Bagaimana Nasib Barcelona Di Tangan Xavi Hernandes

Bagaimana Nasib Barcelona Di Tangan Xavi Hernandes

Bagaimana Nasib Barcelona Di Tangan Xavi Hernandes
Kekalahan telak Barcelona dari Girona membawa dampak yang tidak terduga pada nasib mentor Xavi Hernandez.

Nasib mentor Barcelona, Xavi Hernandez, kembali ditutupi secara rahasia setelah kekalahan memalukan 2-4 dari Girona di Lluis Companys Olympic Arena. Rencananya, otoritas Barca, akan menggelar pertemuan. pada Kamis (14/12/2023), waktu setempat untuk, meninjau, penampilan Xavi. Terlepas dari, kenyataan bahwa, mereka telah menyatakan bahwa ,mereka sepenuhnya mendukung Xavi. dalam melanjutkan pekerjaannya, otoritas Barca, konon mulai khawatir melihat, eksekusi yang bertentangan, dari kelompok tersebut.

Laporan dari siaran radio Bar Canaletes menyebutkan, pertemuan untuk mengkaji masa depan Xavi akan dilakukan di sebuah restoran bernama Through Veneto. Restoran ini sering digunakan sebagai tempat mengadakan konferensi oleh Presiden Barca Joan Laporta dan perwakilannya, Rafael Yuste. Menurut Bar Canaletes, Laporta juga menyambut kedatangan Ketua Olahraga Deco dan tangan kanannya Alejandro Echevarria.

“Jelas, kesulitan terbaru ini menyebabkan Laporta dan rekan-rekannya memikirkan pilihan krisis mereka,” demikian laporan dari Bar Canaletes.

Meski ingin membuat pilihan jika terjadi krisis, posisi Xavi diyakini akan terlindungi secara signifikan hingga sisa musim ini. Hal itu karena Barca merasa pergantian pemain di musim ini akan berdampak buruk pada tim mulai saat ini. Barca saat ini masih berpeluang meraih gelar juara di empat kompetisi yakni Asosiasi Spanyol, Asosiasi Pahlawan Eropa, Piala Raja Spanyol, dan Piala Super Spanyol.

Selain itu, menjelang akhir November lalu Laporta dengan lugas menyampaikan dukungannya kepada Xavi. Oleh karena itu, kecil kemungkinan Xavi akan tergeser, kecuali jika performa Barca benar-benar menurun drastis.

Tampaknya tidak mungkin Barcelona akan menarik Xavi, pada dasarnya tidak sekarang, karena hal itu mungkin benar-benar memecah tim. Seharusnya manajernya merasa mereka bisa mempercayainya, namun Barcelona tidak berniat untuk terus merekrutnya. setelah akhir musim semi (akhir zaman),” kata Bar Canaletes.

Sumber utama ketegangan bagi pemerintah Barca diyakini adalah eksekusi kelompok yang saling bertentangan. Barca seringkali kesulitan menghadapi rival yang, di atas kertas, seharusnya bisa mereka kalahkan dengan mudah. Di Asosiasi Bos, Barca secara mengejutkan kalah 0-1 dari agen Ukraina, Shakhtar Donetsk. Baru-baru ini, kekalahan telak 2-4 dari Girona semakin menunjukkan bahwa ada masalah signifikan yang harus diwaspadai.

Hal lain yang menjadi tekanan bagi otoritas Barca adalah Xavi dinilai kurang siap mengontrol pemberitaan di media. Kurangnya kontrol yang signifikan untuk mengurangi keterlibatan media yang negatif terhadap Barca menyebabkan lingkungan di dalam grup terlihat kurang bermanfaat dan ini sangat tidak menguntungkan.

Saat kalah dari Girona, Xavi menyebut grupnya bermain bagus di sebagian besar pertandingan musim ini. Ia juga mengatakan pihaknya masih dalam tahap perbaikan. Ucapan Xavi tersebut menjadi gambaran kelemahannya dalam mengontrol akun di media. Semua orang tahu bahwa Xavi sudah lama menangani Barca sehingga cerita bahwa ia masih membangun tim dinilai kurang meyakinkan masyarakat.

Deco bahkan menjadi salah satu perkumpulan yang membantah alasan Xavi. Kepada Mundo Deportivo, Deco menyampaikan kekecewaannya terhadap prosedur yang dijalankan Xavi.

Kami harus berjuang, belum ada yang dipilih pada saat ini, hubungan masih panjang, namun ini adalah pertandingan penting melawan tim lawan dalam waktu dekat.” lawan yang belum bisa kami menangkan,” ungkap Deco usai laga melawan Girona.

As sports chief, Deco has a considerable amount of control over the group. Deco is said to need to see Barca dominate from game to match and abandon their ongoing conflicting presentation. Xavi has an agreement until 2025, in any case, said Deco, that could change assuming he neglects to win reliably. Besides the fact that this applies to Xavi, a comparable destiny has likewise been capable by previous Barca mentor, Ronald Koeman, who was terminated in 2021 for neglecting to work in the group’s presentation.

Various names have arisen as possibility to supplant Xavi in the event that he neglects to measure up to the assumptions of Deco and club authorities. The previous Barca protector who is presently overseeing Barca Atletic, Rafael Marquez, is a competitor as a transitory substitution on the off chance that Xavi is at long last excused. Aside from Marquez, there is additionally previous Barca midfielder, Thiago Motta, who is currently dealing with the Italian Association group, Bologna.

Girona mentor, Michel Sanchez, is likewise on the lookout for Barca’s next mentor. Barca authorities were intrigued to see Girona’s advancement under Michel, who has effectively driven the Spanish Association standings up to this point.