Prajurit Amerika Gagal Deteksi Penyerangan – Pasukan Amerika Serikat di Menara 22 diprediksi salah mengetahui pesawat nirawak penyerang tangsi itu. Dampaknya, pesawat berpeledak tersebut tidak tercegat kemudian menyasar tangsi di perbatasan Jordania- Suriah itu.
Dugaan salah deteksi itu terungkap dalam laporan dini Kementerian Pertahanan AS. Pentagon mengawali penyelidikan terhadap insiden pada Pekan( 28/ 1/ 2024) pagi itu.
Akibat serbuan itu, 3 prajurit tewas serta 34 luka. Korban tewas dikenal bernama Kennedy Sanders, William Jerome Rivers, serta Breonna Alexsondria Moffett.
Presiden AS Joe Biden sudah menerima sebagian kali taklimat soal pertumbuhan penyelidikan serbuan itu. Taklimat terkini diberikan para pejabat pertahanan AS pada Senin( 29/ 1/ 2024) siang waktu Washington DC ataupun Selasa dini hari Wib.
Sebagian isi laporan dini Pentagon dibeberkan 2 pejabat yang menolak identitasnya dibeberkan. Dalam laporan Pentagon disebutkan, prajurit di Menara 22 menebak terdapat pesawat nirawak yang hendak kembali ke pangkalan.
Dekat 20 km dari tangsi itu memanglah terdapat pangkalan AS. Sedangkan Menara 22 berperan selaku pos logistik buat pembedahan AS di perbatasan Jordania dengan Suriah serta Irak.
Sebab salah menebak, pesawat itu tidak ditembak. Sementara itu, tangsi dilengkapi artileri pertahanan hawa Coyote.
Juru bicara Dephan AS, Sabrina Singh, berkata, pengecekan bibir69 terperinci masih terus dicoba. Komando Tengah AS masih mengecek apakah terdapat faktor kesalahan manusia sehingga pesawat penyerang tidak dijatuhkan.
Sebab tidak ditembak, pesawat dapat menyasar kabin tempat para korban istirahat. Para korban tewas ialah anggota korps zeni Angkatan Darat AS. Saat sebelum ditempatkan di Menara 22, para korban tewas bertugas di Georgia, AS.
Para korban bagian dari 350 tentara AS di Menara 22. Tangsi itu awal mulanya berstatus pos pantau di perbatasan. Semenjak 2015, tangsi ditingkatkan jadi pos logistik garis depan. Sebab itu, sebagian tentara di situ berasal dari korps zeni. Tidak hanya dari Angkatan darat(AD), AS pula menempatkan prajurit Angkatan Hawa di tangsi tersebut.
Hingga Senin malam, pemerintahan Biden belum berlagak soal serbuan itu. Biden cuma berkata, AS hendak membalas serbuan itu pada waktu serta sasaran pas.
Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menekan Biden berlagak keras. Triknya tercantum dengan melanda kapal- kapal Iran di Timur Tengah. Serbuan pula bisa ditunjukan ke aneka pangkalan Iran di Timur Tengah.” Hingga Iran menanggung dampaknya, kita tidak hendak dapat melaksanakan penggentaran lagi,” ucapnya.
Sepanjang ini, kelompok yang menamakan diri Jihad Islam di Irak mengaku atas serbuan ke Menara 22. Tidak terdapat uraian apakah kelompok ini berkaitan dengan kelompok yang memakai nama yang sama di Palestina ataupun tidak.
Tidak terdapat uraian pula apakah kelompok itu bagian dari Poros Perlawanan Islam. Poros itu ialah aliansi kelompok bersenjata di Irak, Suriah, serta Lebanon. Iran berhubungan erat dengan aliansi tersebut.
Ada pula pemerintahan Biden belum secara formal mengenali penyerang Menara 22.” Tidak terdapat jawaban yang gampang menimpa perihal ini,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.
Bagi ia, kesabaran pemerintahan Biden terus menjadi tipis sebab pangkalan serta tangsi AS di Timur Tengah terus diserbu. Semenjak 18 Oktober 2023, bermacam- macam pangkalan serta tangsi AS di Timur Tengah diserbu 160 kali.
Tetapi, di sisi lain, Biden tidak ingin bawa negaranya kembali ikut serta perang yang dapat berlarut- larut. Kemampuan itu terbuka bila AS salah kalkulasi dalam pembalasan atas serbuan ke Menara 22.
” Kami tidak mau berperang dengan Iran. Tetapi, ini merupakan serbuan yang sangat sungguh- sungguh. Serbuan ini mempunyai konsekuensi yang mematikan. Kami hendak membalas serta kami membalas dengan pas,” kata Kirby.
Iran membantah ikut serta serbuan itu.” Klaim ini terbuat dengan tujuan politik tertentu buat membalikkan realitas di kawasan,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negara Iran Nasser Kanaani.
