Titik Buta Dari Jurgen Klopp Di Laga melawan LASK

Tottenham Hospur dan Newcastle United Mengakhiri Dengan Hasil buruk

Titik Buta Dari Jurgen Klopp Di Laga melawan LASK
Juergen Klopp harus terlihat sebagai salah satu manajer terbaik di dunia. Mentor visa Jerman adalah seorang sarjana sepak bola, tipe Energy Guardiola di Manchester City. Dia dapat merancang berbagai strategi sesuai kebutuhan kelompoknya. Kekuatan persepsinya juga luar biasa. Meski begitu, ada satu hal yang selalu dirindukan Klopp.

Keakraban dengan sesuatu yang tak dilihat Klopp sedikit terungkap saat laga melawan delegasi Austria, LASK, di Anfield Arena, Jumat (1/12/2023) dini hari WIB. Pada laga itu, Liverpool menang telak 4-0 atas tamunya. Kemenangan itu memang pantas didapatkan dan mungkin itu bukanlah sebuah kesepakatan yang besar bagi Liverpool. Hal menarik yang patut dicermati dalam laga kali ini bukanlah skor telak yang diraih Liverpool, melainkan sedikit perubahan pada headliner mereka, Mohamed Salah.

Menariknya di Anfield, Salah menggantikan posisi ketua grup. Salah mendapat kesempatan terbuka setelah Virgil van Dijk dan Trent Alexander-Arnold tidak menjadi pemain pilihan Klopp sejak awal pertandingan. Musim ini, Van Dijk adalah ketua Liverpool dan Trent adalah delegasinya.

Menghadapi LASK, Klopp melancarkan sembilan perbaikan susunan pemain dari laga sebelumnya melawan Manchester City. Pertarungan sengit melawan City menyiratkan bahwa para pemain fundamental Liverpool membutuhkan lebih banyak waktu istirahat. Lagi pula, kemampuan Liverpool untuk lolos ke babak 16 besar Europa League tidak jauh berbeda sehingga Klopp sangat yakin bisa mengalahkan LASK meski hanya menurunkan pemain pengganti.

Sementara pemain lain mendapatkan menit istirahat, Klopp benar-benar memainkan Salah selama ini dan, yang sangat luar biasa, memberinya jabatan kapten. Seolah bersemangat dengan komando barunya, Salah tampil sangat baik dengan mencetak satu gol dan menyumbang satu assist untuk gol Cody Gakpo.

Petugas koperasi publik Mesir juga sering mengganggu penjaga LASK dengan kontak di kotak hukuman, dengan 10 kontak. Jumlah ini berada di bawah Gakpo yang mencatat 12 kontak. Meski begitu, Gakpo bermain penuh, sementara Salah dikeluarkan pada menit ke-56 untuk memberinya istirahat.

Pilihan untuk mengangkat Salah menjadi komandan sungguh mengejutkan. Sehubungan dengan hal ini, Klopp tampaknya perlu menjawab keluhan dan keinginan Salah yang selama ini ia keluhkan. Sudah menjadi fakta umum bahwa Salah sudah lama ingin menjadi pionir bagi rekan-rekannya di lapangan. Ketika Klopp tidak terpilih sebagai kapten dan kapten buruk pada tahun 2020, Salah pernah menyuarakan kegagalannya. Saat itu, Klopp berbagi ban kapten dengan Jordan Henderson dan James Milner ditunjuk sebagai kapten.

“Terus terang saya sangat frustasi. Saya ingin jadi ketua. Padahal itu pilihan sutradara, jadi saya akui,” ungkap Salah kepada Diario AS saat itu.
Sebagai seorang headliner, wajar jika Salah memiliki citra diri yang diperluas. Dia tentu membutuhkan lebih banyak nama daripada sekedar menjadi striker tajam Liverpool. Ada yang belum pernah ia dapatkan, yakni pengakuan sebagai ketua tim di lapangan. Salah mendapatkan apresiasi itu di kalangan masyarakat Mesir dengan menjadi ketua kelompok. Di Liverpool, meski menjadi pemain tulang punggung Klopp, posisi Salah tak sepenting Van Dijk.

Pekerjaan kepala suku
Meski jarang terlihat, peran komandan di tim sepak bola tidak bisa dianggap remeh. Kapten adalah ketua grup, baik di lapangan maupun di lapangan. Sebelum tembakan pembuka, nakhoda merupakan delegasi kelompok yang melakukan lemparan koin dan melakukan serangan kelompok. Salah satu ciri seorang panglima harus terlihat dari caranya membangkitkan semangat rekan-rekannya ketika rombongan sedang tertinggal.

Banyak pemain luar biasa di Eropa yang merasa senang menjadi pemimpin. Liverpool pernah memiliki komandan yang sangat terkenal dalam sosok Steven Gerrard. Dia memainkan peran penting dalam kebangkitan Liverpool yang luar biasa sebelum final Asosiasi Bos Eropa 2005 di Istanbul, Turki.

Kisah kesatria Liverpool membuat pemerintahan Gerrard selamanya terukir dalam kepribadian para penggemar Liverpool. Pemain luar biasa lainnya, Lionel Messi, juga dikenal karena karakteristik otoritasnya meskipun strateginya luar biasa. Kapten semakin melegitimasi Messi sebagai pemain terbaik yang pernah ada.

Alasan-alasan berbeda ini cukup masuk akal mengapa Salah benar-benar menginginkan posisi sebagai ketua grup. Selain perlu dikenal karena kemampuan sepak bolanya, Salah juga ingin mempengaruhi tim di dalam dan luar lapangan dengan kualitas-kualitas tersebut.

Namun tragisnya, Klopp jelas memiliki perspektif alternatif mengenai jabatan kapten. Bagi Klopp, posisi sebagai pemimpin bagaikan beban bagi seorang pemain. Selain dituntut memiliki pola pikir baja, sang kapten juga harus mengurus segala seluk-beluknya, termasuk hal-hal di luar sepak bola. Pada akhirnya, sorotan seorang komandan umumnya tidak terfokus pada presentasinya di lapangan, namun sudah merambah ke berbagai komponen klub.