
Singa Tengara Berburu Jepang – Semacam sebutannya,“ Raja hutan Teranga Aktif”, ialah pertemuan Senegal U- 17. Mereka kokoh, kuat, serta kilat, semacam raja hutan yang mengejar. Tujuan mencari Senegal kali ini merupakan Jepang, berkas yang dapat membandingi kijang. Jepang takluk dalam perihal ciri asli, tetapi sesungguhnya pintar serta cakap.
Dibanding susunan peperangan sambungan sesi bundel Piala Bumi U- 17 2023, regu Jepang nampak sungguh- sungguh dikala merencanakannya di Alun- alun Saraga ITB, Kota Bandung, Kamis( 16 atau 11 atau 2023) malam. Dikala ini bisa jadi tidak terdapat tawa dari para pemeran yang berkelana di pesta- pesta pembelajaran. Mereka terus menjadi hening dengan pandangan runcing dikala pemanasan.
Umumnya, sehabis dihajar Argentina, Jepang( 3 tengah) berambisi dapat berhasil di peperangan terakhir Sosial D dengan anggapan mereka betul- betul mau lulus dengan nyata ke sesi 16 besar. Mungkin besar, mereka hendak menantang Senegal( 6 tengah) yang menaiki posisi paling tinggi klasemen di Alun- alun Sang Jalak Harupat Sistem Bandung, Jumat( 17 atau 11 atau 2023) jam 16. 00.
Dengan metode yang serupa dibaca: Mengenang peluang yang kokoh, Uzbekistan pada dasarnya 100 persen buat maju ke sesi sistem gugur
Posisi berkumpulnya area tengah Afrika serta Asia amat mencengangkan, terlihat dari pemeran balik mereka. Idrissa Gueye( 17), striker Senegal yang baru- baru ini mengecap berhasil penuh, mempunyai badan perkasa serta berotot, besar 1, 85 m. Sebaliknya Rento Takaoka( 16), striker Jepang yang telah mengecap 2 berhasil, kecil batin dengan besar tubuh cuma 1, 65 m.
“( Senegal) Suatu pertemuan yang luar lazim yang ditunjukkan oleh bibir69 perspektif yang ikhlas. Itu merupakan realitas. Oleh sebab itu, aku mau menghasilkan perlombaan ini bukan tantangan pertarungan yang sebetulnya. Bila Kamu cuma berkonflik dengan mereka tanpa tata cara lebih lanjut, Kamu tidak hendak menemukan hasil. kesempatan potensial buat berhasil,” tutur guru bahasa Jepang Yoshiro Moriyama.
Di sabana, raja hutan diuntungkan dengan bermacam kelebihan jelas. Bagaimanapun, rusa terkadang lulus dari dikonsumsi oleh pencari. Seluruh berkah inovasi serta ketangkasan rusa, yang ketahui bila wajib seketika melaksanakan seluruh suatu yang dikira kecekatan kelewatan ataupun melambat. Metode semacam seperti itu yang wajib dicoba Jepang.
Main ilmu hendak jadi kunci untuk Jepang.
Moriyama tidak menampik Alun- alun Sang Jalak Harupat hendak terasa semacam sabana. Pas kala pemeran kita dilewati ataupun dalam posisi yang menggemparkan, wajib terdapat bermacam pemeran yang menolong. Data main hendak jadi kunci untuk Jepang,” ucapnya.
Kekhawatiran Senegal
Jepang wajib berjaga- jaga dengan bimbingan spesial regu Senegal. Pada dasarnya seluruh pemeran Senegal, tidak hanya bek tengah, dapat merambah gawang rival dengan berlari seorang diri. Perihal itu nampak dikala mereka menaklukkan Polandia, 4- 1, pada peperangan lebih dahulu. Striker kapak berumur 15 tahun, Amara Diouf, hendak jadi yang sangat gentar dengan kecepatannya.
Si“ Samurai Biru”, julukan Jepang, pula wajib main lebih kokoh dengan tempo yang kilat, semacam yang ditunjukkan pada peperangan terakhir melawan Argentina. 2 sasaran mereka sepanjang ini berawal dari situasi kekerasan di pertahanan kompetitor. Dengan suasana yang digapai lewat kenaikan tanpa bola, pemeran kecil semacam Takaoka dapat memakainya.
Takaoka sudah membuktikan kalau badan kecilnya tidak menghalanginya buat mengecap berhasil. Ia biasanya mengecap berhasil di 2 perlombaan dini, melawan Argentina serta Polandia.“ Kuncinya merupakan kita bersuatu dengan cara hasil akumulasi melawan Senegal yang ialah zona keras yang penting. Itu elementer, memperkirakan seluruh perihal sehabis takluk dari Argentina,” tutur pemeran asal sekolah Nissho Gakuen itu.
Senegal cuma menginginkan hasil timbal buat membenarkan mereka penuhi semua persyaratan ke sesi 16 besar selaku juara Partai Sosial D. Bagaimanapun, regu yang memenangkan Piala Afrika U- 17 2023 senantiasa tidak hendak menahan Jepang. Diara serta teman- temannya wajib senantiasa cermas kepada tenaga sampai tampak di sesi sistem gugur.
