Atmaca Jadi Taji Baru untuk TNI – Dalam memo asal usul, Kerajaan Turki sukses menaklukkan Kota Konstantinopel( saat ini Istambul) sebab membuat bedil pekatu raksasa. Tembakan bedil pekatu itu sukses mendobrak tembok tebal baluarti Konstantinopel pada tahun 1453 Kristen. Turki setelah itu hadapi era kebesaran antara lain ditopang teknologi tentara serta Korps Tentara Jannisari.
Kewenangan Turki menyurut serta nyaris sirna ketika Perang Bumi I( 1914– 1918). Saat ini Turki balik bangun di bermacam aspek. Salah satunya teknologi senjata dengan membuat peluru kendali Atmaca( Elang) yang jadi harapan terkini Angkatan Laut Turki.
Hendak namun, peluru kendali ciptaan Roketsan yang sanggup memusnahkan target sampai di jarak 250 km itu pula menarik Angkatan Bersenjata Indonesia. Merujuk Janes. com, lewat PT Republik Defensindo, Indonesia dikabarkan membeli 45 bagian peluru kendali Atmaca. Peluru kendali itu hendak memenuhi beberapa kapal perang Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL).
Indonesia merupakan negeri awal di luar Turki yang akan melaksanakan peluru kendali itu. Mungkin, peluru kendali Atmaca hendak diintegrasikan ke korvet Kategori Fatahillah, kapal patrol kilat( Fast Patrol Boat) jenis 57, serta korvet kategori Parchim bekas Jerman Timur.
Navalnews memberi tahu, Peluru kendali Atmaca merupakan peluru kendali anti kapal jarak jauh yang menelusuri dataran laut buat berburu target. Konsep awal mulanya semacam peluru kendali AGM 84- Harpoon ciptaan Amerika Sindikat. Pada awal mulanya, Harpoon didesain buat menyimpang kapal selam bermesin disel yang lagi naik ke dataran laut.
Studi Peluru kendali Atmaca dibesarkan Turki pada tahun bibir69 2009. Roketsan, salah satu produsen senjata di Turki itu mengawali riset serta disain pada Bulan September tahun 2012. Berikutnya percobaan coba kesatu dicoba bertepatan pada 3 November 2019 dari korvet TCG 3 Kinaliada.
Percobaan bertembakan dari bumi pula dicoba dengan berhasil bertepatan pada 2 Juli 2022 dari atas suatu truk pengangkut peluncur dengan bentuk 8×8( diprediksi memakai chasis truk Kamaz ciptaan Rusia) ke target di Laut Gelap. Versi Atmaca itu diberi julukan Kara Atmaca dengan capaian jelajah 280 km lebih jauh dari Atmaca tipe kesatu.
Peluru kendali berplatform peresmian bumi itu dibesarkan dari amatan Perang Rusia–Ukraina. Percobaan coba Atmaca oleh Turki dari darat disimulasikan buat pertahanan pantai Turki yang mempunyai banyak pulau serta terhambur di Laut Aegea. Situasi itu mendekati dengan situasi Indonesia– Filipina– Pantai Malaysia serta Thailand di dekat Antara Malaka.
Perihal seragam dicoba Taiwan di tahun 2023 dengan memesan 400 bagian AGM 84- Harpoon buat dipasang di pantai barat Pulau Taiwan yang mengarah Provinsi Fujian, Cina.
Bermacam skrip penembakan peluru kendali Atmaca dicoba tercantum peresmian tanpa GPS, penembakan di tengah skrip perang elektronik, serta selesai bulan Juni tahun 2021. Peluru kendali itu memanglah didesain buat” ramah” buat beraneka ragam situasi cuaca serta area pembedahan. Tidak hanya dilengkapi dengan pencari serta instruktur. Atmaca memakai sistem pelayaran inersial, ditambah GPS, kriteria altiemer, serta pencari altimeter.
Kehadiran Atmaca amat menolong independensi zona pertahanan Turki. Selaku memo, dikala ini Turki diperkirakan mempunyai 3. 500 bagian peluru kendali Harpoon yang dibeli dari AS.
Peluru kendali besutan McDonnell Douglas( saat ini bagian dari Boeing Industries) itu mulai dibuat tahun 1975. Sampai dikala ini, Harpoon jadi senjata andalam ratusan kapal perang di semua bumi. Paling tidak terdapat 30 negeri melaksanakan AGM 84- Harpoon. Peluru kendali itu sudah dibesarkan bagus pada faktor jarak mencapai serta program peluncur. Dikala ini, tidak hanya bisa ditembakkan dari kapal perang serta pesawat melambung, AGM 84- Harpoon sudah dibesarkan buat bisa ditembakkan dari kapal selam, UGM 84 Harpoon serta peluncur berplatform bumi AGM 84 H atau K SLAM- ER.
Apabila dibanding, dengan cara raga, peluru kendali Atmaca mempunyai jauh 4, 3– 5, 2 m, sedangkan Harpoon lebih pendek, cuma 3, 9– 4, 6 m. Tetapi dengan cara berat, Atmaca lebih enteng dengan berat 750 kg, sebaliknya Harpun 1. 160 kg.
