Sepatu Cadangan Mohamed Salah Membawa Kemenangan – Kandas mengeksekusi penalti, Mohamed Salah mengubah sepatu, kemudian dia bawa kemenangan Liverpool atas Newcastle United.
Dipercaya ataupun tidak, terdapat hal- hal di luar teknis yang berfungsi dalam kemenangan besar 4- 2 Liverpool atas Newcastle United di Stadion Anfield, Liverpool, Selasa( 2/ 1/ 2024), dini hari Wib. Pergantian sepatu Mohamed Salah di babak kedua mengambil kedudukan dalam membangkitkan rasa yakin dirinya sehabis kandas membuka keunggulan timnya melalui eksekusi penalti. Penampilan luar biasa Salah di babak kedua bawa Liverpool digdaya, apalagi mencatatkan angka ekspektasi berhasil paling tinggi di Liga Inggris.
Rasa frustrasi serta takut menjalar dalam diri Salah kala sepakan penaltinya di menit ke- 22 ditepis kiper Newcastle, Martin Dubravka. Salah mengeksekusi penalti dengan teramat keras, namun bola bidikannya bergerak ke arah tengah gawang sehingga masih dapat diduga Dubravka sebab terletak dalam jangkauannya.
Ini merupakan kedua kalinya mereka kandas melihat timnya unggul lebih dahulu. Lebih dahulu, Liverpool pernah membuka keunggulan babe138 melalui sepakan Luis Diaz. Tetapi, berhasil tersebut dianulir wasit sebab Darwin Nunez sudah terlebih dahulu terletak dalam posisi off- side. Oleh karena itu, mereka sangat berharap Salah dapat mengubah kegagalan berhasil Diaz itu lewat titik putih.
Salah merasa terdapat perihal yang mengganjal pikirannya sehabis kegagalan mengeksekusi penalti. Ia mengaku tidak paham kenapa terdapat perasaan tidak aman dalam pikirannya sehabis itu. Salah juga dengan mantap memutuskan buat mengubah sepatunya dikala turun minum. Lebih dahulu, Salah nampak menggunakan sepatu Adidas bercorak kuning. Di babak kedua, sepatu kuning tersebut berubah dengan Adidas X Crazyfast+ bercorak biru.
Ini bukan takhayul sebab aku bermain dengan banyak sepatu. Tetapi, kala aku merasa ini hendak mengusik benak, oke aku ubah sepatunya,” kata Salah, dilansir dari halaman formal Liverpool.
Pergantian sepatu itu nyatanya keputusan yang pas. 4 menit seusai babak kedua diawali, Salah langsung menciptakan ketajamannya. Penyerang timnas Mesir itu mencetak berhasil pembuka Liverpool seusai memaksimalkan umpan mendatar Nunez.
Tidak hanya mencetak berhasil, Salah pula berfungsi dalam membagikan asis kepada Cody Gakpo yang mencetak berhasil ketiga. Ada pula pada berhasil kedua Liverpool yang dicetak Jones, Salah ikut ikut serta dengan penetrasinya dari sisi kiri pertahanan Newcastle.
Sejak berubah sepatu, Salah nampak ikut serta lebih banyak dalam tiap upaya serbuan Liverpool. Tidak menyudahi hingga di situ, Salah kembali mencatatkan namanya di papan skor sehabis menyumbangkan berhasil kedua yang dicetaknya lewat titik putih. Berbeda dengan di babak awal, kali ini Salah nampak lebih tenang kala mengambil ancang- ancang saat sebelum menendang serta sukses mengelabui Dubravka.
Walaupun penampilannya di babak kedua bertambah pesat, ia membantah kalau pergantian sepatu dapat membuat dirinya tingkatkan keterampilannya dalam waktu pendek. Ia pula tidak sepakat menyebut itu selaku takhayul. Menurutnya, pergantian sepatu itu cumalah metode supaya dapat senantiasa tenang serta bermain maksimal.
” Sehabis mengubahnya, benak aku lebih tenang serta dapat fokus pada pertandingan,” kata Salah.
Statistik laga mengatakan Salah membebaskan 6 tembakan serta membuat 4 kesempatan. Capaian ini membuat Salah selaku pemain dengan penciptaan kesempatan paling banyak di Liga Inggris, dengan total 17 kesempatan.
Semenjak dini, manajer Juergen Klopp memerintahkan pemainnya buat tampak melanda. Trio lini depan Salah, Nunez, serta Diaz diinstruksikan tidak turun sangat jauh dikala Newcastle melanda. Jarak mereka bertiga dengan gelandang lumayan jauh. Sehabis bola sukses direbut, para pemain balik Liverpool langsung memusatkan bola ke depan.
