Jerman Lebih Di Ungulkan Di Laga Final U-17

Jerman Lebih Di Ungulkan Di Laga Final U-17
Sepanjang sejarah sepakbola saat ini, Jerman kini tidak diragukan lagi menjadi “monster” karena prestasi gemilangnya di Piala Dunia dan Piala Eropa. Jerman juga dikenal mempunyai “tanaman” pesepakbola berguna. Semua hal dianggap sama, mereka tidak pernah menjadi yang teratas untuk kejuaraan juara di kompetisi pemuda FIFA.

Satu lagi prestasi sepak bola Jerman yang berpotensi ditorehkan di Indonesia. Awak muda Panzer hanya butuh satu kemenangan pada laga puncak Piala Dunia U-17 2023 melawan Prancis, Sabtu (2/12/2023) pukul 19.00 WIB, di Manahan Arena, Surakarta, Focal Java, untuk menorehkan sejarah baru. Kelompok pemuda Jerman berpeluang menjadi juara dua kali dalam satu tahun.

Mereka datang, ke Indonesia 2023 dengan ,membawa gelar pahlawan, Piala Eropa, U-17, Juni lalu, di, Budapest, Hongaria. Sekitar, waktu itu, Jerman mengalahkan, Prancis, 5-4, melalui adu penalti. setelah bermain, imbang tanpa gol, selama satu ,setengah jam.

Mentor Jerman, Christian Wueck mengatakan. timnya sangat bersemangat untuk, memainkan pertandingan terakhir yang akan membuat, mereka semakin dekat untuk melipatgandakan. hadiah juara, Piala Eropa U-17. Prestasi yang diraih grup Jerman, U-17 ini, tambah Wueck, merupakan sebuah. persimpangan, istimewa sepanjang ,eksistensi sepak bola Jerman.

Kami bisa, memenangkan pertandingan, terakhir,” ungkap Wueck dalam wawancara, publik jelang pertandingan. terakhir, Jumat (1/12/2023), di Manahan, Arena.

Sebelum tahun, ini, Jerman yang sebenarnya masih menggunakan nama, Jerman Barat juga, sempat berpeluang. ikut memperebutkan, gelar Piala Eropa U-17, bersama Piala, Dunia U-17. Itu dibuat, pada versi utama, Piala Dunia U-.17 1985 di Cina.

Saat itu, Jerman Barat turut ambil bagian sebagai pahlawan Piala Eropa U-17 1984. Meski begitu, mereka, kalah 0-2 dari, Nigeria, 11 Agustus. 1985, di Beijing, China. Setelah, kekalahan itu, Jerman Barat, – yang kemudian menjadi, Jerman – sama sekali. tidak punya peluang, untuk mencapai level, tertinggi di masa, depan hingga, putaran terakhir, Piala Dunia, U-17. Mereka sempat. tampil di Piala Dunia, U-17 rilisan Nigeria, 2009 dengan gelar juara Piala, Eropa U-17, namun kelolosan. mereka terhenti, di babak 16 besar.

Noah Darvich, yang mengincar gelandang sekaligus komandan Jerman, mengaku mendapat banyak pesan, mulai dari keluarga hingga pecinta sepak bola di Jerman, yang mengapresiasi langkah mereka menuju final di Indonesia 2023. Darvich pun tak sabar untuk tampil. di pertandingan terakhir dan berusaha mencapai kemenangan pasti untuk menjadi kapten tim muda Jerman pertama yang mengangkat hadiah Piala Dunia muda.

Prestasi (menjuarai Piala Dunia U-17) akan sangat luar biasa bagi anak-anak muda seperti kita, karena juara di kompetisi ini akan menambah kepastian mereka untuk terus berkarier. ,’ kata Darvich, yang bergabung dengan kelompok pemuda Barcelona pada musim panas sebelumnya.

Pada Piala Dunia U-17 2023, tugas Darvich sangat diperlukan kru Jerman. Ia bermain dalam enam pertandingan dengan kisaran satu gol dan tiga assist.

Selain Darvich, Jerman juga punya dua penyerang tajam yang sama-sama mencetak empat gol.

Seperti, Jerman, Prancis juga, tidak menyimpan. rekor bagus untuk, tim masa kecil, mereka. Prancis tentu, akan lebih unggul, dalam meraih prestasi, dibandingkan Jerman, di Piala Dunia U-17 sejak mereka, kembali meraih juara di, Trinidad-Tobago, 2001.

Selain mengejar, gelar juara untuk, kedua kalinya, Ismail Bouneb. dan kawan-kawan berpotensi mencatatkan penampilan terbaik Prancis di Piala Dunia U-17. Kru “Les Bleuets” tiba di urutan terakhir dengan tampil sempurna tanpa pernah mengalami kekalahan. Berbeda dengan versi 2001 yang dikalahkan Nigeria di babak starter.

Mentor Perancis Jean Luc Vannuchi yakin kelompoknya bisa mengalahkan Jerman untuk membawa kembali hadiah gelar. Prancis dua kali kalah dari Jerman di Piala Eropa U-17 2023. Meski begitu, hasil tersebut, kata Vannuchi, tidak bisa menjadi tolak ukur hasil akhir pertandingan terakhir Indonesia pada tahun 2023.

Saya pikir kami memiliki peluang yang setara untuk menjadi juara,” kata Vannuchi.

Daripada terpaku pada kontemplasi (ketajaman sang striker), kami memiliki banyak komponen yang perlu kami persiapkan untuk memenangkan pertandingan terakhir,” kata Vannuchi. .

Mohamed-Amine Bouchenna, striker Prancis, mengatakan semua pemain Prancis tidak bisa bertahan memainkan pertandingan terakhir. Mereka perlu membubuhkan tinta emas di awal profesinya sebagai pesepakbola.

Semua pemain akan berusaha keras,” kata Bouchenna, pemain ciptaan klub Prancis Clermont.

Sementara itu, Jerman dan Prancis juga masih menunggu pemulihan pemain yang absen pada laga babak penyisihan. Jerman, misalnya, memiliki lima pemain yang cedera saat menghadapi Argentina di babak penyisihan, sementara Prancis bisa kehilangan dua pemain di babak penyisihan terakhir. Mereka adalah gelandang Saimon Bouabre dan bek konservatif Yvann Titi.

Tentu saja Wueck dan Vannuchi mengaku belum bisa menentukan 11 pemain utama pada laga terakhir hingga saat ini sebelum berangkat ke Manahan Arena, Sabtu malam. Para ahli dan fisioterapis di kedua tim masih berupaya untuk memberikan obat kepada para pemain yang mengalami luka parah pada pertandingan terakhir.