Lindungin Kesehatan Mental Anak Dengan Gaya Hidup Sehat

Lindungin Kesehatan Mental Anak Dengan Gaya Hidup Sehat

Lindungin Kesehatan Mental Anak Dengan Gaya Hidup Sehat
Tidak bisa dipungkiri, mencari cara untuk memahami perasaan anak memang sulit. Namun, bagi orang tua tertentu, suka dan duka pribadi anak-anak sering kali dianggap biasa saja. Meski begitu, perasaan ini bukanlah hal yang biasa. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui gejala-gejala gangguan kesehatan psikologis pada anak.

Spesialis bayi dan anak dari Denver, Theodore Gaensbauer mengatakan, masalah kesehatan psikologis pada anak biasanya digambarkan melalui masalah lingkungan dan perilaku.

Sejujurnya, terkadang para orang tua sudah lama melihat adanya perubahan pada anak-anaknya, baik dalam perilaku maupun karakternya.

“Namun, orang tua mungkin membawa anaknya ke dokter ketika anak tersebut menunjukkan perilaku yang tidak pantas,” kata Dr Gaensbauer.

Nah, berikut beberapa tanda si kecil mengalami masalah kesehatan psikologis yang sering diabaikan.

Indikasi Masalah Kesehatan Psikologis pada Anak
Banyak anak muda yang menghadapi tekanan karena ketegangan yang terjadi di rumah selama pandemi virus Corona.

“Perubahan sosial dan lingkungan sekitar serta keluhan-keluhan nyata pada anak merupakan salah satu ciri stres yang dapat dirasakan oleh anak-anak,” ungkap Fathya Artha Utami, M.Sc., M.Psi Kid Clinician, dalam “Virtual Media Persiapan Hari Remaja Publik Tokopedia: Individu Berbahagia di Usia Lanjut, Kunci Kesehatan Psikologis Anak”, pada Kamis 22 Juli 2021.

Ada berbagai efek samping dari masalah kesehatan emosional pada anak muda, antara lain:

1. Perubahan perilaku dalam jangka waktu yang signifikan
Sama seperti orang tua, anak-anak juga mengalami masalah kesehatan psikologis. Perubahan perilaku dapat menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada diri anak.

Ada beberapa tanda yang harus diwaspadai, khususnya:

Keadaan pikiran berubah.
Tidak ada rasa lapar atau sering meraih.
Berkurangnya prestasi akademis.
Kesulitan berhubungan dengan orang lain.
“Ketika orang tua melihat sesuatu berubah pada anak mereka selama lebih dari tujuh hari, mungkin ada sesuatu yang tidak beres dengan anak mereka,” kata Dr. Adelle Cadieux, terapis anak di klinik Medis Helen Devotionals Youngsters di Michigan. .

2. Sakit otak dan sakit perut yang lebih terus menerus
Apakah si kecil sering mengeluh sakit otak, sakit perut, dan kelelahan? Kebetulan, ini memang salah satu indikasi adanya masalah kesehatan psikologis pada anak lho!

Menurut Mayo Center, hal ini sering terjadi ketika mereka menghadapi masalah.

Ketika listrik sedang gencar-gencarnya, Ibu sebaiknya segera menemui dokter spesialis dan dokter anak untuk mengetahui masalah kesehatan fisik dan mental.

“Polanya saat ini adalah anak-anak lebih banyak mengeluh tentang efek samping yang sebenarnya dibandingkan efek samping yang mendalam,” kata Cadeux.

Anak-anak kecil merasa lebih mudah untuk mengomunikasikan penderitaan yang sebenarnya daripada penderitaan yang mendalam.

Kesulitan menemukan bahasa yang tepat adalah penghalangnya.

Yang cukup mengkhawatirkan, beberapa masalah kesehatan mental menunjukkan efek samping nyata, meskipun keduanya saling terkait.

3. Perilaku yang Mempengaruhi Kehidupan
Indikasi masalah kesehatan psikologis pada anak seharusnya bisa dilihat dari berbagai sudut, lho.

Penampilan anak yang berkurang dan Hoki99 memicu pertengkaran bisa menjadi pertanda kondisi mental anak yang buruk.

Ada hal lain yang hilang waktu bersama teman-temannya.

“Dengan asumsi perilaku ini mulai menghambat pekerjaan anak dan kehidupan sehari-hari juga terganggu, sebaiknya segera mencari bantuan,” kata Cadieux.

4. Terlalu banyak trial and error
Merupakan hal yang biasa bagi anak muda untuk bereksplorasi. Namun, jika hal itu terjadi berulang kali, bisa jadi itu merupakan tanda adanya masalah kesehatan emosional pada anak.

“Ada cara berperilaku berbahaya yang dianggap biasa oleh anak-anak dan remaja. Ini adalah pendekatan mereka untuk menciptakan diri mereka sendiri, dan membuat jarak dari orang tua mereka,” kata Nancy E. Cunningham, seorang dokter dari klinik Darurat Anak Cross Country.

Hal yang harus diwaspadai dan bisa menjadi masalah adalah ketika anak-anak berusaha melewati batas keamanan.

Cunningham menyarankan agar orang tua harus sering mengunjungi anak-anak mereka dan tidak mencoba menghakimi apa pun yang dikatakan anak mereka kepada Ibu.

“Bantu anak-anak memahami dan sering mencari tahu apa yang terjadi dalam kehidupan anak tersebut,” kata Cunningham.

5. Tidak mempunyai rasa aman yang nyata
Efek samping dari masalah mental dapat berubah seiring berjalannya waktu seiring dengan perkembangan anak.

Mengacu pada Habitats for Infectious Prevention and Anticipation (CDC), efek samping sering kali dimulai pada masa muda, meski ada beberapa masalah yang bisa muncul pada masa pra-dewasa.

Satu hal yang patut terlihat adalah titik dimana mereka tidak merasa terlindungi dengan nyaman.

“Kepahitan, perasaan khawatir dan ketidakpastian di sekitar keluarga merupakan tanda-tanda seorang remaja sedang mengalami masalah psikologis,” tambah Fathya.

Dengan demikian, tugas wali di sini diharapkan ‘menyampaikan’ sensasi kelemahan tersebut.

6. Mogok Sekolah
Bunda, pernahkah si Kecil tidak mengikuti jadwal sehari-harinya untuk melakukan protes? Ini salah satu indikasi adanya masalah mental pada anak kelak lho.

Hal utama yang harus dilakukan jika seorang remaja turun ke jalan sepulang sekolah adalah memahami permasalahan mendasarnya.

Ada berbagai alasan mengapa anak mogok sekolah, antara lain:

Melecehkan: Anak-anak disiksa atau diejek oleh temannya.
Ilmiah: Anak-anak yang berjuang secara akademis, merasa lelah, atau mempunyai banyak pekerjaan rumah.