Vatikan Menolak Operasi Ganti Kelamin dan Surogasi –
Vatikan, melalui keterangan Dignitas Infinita ataupun derajat yang tidak terbatas, menerangkan balik tindakan Gereja Kristen yang menyangkal pembedahan ubah kemaluan serta surogasi. 2 perihal itu dikategorikan selaku kesalahan berat, serupa dengan pengguguran serta eutanasia. Walaupun begitu, Vatikan pula memohon supaya pendamping sesama tipe tidak dikriminalisasi.
Keterangan Dignitas Infinita diumumkan ke khalayak oleh Dikasteri buat Anutan Kepercayaan pada Senin( 8 atau 4 atau 2024). Kategorisasi akta selama 20 laman itu menyantap durasi 5 tahun. Keterangan itu kesimpulannya disetujui Paus Fransiskus pada 25 Maret, sehabis dalam sebagian bulan terakhir dicoba beberapa perbaikan pokok.
Dalam keterangan itu, Vatikan balik menerangkan perilakunya yang menyangkal” kelamin theory”, suatu ilham yang berpikiran tipe kemaluan orang dapat diganti. Vatikan melaporkan Tuhan menghasilkan pria serta wanita dengan beberapa perbandingan biologis yang membuat mereka jadi 2 mahluk berlainan. Orang tidak bisa berbohong jadi Tuhan serta berupaya mengganti perihal itu.
” Oleh sebab itu, campur tangan buat mengganti tipe kemaluan hendak mengecam derajat istimewa yang diperoleh tiap orang pada dikala invensi,” perihal itu tertera dalam Dignitas Infinita.
Keterangan itu melainkan antara pembedahan buat mengubah tipe kemaluan serta pembedahan buat membenarkan keanehan perlengkapan kemaluan. Gereja Kristen memperbolehkan pembedahan buat orang dengan keanehan kemaluan untuk kepulihan yang dicoba oleh daya kedokteran handal.
Melalui Dignitas Infinita, Vatikan pula menerangkan tindakan Gereja Kristen yang menyangkal surogasi ataupun carter kandungan yang diucap menyakiti derajat wanita serta anak. Surogasi yang sah dicoba di AS serta Kanada, namun dilarang di banyak negeri, jadi salah satu metode untuk pendamping tidak produktif serta pendamping sesama tipe buat mempunyai anak.
Surogasi diucap mengeskpoitasi wanita miskin. Dalam praktek ini, seseorang bunda dipisahkan dari anak kandungnya untuk penuhi kemauan orang lain. Dignitas Infinita pula melaporkan, anak merupakan karunia Tuhan yang tidak dapat dikomersialkan.
” Menimbang perihal itu, kemauan mempunyai anak tidak dapat dijadikan bawah menghasilkan suatu yang setelah itu diucap selaku hak atas anak. Perihal itu tidak meluhurkan derajat anak selaku akseptor karunia kehidupan,” akta itu melaporkan.
Dignitas Infinita pula mengambil akta bimbingan yang dikeluarkan Vatikan pada 2019 yang mengatakan pendamping sesama tipe berkuasa menemukan perlakuan segan serta bergengsi. Tetapi, Dignitas Infinita tidak memakai lagi sebutan dalam akta lama yang mengatakan aksi homoseksual selaku” intrinsically disordered”.
Perfek Dikasteri buat Anutan Kepercayaan Elementer Víctor Manuel Fernández membetulkan kalau sebutan” intrinsically disordered” sangat keras. Bagi ia, terdapat sebutan lain yang dapat dipakai buat menerjemahkan pemikiran Gereja Kristen dengan cara lebih bagus hal kedekatan intim suami serta istri yang menghasilkan kehidupan terkini.
Di dasar Paus Fransiskus, Gereja jadi” lebih terbuka” kepada bibir69 komunitas lesbian, gay, hemafrodit, serta transgender, queer, serta lain- lain( LGBTQ+).
Pada Desember 2023, Dikasteri buat Anutan Kepercayaan menghasilkan Keterangan Fiducia Supplicans mengenai arti pastoral dari pemberkatan. Keterangan itu mengakibatkan respon keras dari uskup- uskup konvensional, kuncinya di Afrika, sebab dalam akta itu dituturkan pendamping sesama tipe bisa menyambut berkah dari pemimpin.
Sementara itu, keterangan ini serupa sekali tidak membandingkan’ berkah’ pada pendamping dalam suasana irregular ataupun pendamping sesama tipe dengan pemberkatan dalam kebaktian pernikahan.
Dignitas Infinita melaporkan dengan jelas kalau kriminalisasi kepada pendamping sesama tipe bertentangan dengan antusias meluhurkan derajat orang. Di beberapa tempat, sedang terdapat banyak orang dipenjara, disiksa, serta apalagi kehabisan mata pencarian sekedar sebab mempunyai arah intim yang berlainan.
Fernández, yang ialah seseorang teolog bebas serta bersama berawal dari Argentina semacam Paus Fransiskus, membela tahap Paus yang menginovasi tindakan Gereja Kristen cocok era. Beliau memeragakan, di era kemudian Gereja sempat mensupport perbudakan, namun saat ini perihal itu berganti jadi kebalikannya.
