Mali dan Maroko Saling Mempelajari Satu Sama Lain
Di level U-17, Maroko dan Mali saat ini saling melihat sumber daya masing-masing. Mereka bertemu di Piala Afrika Mei lalu. Padahal, kedua kubu menyadari persaingan sengit di Piala Dunia U-17 2023 membuat lawannya mengalami peningkatan kualitas.
Maroko mempersiapkan laga perempat final paling vital di Piala Dunia U-17 dengan kesan ceria. Duel kubu Afrika, Maroko dan Mali akan tersaji di Lapangan Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (25/11/2023) pukul 19.00 WIB.
“Diagram Book Lions” tampil luar biasa melawan Mali saat mereka bertemu di babak penyisihan Piala Afrika U-17. Pada pertemuan terakhir adu kekuatan, Maroko mulai unggul dalam disiplin, 6-5, setelah kedua pertemuan tersebut bermain imbang tanpa gol selama 90 menit.
Rombongan Abdelhamid Ait Boudlal dan kawan-kawan menjalani perencanaan penting di Lapangan Blulukan, Karanganyar, Kamis (23/11/2023). Kesiapan tersebut ditambah dengan pertemuan informatif yang tulus, ketangkasan dan rencana bola mati. Pemandu Maroko Said Chiba mengatakan timnya telah mengatur situasi yang berbeda untuk pertandingan melawan Mali, mengingat pada kesempatan tersebut pertandingan seharusnya dipilih melalui adu disiplin.
Kami benar-benar ingin memainkan permainan terbaik kami dan tidak melakukan kesalahan untuk mengalahkan mereka (Mali).” mereka,” kata Chiba, Kamis (23/11/2023), di Surakarta.
Meski tak kalah dengan lawannya di babak perempat final, Chiba pasrah bahwa tim Mali juga sudah berkembang di Piala Dunia U-17. Ia melihat kemajuan di bawah Mali bergantung pada perkembangan batas-batas khusus para pemain dan juga upaya bersama.
Hal ini membuat Chiba dan kelompok pendidikan Maroko perlu kembali fokus pada kemerosotan Mali dengan penuh kewaspadaan. Mereka telah menyaksikan dan membongkar empat pertandingan Mali selama Piala Dunia U-17 2023.
dengan cepat dalam, tiga atau empat bulan. Dengan cara ini, kita benar-benar perlu membongkar permainan mereka untuk, pilihlah metodologi dan, silaturahmi terbaik ,yang akan kita turunkan nanti,” kata Chiba yang pernah mengantarkan skuat, muda Maroko ke sisa, Piala Badui U-17 dan Piala Afrika U-17 pada tahun sebelumnya.
Chiba tidak mendapat peluang untuk mengubah rencana pengumpulannya. Pola aksi 4-2-3-1 tetap menjadi dasar dari buku Panduan Lions. Bagaimanapun, Maroko diperkirakan akan melakukan perubahan di lini tengah karena gelandang Mohamed Amine Katiba absen akibat mendapat kartu kuning. Situasi Katiba yang memulai dengan 11 pemain bisa dilibatkan oleh pemain Juventus, Adam Boufandar, yang tipikal pemain pengganti dalam empat pertandingan Maroko.
Selain itu, bek tengah Smail Bakhty juga sudah fit kembali. Pada laga melawan Iran, Bakhty tidak diturunkan karena masalah kesehatan sehingga posisinya digantikan oleh Saifdine Chlaghmo.
Cenderung penasaran
Mali juga merasa lebih baik untuk menghadapi pertandingan melawan Maroko. Pertemuan berjuluk “Burung Pemangsa” ini sangat kuat menjawab ketertarikan yang dilakukan dengan membombardir pertahanan Maroko di Piala Afrika U-17.
Percaya atau tidak, pada laga tersebut Mali menguasai permainan lewat permainan yang mengancam. Hal ini seharusnya terlihat dari catatan asli yang memang diperuntukkan bagi anak-anak Soumaila Coulibaly. Mali mengumpulkan 71% penguasaan bola dengan 20 tembakan, sedangkan Maroko hanya mencatatkan 29% penguasaan bola dan tujuh tembakan.
Saat itu, Mali tampil memainkan bola-bola pendek dan pertahanan tinggi. Sementara itu, Maroko bertahan dengan metodologi blok rendah dan mengandalkan serangan balik melalui umpan-umpan panjang yang menghasut dari sayap.
Kami akan berusaha tampil dinamis dalam mengejar gol sepanjang pertandingan dan tampil sebatas mengantisipasi serangan-serangan mereka,” kata Coulibaly.
Ia menambahkan, grup Mali sempat fokus pada keterpurukan Maroko, terutama pada dua laga yang meraih kemenangan melawan Indonesia dan Iran. Dari penilaian itu, kata Coulibaly, Maroko akan menghadirkan mitra yang tidak nyaman untuk pertemuannya.
Mali akan tampil siap. Titik tumpu penyerang tengah, Mamadou Doumbia yang absen di dua laga terakhir akibat kartu merah di laga melawan Spanyol, kini bisa digunakan.
Dengan tersedianya Doumbia, Mali punya empat pemain tajam yang mencetak lebih dari satu gol di Piala Dunia U-17 2023. Doumbia dan pengurus Mali, Mahamoud Barry, menyumbang tiga gol, lalu Ibrahim Diarra dan Ibrahim Kanate sama-sama mencetak dua gol. nama di papan skor.
Doumbia memiliki keinginan untuk menebus kesalahannya di laga melawan Spanyol. Kartu merah yang didapatnya membuat Mali kalah dari Spanyol, 0-1, di babak kedua ajang Sosial B.