Dengan metode tersebut, trio penyerang Liverpool dapat dengan bebas menyongsong datangnya bola yang ditunjukan langsung ke mereka. Para pemain balik Newcastle juga kerepotan membendung aliran bola panjang ini.
Agresivitas serbuan Liverpool di laga ini berbuah pada angka expected goal( xG) paling tinggi di Liga Inggris masa ini, ialah sebesar 7, 27. Tetapi, itu merupakan xG yang diperoleh dari 2 peluang penalti. Apabila dihitung dari game terbuka( open play), angka xG Liverpool terletak di kisaran 5, 18.
Di sisi lain, kekalahan ini menaikkan panjang catatan kurang baik Newcastle. Regu besutan manajer Eddie Howe itu telah menelan 7 kekalahan dari 8 pertandingan terakhir. Salah satunya kemenangan mereka diraih dikala menanggulangi Fulham 3- 0.” The Magpies” juga saat ini mempunyai catatan rekor tandang terburuk kedua di Liga Inggris dengan cuma sanggup mengemas 5 poin dari 10 pertandingan.
Walaupun babak belur, Newcastle membagikan perlawanan yang lumayan sengit dengan mencetak 2 berhasil dari kaki Alexander Isak serta sundulan Sven Botman.” Kami berjuang buat memperoleh kembali tingkat terbaik kami. Upaya serta tekad telah terdapat. Sepanjang kami terus melihatnya, kami hendak baik- baik saja,” kata Howe.
Ada pula Liverpool terus menjadi menguatkan posisi selaku pemuncak klasemen sedangkan dengan 45 poin, unggul 3 poin dari Aston Villa di peringkat kedua.
Rancangan taktik Liverpool yang buntu di babak awal akibat bertumpu pada penetrasi orang dari sayap serta menghasilkan 10 tembakan tidak pas sasaran dari luar kotak penalti membuat Klopp introspeksi diri. Dia memerintahkan anak asuhannya buat bermain lebih tabah dengan mengirimkan bola ke kotak penalti Everton di babak kedua.
Metode bermain itu dicoba sehabis Klopp memasukkan Darwin Nunez di menit ke- 62. Nunez serta Diogo Jota jadi sasaran operan final pemain Liverpool di pertahanan Everton.
Tidak hanya itu, Nunez serta Jota pula berfungsi selaku pemantul buat melaksanakan operan satu- dua di sepertiga akhir pertahanan lawan. Taktik itu jitu walaupun Everton menumpuk 8 pemain di kotak penalti, tercantum memasukkan 2 bek, Michael Keane serta Nathan Patterson, di dini babak kedua.
” Ini kemenangan berarti dari pertandingan istimewa,” kata Klopp seusai laga, semacam dilansir BBC.
Keunggulan atas Everton makin mengukuhkan Liverpool selaku penguasa Merseyside semenjak Desember 2021. Dalam kurun waktu itu, Sang Merah mengemas 4 kemenangandan 2 imbang dari 6 pertemuan mengalami rival sekota.
Laga derbi Merseyside jadi pembuka untuk kampanye kemanusiaan yang dicanangkan Liga Inggris buat korban jiwa di Jalan Gaza. Pemain serta manajer kedua regu mengawali laga dengan mengheningkan cipta serta menggunakan ban gelap di lengan kiri mereka.
Di sisi lain, Liga Inggris melarang tiap orang bawa bendera Palestina ataupun Israel ke dalam tribune stadion. Ketentuan itu mulai berlaku semenjak minggu kesembilan ini.
Tidak hanya aksi solidaritas, pembicaraan yang mengemuka dari derbi Merseyside perdana di masa ini merupakan aksi ceroboh bek sayap senior Everton, Ashley Young. Pemain berumur 38 tahun itu menerima kartu kuning kedua sehabis menekel Luis Diaz di menit ke- 37.
Itu merupakan kartu merah ke- 23 di derbi Merseyside pada masa Premier League. Tidak
terdapat laga lain di Inggris yang dapat menyaingi kartu merah pada duel 2 regu asal kota Liverpool.
Kartu merah kelima dalam karier Young itu membuat Dyche terus menjadi menginstruksikan pemainnya bermain bertahan. Itu nampak dari koleksi 22 persen kemampuan bola serta cuma 5 tembakan yang dihasilkan The Toffees sepanjang 90 menit laga di Anfield. Kebalikannya Liverpool mencatatkan 78 persen kemampuan bola serta 26 tembakan.
” Pemain dengan pengalamannya wajib melaksanakan perihal yang lebih baik. Dalam suasana satu lawan satu, Kamu wajib menerima kala kalah duel serta yakin kalau rekan setim menolong menutup pergerakan lawan,” kata Stephen Warnock, eks bek timnas Inggris, menyikapi aksi Young, kepada BBC.