Dignitas Infinita pula mangulas kekerasan intim, tercantum yang terjalin di area Gereja Kristen, diucap mengecam derajat orang. Tidak hanya itu, keterangan itu menerangi kekurangan, suasana migran, kekerasan kepada wanita, perdagangan orang, serta perang.
Bagi Bangunan Putih, Kepala negara Amerika Sindikat Joe Biden, yang ialah seseorang Kristen patuh, menyongsong bagus Dignitas Infinita meneruskan jeritan Vatikan yang menyangkal kekerasan serta kriminaliasi kepada komunitas LGBTQ+.
Ada pula hal isi Dignitas Infinita yang bercahaya” kelamin theory”, Ahli Ucapan Bangunan Putih Karine Jean- Pierre melaporkan, bukan wewenang Biden buat menyoal kebijaksanaan dalam Gereja Kristen.
Ajaran Gereja Kristen mengenai perkawinan ataupun pernikahan serupa sekali tidak berganti. Beberapa pakar Gereja menerangkan, Keterangan Fiducia Supplicans yang dikeluarkan pada Senin( 18 atau 12 atau 2023) sekedar menarangkan mengenai arti pastoral dari berkah ataupun pemberkatan dalam Gereja Kristen.
Mengambil Perfek dari Dikasteri buat Anutan Kepercayaan, Elementer Víctor Manuel Fernández, seseorang pakar hukum kanonik asal Indonesia, Daniel Ortega Galed Centimeter, berkata, keterangan Fiducia Supplicans menawarkan partisipasi yang khusus serta inovatif kepada arti pastoral dari pemberkatan yang membolehkan uraian klasiknya diperluas serta diperkaya.
Refleksi teologis itu, bagi Daniel, didasarkan pada visi pastoral Paus Fransiskus yang mengisyaratkan kemajuan jelas dari apa yang sudah dibilang mengenai pemberkatan dalam Magisterium serta teks- teks sah Gereja. Paus Fransiskus, bagi Daniel, mengajak seluruh orang merenungkan kalau kala seorang memohon berkah, beliau mengatakan permohonan dorongan dari Tuhan, permohonan buat hidup lebih bagus, keyakinan pada Allah yang bisa menolong kita buat hidup lebih bagus.
Dalam kondisi itu, bagi Daniel, dapat dimengerti mungkin membagikan berkah untuk pendamping dalam suasana irregular serta pendamping sesama tipe.” Tanpa mengesahkan status mereka ataupun mengganti dengan metode apa juga anutan Gereja mengenai perkawinan,” tutur Daniel, Rabu( 20 atau 12), dikala dihubungi dari Jakarta.” Jadi, yang diperluas yakni arti berkah selaku dorongan rohani untuk para pemohon, sedangkan ajaran Gereja mengenai perkawinan tidak berganti. Berkah yang diserahkan itu pula tidak berarti persetujuan dari Gereja atas” aliansi atau bentuk ikatan” yang begitu itu,” tutur Daniel yang saat ini bermukim di Tor Sapienza, Bulu halus.
Berkah yang diartikan, bagi Daniel, merupakan berkah sederhana- spontan, bukan seremoni ataupun ritual khusus. Bentuk berkah itu dapat berkah pendek, di mana pemimpin berharap ketenangan, kesehatan, antusias ketabahan, perbincangan, serta silih menolong di antara mereka, pula supaya dengan dorongan Tuhan mereka bisa seluruhnya melakukan kehendak- Nya. Berkah sejenis itu bisa dicoba pada kunjungan ke tempat bersih, kunjungan, ataupun dalam pertembungan dengan seseorang pemimpin.
Daniel menerangkan, berkah itu diserahkan oleh pemimpin, sepanjang pasangan- pasangan itu dengan arti bagus berharap bantuan dari Allah serta dengan dorongan Arwah Bersih bisa jadi lebih bagus. Bukan buat melegitimasi status hidup bersama mereka.
” Keterangan ini serupa sekali tidak membandingkan’ berkah’ pada pasangan- pasangan irregular ataupun pendamping sesama tipe dengan pemberkatan dalam kebaktian pernikahan. Ini sebab Gereja Kristen senantiasa loyal pada ajaran imannya kalau pernikahan cuma terjalin antara seseorang laki- laki serta perempuan yang membuat di antara mereka perhimpunan semua hidup serta bertabiat tidak terceraikan,” tutur Daniel lebih lanjut.
Yang diartikan dengan pendamping irregular, di antara lain, pasangan- pasangan yang perkawinannya tidak legal di hadapan hukum kanonik, menikah di luar ataupun tanpa keringanan dari aturan hukum kanonik, ataupun menikah cuma di hadapan hukum awam.
Delegasi Jenderal Ordo Karmelit, Benny Phang OCarm, menerangkan perihal yang serupa begitu juga dipaparkan Daniel. Bagi teolog akhlak itu, keterangan Fiducia Supplicans bukan mengenai pernikahan ataupun mengenai kedekatan homoseksual.” Keterangan ini merupakan keterangan mengenai’ arti pastoral pemberkatan’. Memaknakan di luar intensi ini merupakan bias yang kelewatan,” tutur Benny.