Sedangkan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim angkatan laut(AL) Thani berharap, rencana pembalasan AS tidak berakibat pada negosiasi gencatan senjata di Gaza.” Pembalasan AS tentu hendak berakibat. Dengan satu ataupun lain metode, perihal ini tentu hendak berakibat pada keamanan regional serta kami berharap seluruhnya bisa diatasi,” katanya.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam tekanan sehabis 3 tentara Amerika Serikat tewas di perbatasan Jordania- Suriah. Asumsi Washington hendak memastikan arah konflik di Timur Tengah. Serbuan di Jordania pula menampilkan dampak gentar Washington terus menjadi luntur di Timur Tengah.
Dalam statment pada Senin( 29/ 1/ 2023), AS mengakui 3 tentaranya tewas serta paling tidak 34 orang luka. Mereka korban serbuan pesawat nirawak pada Pekan pagi waktu setempat.” Kami masih mengumpulkan kenyataan terpaut serbuan ini. Serbuan dicoba kelompok militan radikal sokongan Iran yang beroperasi di Suriah serta Irak,” ucap Biden.
Gara- gara serbuan itu, Biden dilaporkan menggelar rapat darurat pada Pekan sore waktu Washington ataupun Senin dini hari Wib. Secara formal, Pemerintah AS belum menuding siapa juga yang bertanggung jawab atas serbuan itu. Walakin, bermacam pejabat AS menuding Iran di balik serbuan itu.
Sasaran serbuan itu ialah tangsi di perbatasan Jordania- Suriah serta diketahui selaku Menara 22. Tangsi itu sekalian jadi pangkalan logistik garis depan AS buat pembedahan di Suriah. Total terdapat 350 tentara AS di tangsi itu. Dekat 20 km dari tangsi tersebut terdapat pangkalan AS dengan pasukan serta perlengkapan lebih banyak.
Jihad Islam Irak, salah satu kelompok bersenjata di Irak, mengaku bertanggung jawab atas serbuan itu. Dalam statment resminya, serbuan hendak terus dilancarkan sepanjang AS terus menunjang Israel menyerbu Tepi Barat serta Gaza.
Serbuan pada Pekan pagi itu dilancarkan kurang dari sepekan dari serbuan di Irak. Sepanjang ini, baru di Menara 22 terdapat korban tewas. Dalam serbuan lain, AS cuma mendata korban luka.
Biden membenarkan hendak membalas serbuan tersebut. Sasaran serta waktu serbuan belum didetetapkan. Bermacam lembaga pemantau kemudian lintas hawa memberi tahu, beberapa tanker hawa AS bergerak mendekati Timur Tengah. Tanker itu umumnya mengiringi pesawat pengebom ataupun jet tempur yang menyasar sasaran baru.
Pimpinan DPR AS Mike Johnson berkata, pembalasan wajib mengantarkan pesan jelas.” Serbuan pada prajurit kita tidak hendak dibiarkan,” ucapnya.
Periset senior Middle East Institute di AS, Charles Lister, menyebut serbuan di Menara 22 ialah eskalasi besar.” Perihal yang dikhawatirkan seluruh orang semenjak serbuan awal pada 18 Oktober 2024,” ucapnya.
Dia merujuk pada gelombang serbuan terhadap tangsi serta pangkalan AS di antara Iran- Lebanon dalam sebagian bulan terakhir. Sampai Senin( 29/ 1/ 2024) ini, total 160 serbuan dilancarkan oleh bermacam pihak ke bermacam- macam posisi militer AS itu.
Ahli perang kota AS, John Spencer, berkata, asumsi AS hendak sangat rumit. Dosen pada perguruan militer AS, West Point, itu menyebut Washington butuh membenarkan pembalasannya wajib betul- betul sungguh- sungguh kepada seluruh pihak yang bertanggung jawab. Bila tidak, keamanan nasional AS hendak terus terancam.” Upaya menghadang ulah Iran jelas tidak sukses,” ucapnya.
Komentar senada di informasikan Ian Bremmer. Direktur Eurasia Group itu berkata, serbuan tersebut menampilkan upaya AS membangun dampak gentar di kawasan terus menjadi tergerus. Dia merujuk pada pengerahan bermacam- macam kapal perang serta pesawat tempur AS ke Timur Tengah. Pengerahan bertambah semenjak perang meletus di Gaza.
Bukannya menurun, serbuan ke pangkalan AS terus terjalin. Tidak hanya itu, serbuan ke kapal- kapal niaga di Laut Merah pula terus dilancarkan. Seluruh penyerang terpaut dengan Iran.
Sedangkan itu, juru bicara Departemen Luar Negara Iran Nasser Kanani menyangkal Teheran terpaut serbuan Menara 22.” Semenjak dini krisis Gaza sampai dikala ini, Iran sudah kesekian kali memperingatkan bahaya ekspansi konflik di kawasan sebab serbuan tidak henti zionis terhadap masyarakat Palestina dan sokongan AS pada genosida terhadap masyarakat Palestina di Tepi Barat serta Gaza,” ucapnya.