Scott McTominay Membangunkan MU Dari Keterpurukan
Duel dua grup yang bertikai, Manchester Bergabung versus Chelsea, Kamis (7/12/2023) dini hari WIB, di Old Trafford Arena, dipilih oleh Scott McTominay. Kumpulan gol gelandang asal Skotlandia itu membebaskan MU dari jerat grup yang menyedihkan. Di sisi lain, ia juga menyadarkan Chelsea bahwa sebenarnya Chelsea butuh banyak kemajuan.
Sebelum pertemuan Ketua Asosiasi Minggu ke-15, keadaan kedua kelompok mengalami kontras. MU tertinggal dengan kekalahan di kandang Newcastle Gabungan. Hal ini mematahkan tiga kesuksesan berturut-turut mereka di Ketua Asosiasi selama bulan November.
Chelsea mencatatkan kemenangan signifikan, 3-2, atas Brighton and Hove Albion. Hasil ini mengakhiri dua laga tak terkalahkan yang dibukukan anak asuh Mauricio Pochettino saat ditahan Manchester City dan takluk dari Newcastle.
Ketajaman McTominay membalikkan hal itu. Dia mencetak gol di setiap babak. Tendangannya memanfaatkan pantulan tembakan Harry Maguire dan mengawali keunggulan Red Fiends di momen kesembilan belas.
McTominay mencatatkan gol kelimanya melalui sundulan pada menit ke-69 pertandingan. Dia memanfaatkan umpan sengaja pemain sayap muda Alejandro Garnacho.
Dukungan terhadap Chelsea menjamin McTominay menjadi top skorer MU di Liga Utama 2023-2024. Ia mengalahkan Bruno Fernandes dan Marcus Rashford yang mengumpulkan tiga gol dan dua gol secara individu.
Catatan objektif ini membuktikan ketajaman McTominay bisa menjadi jalan keluar dari persoalan masa kering objektif bagi para pemain MU yang mengincarnya. Pasalnya, kelima tujuan tersebut dibuat meski McTominay baru mencatatkan 1,2 tujuan yang diharapkan (xG). Dia adalah pemain utama MU yang telah mengumpulkan jumlah gol lebih banyak dari xG atau kemungkinan-kemungkinan yang diharapkan bisa diubah menjadi gol.
Rashford, misalnya, mencatatkan 4,7 xG, kemudian Fernandes mencatatkan 3,5 xG. Striker MU, Rasmus Hojlund yang saat ini sepertinya belum bisa mencatatkan namanya di papan skor Ketua Asosiasi, sebenarnya memiliki 2,5 xG.
Ketua MU Erik ten Witch mengakui bahwa McTominay mendapat keuntungan karena menimbulkan bahaya bagi pertahanan lawannya. Hal itu menyebabkan Ten Witch mendidik McTominay untuk lebih dekat dengan Hojlund saat MU menguasai bola. Gelandang berusia 26 tahun itu pun menjadi pemain yang lebih sering berkeliaran di kotak hukuman Chelsea dibandingkan dua gelandang MU lainnya, Fernades dan Sofyan Amrabat.
Tugas kami adalah menggunakan kapasitas dan komitmen para pemain sehingga ketika Scott (McTominay) berada di posisi yang lebih tinggi, pemain yang berbeda bermain lebih jauh,” ujar Ten Witch seperti diungkapkan oleh BBC.
McTominay mengatakan intuisi mencetak golnya adalah salah satu hal yang dianggapnya perlu untuk dilanjutkan. Lima gol di, Ketua Asosiasi, menjadi catatan terbaiknya. sejak berhasil lolos, ke grup pertama, MU pada 2016-2017. Sebelumnya, rekor terbaiknya, adalah empat. gol yang dicetak ,pada musim 2019,-2020 dan, 2020-2021.
Saya bisa mencetak banyak gol. Dengan cara ini, saya harus lebih percaya pada diri saya sendiri,” kata McTominay kepada MUTV.
Selain menjadi juara lewat gol, McTominay menjadi pemain dengan akurasi passing terbaik pada laga di Old Trafford. McTominay menghasilkan 95% umpan akurat. Ia juga membantu pertahanan dengan melakukan dua pegangan dan dua duel udara.
Dalam perburuan pekerjaan, McTominay menjadi pemain paling dominan di antara pemain di kedua grup tersebut. Dia menciptakan lima tembakan tepat sasaran. Jumlah itu sebanding dengan 55 persen dari sembilan tembakan tepat MU yang terfokus pada kiper Chelsea, Robert Sanchez.
Sejujurnya, rekor McTominay melampaui tiga tembakan tepat sasaran yang diciptakan Chelsea. Salah satu tembakannya membuahkan gol melalui tendangan Cole Palmer pada menit ke-45.
Gol McTominay membantu mu naik sebentar ke posisi ke-6. The Red Fiends mengumpulkan 27 fokus dari 15 pertandingan sehingga hanya terpaut tiga fokus dari rival sekota, Manchester City, yang duduk di peringkat keempat.
Pochettino mengatakan, anak buahnya telah berupaya sejujurnya untuk menyamai tingkat kebugaran MU yang kembali mendapat libur. Selain itu, kata Pochettino, Chelsea hanya memiliki dua individu kooperatif pertama yang menyelesaikan kursi tersebut.
“Kami tidak mampu menandingi energi MU. Kami bermain dengan lini depan yang sama dengan Brighton dan tidak punya pilihan alternatif karena banyak pemain yang dirugikan,” kata Pochettino kepada Sky Sports.
Mantan pengurus Paris Holy Person Germain menambahkan: “Saya tidak kecewa karena para pemain telah mengerahkan segalanya, hanya saja kami tidak cukup kuat karena keterbatasan tenaga. Kami membuka pintu yang bisa membawa pulang satu poin. “