Gelandang jangkar Senegal, Daouda Diongue( 17), berkata 2 kemenangan itu membuat jiwa terkumpul terletak pada titik sangat besar. Bagaimanapun, mereka wajib berjaga- jaga sebab Jepang dapat melenyapkan segalanya. Jepang dengan cara biasa membagikan lebih banyak tenaga di tiap perlombaan, dari dini sampai peluit akhir.
“ Jepang merupakan regu yang baik. Bagaimanapun pula, perihal penting untuk kita dikala ini merupakan kemenangan. Kita pada biasanya menaruh diri kita dalam posisi buat menang di tiap perlombaan. Kita melandaskan pada regu kita sendiri. Regu memiliki opsi buat mencapainya.” Hasil semacam ini sebab ketahanan para pemeran, regu perencanaan, serta aliansi,” tutur Diongue.
Argentina
Sedangkan Argentina hendak menantang Polandia di Jakarta Overall Field( JIS). Argentina( 3 tengah), yang jadi sprinter dengan kelebihan beda berhasil atas Jepang, pula menginginkan kemenangan buat lulus. Sedangkan itu, Polandia( 0 tengah) wajib berhasil buat senantiasa mewaspadai kesempatannya lulus ke posisi ketiga terbaik.
Kesempatan kita buat jadi ahli sehabis 2 kegagalan. Kita pada dasarnya hendak membagikan seluruh itu serta amati gimana hasilnya,” tutur Clean Shield, Jakub. Krzyzanowski( 17).
Regu belia Prancis menemukan martabat atas eksekusi dewasanya dikala menaklukkan Uzbekistan, 1- 0, pada peperangan perempat akhir Piala Bumi U- 17 2023, Sabtu( 25 atau 11 atau 2023), di Manahan Arena, Surakarta., Jawa Fokus.“ Bimbingan Bleuets”, ataupun The Little Blues, menemukan tempat di sesi eliminasi yang menghasilkan mereka lebih semacam hadiah pertandingan anak muda FIFA kedua.
Pemeran Perancis yang bertepatan pada lahirnya umumnya 1 Januari 2006 timbul melampaui umurnya. Tidak terdapat hiruk- pikuk ataupun tekanan mental walaupun mereka kesekian kali melancarkan serbuan yang kandas menghasilkan berhasil melawan Uzbekistan.
Sampai merambah momen ke- 82, Bimbingan Bleuets telah menghasilkan 22 tembakan, serta cuma satu tembakan yang pas target. Perihal itu tidak menyurutkan ketahanan para pemeran Prancis buat lalu menarik Uzbekistan dari seluruh lini.
Para pemeran, Prancis fokus, dengan aksinya yang, membuka pintu, buat melaksanakan. tembakan di kotak, ganjaran Uzbekistan. Selama, perlombaan, para pemeran Prancis, tidak sangat, berasumsi buat menembak, dari luar kotak denda.
Mereka senantiasa, adem memainkan, korban silang ke, arah kotak denda, setelah itu disambung, dengan korban pendek satu- dua, saat sebelum area, ganjaran Uzbekistan.
Berhasil yang diharapkan Prancis timbul pada menit ke- 83 melalui sontekan gelandang pengejar Ismail Bouneb. Itu ialah tembakan ke- 24 yang dicoba anak membimbing Jean- Luc Vannuchi pada peperangan itu. Prancis telah mempunyai satu tembakan yang tiap- tiap sukses diselamatkan oleh pilar gawang serta mistar gawang Uzbekistan.
Ini merupakan hasil kegiatan keras dari seluruh pemeran,” kata Bouneb berakhir perlombaan.
Kenyamanan pemeran tingkatan pakar pula diperlihatkan dalam game hati- hati. Pendamping bek regu Prancis, Bastien Meupiyou serta Joachim Kayi Gadai, sanggup mengakhiri serbuan Uzbekistan dengan bagus serta memusatkan irama gerakan bola sepanjang durasi yang dihabiskan buat mengejar dari lini balik.
Meupiyou serta Kayi Gadai pula tidak bereaksi kelewatan. Perihal itu ditunjukkan keduanya dikala menemukan titik berat dari penyerbu tengah Uzbekistan, Amirbek Saidov, yang bersemangat memencet mereka dikala memainkan bola di sepertiga terakhir alam kontrol Prancis.
Dengan begitu, Prancis menggoreskan asal usul terkini selaku tim penting yang tidak berserah satu berhasil juga sampai sesi perempat akhir Piala Bumi U- 17. Pada peperangan melawan Uzbekistan, kiper Prancis, Paul Argney, terkini melaksanakan 2 kali recovery menekan dari sundulan pemeran kapak pembatas, Yakhyo Urinboev, dikala peperangan merambah momen 45+3 serta sundulan Saidov di momen 90+9.
Vannuchi menguasai, kesusahan timnya memusnahkan pertahanan Uzbekistan jadi fakta kalau duta penting Asia di sesi perempat akhir merupakan regu yang memiliki tingkat game besar. Bagi Vannuchi, Uzbekistan membuktikan performa brilian seragam kala mereka menahan Spanyol serta menewaskan Inggris.
Kanak- kanak pula silih mensupport supaya kita dapat berhasil serta cuma bermukim satu perlombaan lagi buat timbul di sesi akhir. terakhir,” tutur Vannuchi.