Radja Nainggolan Dikabarkan Akan Perkuat Bhayangkara FC
Pesepakbola terpuruk Indonesia, Radja Nainggolan, akan memperkuat Bhayangkara FC hingga akhir Asosiasi 1 musim ini. Kehadiran mantan bintang sepak bola mendunia ini diyakini akan membuat kontes Asosiasi 1 semakin unggul.
Nainggolan yang datang ke Indonesia saat menyambut Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk Piala Dunia U-17, dikabarkan tertarik bermain di Indonesia. Sebagai pukulan demi pukulan, Bhayangkara FC secara resmi menandai mantan pemain koperasi publik Belgia, yang juga pernah bermain untuk Entomb Milan dan AS Roma di Serie A.
Ketua Pengerja Bhayangkara FC Sumardji menegaskan sudah mendaftarkan Radja Nainggolan. Radja akan bergabung dengan grup berjuluk “The Watchmen” hingga akhir musim Asosiasi 1 2023/2024. Memang percaya atau tidak (Radja bergabung dengan Bhayangkara). (Transaksi terus menerus) selama dia di Indonesia, kata Sumardji dalam penjelasan pers yang diterima Kompas.
Sumardji memaknai pemain jebolan Indonesia itu akan dikontrak hingga akhir musim Liga 1 2023/2024 dengan opsi bertahan hingga akhir musim. Nainggolan ingin bermain di Asosiasi 1 karena tertarik dengan Asosiasi Indonesia yang diselenggarakan secara profesional.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mempersilakan pemain yang saat ini berusia 35 tahun itu dipilih untuk bermain di rivalitas paling tinggi di Indonesia.
“Saya menghargai pilihan Radja Nainggolan. Kehadirannya di Asosiasi 1 akan membuat asosiasi ini jauh lebih baik. Seperti yang sudah saya garis bawahi lebih dari satu kali, kita harus menjadikan Asosiasi Indonesia sebagai asosiasi terbaik di Asia Tenggara, mengawasi secara ahli, tidak boleh ada pengaturan skor. dan yang tidak kalah pentingnya, seluruh penonton dan sekutu harus kembali dengan selamat,” kata Erick Thohir.
Nainggolan memulai karir profesionalnya di Italia bersama klub Serie B, Piacenza, dari tahun 2006 hingga 2010. Pada tahun 2010, ia dikreditkan ke Cagliari dan kemudian melakukan debut di Serie A pada tahun itu juga.
Penampilannya bersama Cagliari mengingat kekhawatiran yang sah dari klub papan atas Italia AS Roma, yang meminjamkannya untuk musim 2014 sebelum menandatangani kontrak yang sangat tahan lama. Pada tahun 2018, dia diakuisisi oleh Bury Milan. Namun, hanya setahun setelah dia kembali ke Cagliari dengan status pinjaman.
Setelah hengkang dari Cagliari, Nainggolan kemudian kembali ke negaranya, Belgia, dan bermain untuk klub Antwerpen di Asosiasi Belgia pada tahun 2021. Ia kembali ke SPAL pada tahun 2023 sebelum disusutkan oleh Bhayangkara FC.
Kehadiran pemain tingkat dunia, seperti Nainggolan, diyakini akan meningkatkan rivalitas sepak bola di Indonesia. Secara umum, berbagai mantan bintang dunia pernah bermain di kompetisi sepak bola profesional Indonesia.
Pada medio 1990-an, Pelita Jaya mendapatkan bintang asal Kamerun, Roger Milla, yang menjelma menjadi legenda negaranya saat tampil di Piala Dunia 1990 di Italia. Milla diakuisisi Pelita Jaya menjelang akhir tahun 1994. Harian Kompas dimuat dalam versi 31 Desember 1994, “Roger Milla: Anggap saja hanya untuk uang, saya tidak akan ke Indonesia.”
Kehadiran Milla diyakini akan memulihkan Pelita Jaya yang terpuruk dalam persaingan Asosiasi Dunhill. Harapan tersebut nyatanya terwujud ketika Pelita Jaya dalam salah satu laga berhasil mengalahkan Persiku Kudus dengan skor 5-0, lewat dua gol termasuk dua gol dari Milla.
Bersamaan dengan masuknya Milla ke Pelita Jaya, Pelita Jaya juga mendapatkan Emmanuel Maboang Kessack yang juga pernah menjadi pemain tim Kamerun di Piala Dunia Italia 1990 dan Amerika Serikat 1994.
Selain Milla, ada pula bintang asal Argentina yang pernah membawa tim “Tango” juara Piala Dunia Argentina 1978, Mario Kempes, yang juga pernah memperkuat klub serupa, yakni Pelita Jaya, pada 1996. Semasa karirnya, Kempes bermain untuk grup “Tango” beberapa kali.
Ia membela negaranya di tiga Piala Dunia, yaitu 1974, 1978, dan 1982. Pada Piala Dunia 1978, ia menjadi top skorer dengan 6 gol, termasuk dua gol saat mengalahkan Belanda 3-1 di final melalui perpanjangan waktu.
Usai Kempes, Ketua Umum Persatuan Indonesia (IPL) melihat kehadiran gelandang Aston Estate sebelumnya, Lee Andrew Hendrie yang memperkuat Bandung FC. Kemudian pada tahun 2017, Persatuan Indonesia kembali mengundang berbagai pemain yang pernah menjadi juara di Eropa.
Salah satu yang terhebat adalah penampilan gelandang Michael Essien pada Walk 2017 yang memperkuat Persib Bandung. Pemain asal Ghana ini menjadi pembawa berita pertandingan saat Chelsea kewalahan menghadapi Ketua Asosiasi. Ia mengantarkan Chelsea menjuarai Chief Association sebanyak dua kali dan Bosses Association pada tahun 2012.