka kesusahan menandingi tenaga Villa. Itu sama sekali tidak nampak semacam regu yang dipandu oleh seseorang Guardiola,” ucapnya pada BBC Sport.

Absennya Rodri merupakan satu perihal. Walaupun demikian, Guardiola memandang permasalahan tren kurang baik City lebih besar dari semata- mata kehabisan satu pemain. Bagi si manajer, mereka memanglah lagi kesusahan sebab belum menciptakan komposisi skuad serta mentalitas yang pas buat bersaing masa ini.

” Rodri pemain yang berarti buat kami, itu tentu. Namun, dikala ia bermain, kami pula tidak sanggup menciptakan kemenangan( di 3 laga lebih dahulu). Kami semestinya dapat terletak di puncak klasemen dikala ini( dengan cuma tertinggal 6 poin dari peringkat paling atas), namun kami malah 3 kali imbang serta sekali kalah,” ucap Guardiola.