Defense News menulis, Atmaca mempunyai capaian lebih jauh ialah 220 km. Tipe dini Harpoon cuma menjangkau target sepanjang 124 km. Walaupun begitu, versi terkini Harpoon ialah Gulungan II+ ER sanggup menjangkau jarak 248 km.
Tetapi, Atmaca dengan memakai peluru kendali pelacak yang aktif, bisa menggapai target sepanjang 250 km. Dari bidang kecekatan, Atmaca menulis kecekatan di atas 900 km per jam, sebaliknya Harpoon 617 km per jam.
Sedangkan itu, asal meletup yang dibawa Atmaca lebih enteng, cuma 220 kg, sebaliknya Harpoon sanggup bawa asal meletup seberat 224 kg. Hendak namun asal meletup Atmaca diklaim lebih memadamkan dengan tipe High Explosive Fragmentation Effective Penetration yang bisa menjebol bilik baja kemudian meledak di dalam target.
Dari bagian operasional dalam perang, AGM 84- Harpoon sudah terjamin. Peluru kendali itu menampilkan tajinya dalam pertempuran di Iran–Irak, bentrokan Amerika–Libya tahun 1986, serta pembedahan Amerika Sindikat di Teluk Persia tahun 1988.
Untuk Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL) sendiri AGM 84- Harpoon merupakan salah satu harapan. Hendak namun pengalaman larangan oleh AS yang membuat keahlian Tentara Nasional Indonesia(TNI) jadi terbatas butuh jadi amatan. Saat ini tidak hanya mempunyai beberapa alutsista produk Barat, Tentara Nasional Indonesia(TNI) memanglah butuh membuka cadangan dari pangkal non- tradisional. Hendak namun, bersamaan itu, Departemen Pertahanan serta para pengelola kebutuhan terpaut berarti buat membuat independensi nasional.
Pada Turki kita dapat berlatih buat meningkatkan ekosistem pabrik pertahanan nasional.
Daya bahari kita semenjak era Kerajaan Nusantara sampai era modern Republik Indonesia hadapi pasang mundur yang berlebihan. Sempat berhasil selaku” bangsa bahari”, sempat pula hadapi kemunduran. Perairan Nusantara, serta rute pelayaran dari India sampai Cina, apalagi dahulu sempat direbutkan daya bumi buat memahami barang penting, ialah bumbu.
Kesuksesan kapal Borobudur—replika kapal era ke- 9 yang terbuat bersumber pada lukisan relief di Candi Borobudur—berlayar hingga Ghana di Afrika Barat nyata meyakinkan kebolehan kakek moyang kita. Tetapi, janganlah kurang ingat, kita sempat mundur kesuksesan maritimnya sehabis akad VOC- Mataram tahun 1705 yang mencegah bahariwan nelayan Jawa melaut ke area timur dan melepas kota- kota dermaga di tepi laut utara Jawa.
Dengan cara kemiliteran, terdaftar pada tahun 1521 armada laut Kerajaan Demak melancarkan serbuan ke dasar kewenangan Eropa di Asia Tenggara, ialah Portugis di Malaka. Armada kapal Demak dengan Panji Kupu Tarung berdekatan dengan armada Portugis serta serdadu Portugis di Bos Malaka. Kala itu terjalin aliansi bahariwan nelayan Jawa, Malaka, serta Tionghoa.
Pramoedya Ananta Toer dalam roman asal usul Arus Balik menulis, para bahariwan nelayan Jawa menantang Feranggi ataupun Portugis yang diucap selaku lelananging jagad, ataupun laki- laki penakluk bumi. Bedil pekatu Portugis nyatanya menaklukkan meriam- meriam ciptaan Jawa.
Berjarak 5 era setelah itu, perampasan akibat di lautan Nusantara serta Asia Tenggara balik memanas. Angkatan Laut Amerika Sindikat dikenal telah lama mempunyai sebagian titik pos logistik untuk armada mereka di perairan Asia Tenggara. Kedatangan mereka menguat lagi sebagian tahun terakhir bersamaan dengan memanasnya suasana bentrokan kedaerahan di Laut Cina Selatan.
Rusia juga luang dirumorkan sedia membuka balik pos Angkatan Laut Rusia di Vietnam yang sempat dibuka ketika Perang Dingin, walaupun setelah itu dibantah pada tahun kemudian. Pada dikala serupa, Angkatan Laut Cina membuat pulau ciptaan serta pos logistik tentara di Nan Hai- Laut Selatan, gelar mereka buat Laut Cina Selatan yang beberapa di antara lain dikenal Indonesia selaku Laut Natuna Utara.
India juga tidak tertinggal mempraktikkan kebijaksanaan Act East selaku perbuatan lanjut Politik Look East. Selama tahun 2017, India tingkatkan kegiatan serupa penting dengan Amerika Sindikat, Australia, serta Jepang. Pos laut India di Kepulauan Nikobar serta Andaman jadi pusat ekspansi pembedahan armada India di Asia Tenggara, Asia Timur, serta Pasifik.
Dari bagian teknologi tentara, Amerika Sindikat saat ini meningkatkan litorral combat ship( LCS), kapal perang yang didesain spesial buat bekerja serta dapat bermanuver gesit di perairan cetek dekat pantai, semacam perairan di Asia Tenggara.