Indonesia Raih 80% Dukungan Tetap Anggota Dewan Maritim Internasional
Indonesia berhasil, mempertahankan. posisinya sebagai anggota, Kamar Asosiasi Laut, Internasional (IMO), periode 2024-2025. Indonesia, dipilih oleh 135 negara. atau 80,3 persen, pemegang hak suara. Dukungan, yang lebih besar ini, menegaskan pengakuan, dunia terhadap peran, Indonesia di bidang kelautan.
,
Penunjukan, individu-individu IMO Gathering terjadi di base, camp IMO di London, Inggris, pada Jumat (1/12/2023) sore hingga, malam hari. Berdasarkan, penghitungan suara, dari pemungutan suara. tertutup, Indonesia dipilih oleh 135 dari 168 pemegang hak demokrasi. Bantuan ini meningkat, dibandingkan, dengan periode pemilu sebelumnya yang menunjukkan Indonesia. memperoleh 127 suara.
Kamar IMO terdiri dari 40 individu yang diisolasi ke dalam tiga klasifikasi. Kelas A berjumlah 10 individu, klasifikasi B 10 individu, dan klasifikasi C 20 individu. Sisanya memiliki situasi dengan individu standar.
Klasifikasi A berisi negara-negara dengan pengiriman bisnis terbesar dan pemasok kendaraan global, dan kelas B diperuntukkan bagi negara-negara dengan muatan strategi terbesar. Klasifikasi C diperuntukkan bagi negara-negara yang mempunyai kepentingan unik dalam transportasi laut dan mencerminkan kewajaran geologis. Indonesia mengisi kelas C.
IMO merupakan, perkumpulan di bawah, Negara-Negara Bersatu ,yang membidangi transportasi, laut. IMO didirikan pada tahun 1948. Isu-isu, yang dikaji oleh, IMO meliputi norma,-norma keamanan, dan keselamatan. transportasi serta kewajiban terhadap. daya dukung ekologi, atau ekonomi, hijau.
Kepala Jenderal, Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi. usai pengambilan keputusan, politik tersebut, mengatakan, keputusan politik, tersebut menunjukkan bahwa. Indonesia mendapat kepercayaan, dari negara-negara anggota IMO. “Sebagian besar negara ,mengetahui betapa. pentingnya peran Indonesia dalam bidang, lautan,” ujarnya.
Menurut Antoni, tekad Indonesia dalam pertemuan internasional ini merupakan hasil dari kekuatan tim Indonesia yang meliputi bidang jasa dan lembaga serta bidang rahasia. “Kita ini negara besar. Kita harus saling mendukung demi kemajuan negara,” kata Antoni.
Pasca keputusan politik tersebut, banyak negara yang memuji penunjukan Indonesia. Mansoor al-Wahibi, perwakilan dari Oman, mengatakan mereka memilih Indonesia karena Indonesia dianggap masuk akal untuk mengisi kelas tersebut. Indonesia mempunyai pengalaman mengawasi transportasi laut di negara kepulauan. Pengalaman ini dapat ditularkan ke berbagai negara.
Oman berada di Daratan Badui. Sebagian wilayah kekuasaan Oman adalah lautan. Panjang garis pantai Oman adalah 2.092 kilometer.
“Kami sangat ingin mengkaji dan berbagi banyak hal mengenai hal itu,” kata Mansoor seraya berharap hubungan dengan Indonesia di bidang transportasi laut akan terus ditingkatkan.
Inspektur luar
Selain menjadi anggota Pertemuan IMO, Indonesia juga mendapatkan predikat tersebut setelah Badan Pengkajian Moneter (BPK) terpilih sebagai out evaluator IMO periode 2024-2025. Penunjukan BPK dilakukan dengan persetujuan.
Dari Jakarta, Pendeta, Perhubungan Budi Karya Sumadi mengucapkan, terima kasih ,atas komitmen seluruh jemaah dalam mendukung penunjukan, tersebut. Kesempatan ini kita, manfaatkan sebaik-baiknya, untuk terus melakukan pembenahan wilaya,h laut Indonesia sehingga dapat. memberikan manfaat bagi banyak, pihak, kata Budi, Karya.
Dengan terpilihnya, Indonesia sebagai individu dalam Komite IMO, maka akan. ada delegasi Indonesia yang, bertugas di base camp IMO. Indonesia, juga diharapkan dapat berperan. aktif dengan memberikan, kontribusi terhadap wilayah, laut dunia.
Ide-ide yang dimaksud, misalnya jalan laut dan pengiriman perintis, kini sedang dilakukan di Indonesia. Kedua proyek ini didukung oleh dana abadi pemerintah. Sasarannya adalah untuk daerah terpencil dan pinggiran. Ada banyak individu yang mempunyai tujuan untuk menurunkan tingkat moneter.
Program biaya kelautan bergantung pada rencana operasional transportasi, sedangkan perintis mengantarkan angkutan penumpang dan barang dagangan dalam jumlah terbatas.
Selain itu, lanjut Budi Karya, Indonesia juga dapat berperan dalam menarik minat di bidang jasa perhubungan laut dan yayasan. Dalam pertemuan dengan berbagai negara, minat investasi terhadap Indonesia sangat tinggi.
Saat ini telah terpilih peserta IMO Gathering periode 2024-2025. Di klasifikasi A ada Yunani, Italia, Jepang, China, Panama, Norwegia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Amerika Serikat, dan Liberia. Di Klasifikasi B ada India, Uni Emirat Arab Bergabung, Brasil, Spanyol, Australia, Kanada, Prancis, Belanda, Jerman, dan Swedia.
Di klasifikasi C ada Singapura, Indonesia, Malta, Arab Saudi, Turki, Mesir, Meksiko, Filipina, Chili, Indonesia, Malaysia, Bahama, Siprus, Maroko, Denmark, Qatar, Bangladesh, Kenya, Peru, Finlandia dan Jamaika.