Potensi Ledakan dari Sang Arsenal – Untuk skuad Arsenal, sela waktu masa dingin kali ini tidaklah durasi bersantai. Mereka menggunakan durasi sela waktu 2 pekan terakhir di Dubai buat menilai permasalahan penanganan akhir. Harapannya, eksplosivitas serbuan Arsenal dapat balik timbul di catok kedua masa.
Bimbingan penanganan akhir jadi program spesial regu” Sang Bedil pekatu” dalam konsentrasi bimbingan di Dubai. Semacam dalam film Youtube di akun sah Arsenal, nampak para pemeran belajar suasana satu rival satu dengan kiper. Tahap itu diiringi kebanyakan para penyerbu, antara lain, Bukayo Tiang, Gabriel Jesus, serta Gabriel Martinelli.
Saat sebelum sela waktu, Arsenal hadapi masa sulit berhasil berkelanjutan. Mereka menghasilkan 63 tembakan semenjak hari Natal, namun tidak terdapat satu juga yang berakhir berhasil. Mereka takluk dalam 3 peperangan berangkaian di semua pertandingan. Administrator Arsenal Mikel Arteta juga merasa butuh membenarkan lini serbu.
Itu membuat amat frustrasi. Tetapi, aku tidak sangat takut sebab kita sedang sanggup menghasilkan kesempatan. Saat ini, kita cuma butuh para pemeran buat menggunakan itu,” tutur Ian Wright, mantan penyerbu legendaris Arsenal.
Arsenal memperoleh sela waktu dekat 2 pekan sehabis takluk beruntun. Dengan sela waktu itu, mereka diharapkan balik dengan raga serta psikologis yang lebih prima. Arsenal hendak menyajikan Crystal Palace di London, Sabtu( 20 atau 1 atau 2024).
Beda dengan mayoritas pengamat yang lain, bagi Wright, Arsenal tidak menginginkan penyerbu terkini. Arteta cuma butuh mengembalikan penampilan 4 aktornya yang mengecap 2 digit berhasil di aliansi masa kemudian, ialah Jesus, Martinelli, Tiang, serta gelandang Martin Odegaard. Intensitas mereka menyusut masa ini.
Pancaran penting serta kepala karangan di babe138 unggahan film bimbingan terakhir Arsenal merupakan mengenai Martinelli. Penyerbu kapak regu nasional Brasil itu mengecap berhasil bagus dengan depakan voli. Pertanyaannya, apakah ia dapat bawa insting pemangsa serta intensitas itu balik ke Aliansi Inggris, semacam yang dicoba masa kemudian?
Martinelli ialah striker Sang Bedil pekatu yang sangat menyusut dalam partisipasi berhasil, akhir- akhir ini. Ia terkini menciptakan 2 berhasil serta 2 asis dari 18 peperangan Aliansi Inggris pada masa ini. Sementara itu, masa kemudian, beliau membereskan 15 berhasil serta 5 asis dari 36 peperangan.
Bagi Arteta, sela waktu itu hendak mengganti kodrat timnya.” Tenaga kita telah terisi penuh.( Sela waktu) itu membagikan kita peluang memandang perihal dengan perspektif,” ucapnya.
Arteta pula lagi mempersiapkan konsep pengganti buat memberhentikan masa sulit berhasil. Salah satu pemeran yang turut belajar penanganan akhir merupakan gelandang jangkar, Declan Rice. Kelainannya, ia belajar depakan dari luar kotak denda. Rice telah beramal 3 berhasil di Aliansi Inggris pada masa ini.
Pada peperangan esok, Palace tidak dapat dikecilkan walaupun cuma sekali berhasil dari 9 peperangan terakhir. Regu ajaran Administrator Roy Hodgson itu diketahui sanggup membebani tim- tim besar dengan kelebihan raga. Masa ini, mereka sanggup menahan timbal Manchester City, 2- 2, serta menaklukkan Manchester United 1- 0.
Pertaruhan Hodgson dikala disingkirkan Everton di sesi ketiga Piala FA, Rabu kemudian, sudah terjawab. Beliau dikritik sebab mengubah gelandang Eberechi Eze kala Palace terabaikan 0- 1.” Eze salah satu pemeran terbaik kita. Aku tidak mau ia luka serta tidak dapat tampak rival Arsenal,” ucapnya.
Pada peperangan yang lain, Brentford hendak menyajikan Nottingham Forest di Stadion Gtech Community, Pekan dini hari Wib. Peperangan itu hendak jadi performa awal penyerbu Brentford, Ivan Toney, sehabis dijatuhi ganjaran pantangan main sepanjang 8 bulan. Ada pula pemeran asli Inggris itu dihukum sebab kasus permasalahan gambling.
Administrator Brentford Thomas Frank menjamin Toney hendak langsung diturunkan semenjak menit awal.” Toney hendak main semenjak dini serta pula jadi kapten kita. Ia semacam anak berumur 8 tahun yang cuma mau pergi serta main. Suatu keceriaan asli buat main sepak bola,” tuturnya.
Toney, saat sebelum dijatuhi ganjaran, ialah salah satu penyerbu terbaik terbaik di Aliansi Inggris. Cuma Erling Haaland( 36 berhasil) serta Harry Kane( 30 berhasil) yang mengecap berhasil lebih banyak dibanding dirinya( 20 berhasil) pada masa kemudian. Brenftord, yang terletak di lembah alam demosi, amat memerlukan akibat praktis dari si penyerbu.
Ternyata jengkel sebab tidak diumpan, kapten Arsenal Martin Odegaard justru memukul kepala penyerbu Kai Havertz yang membuang kesempatan kencana sedemikian itu saja. Si kapten tidak memiliki opsi tidak hanya membuktikan isyarat kooperatif. Karena, darurat berhasil Arsenal telah berakibat kepada intelektual para pemeran di lini serbu.
Frustrasi. Tutur itu yang dapat menggantikan suasana skuad Arsenal. Mereka telah menghasilkan 63 tembakan semenjak hari Natal, dalam 3 perlombaan, namun cuma berhasil satu berhasil. Seluruh peperangan itu juga berakhir kegagalan, tercantum disingkirkan Liverpool dari Piala FA di Stadion Emirates, Senin( 8 atau 1 atau 2024) dini hari Wib.
Arsenal bagaikan petinju legendaris George Foreman dikala berdekatan dengan Muhammad Ali di 1974. Foreman memimpin selama 7 ronde cuma buat dipukul jatuh serta takluk di ronde ke- 8. Mereka tidak sanggup” menewaskan”. Administrator Arsenal Mikel Arteta apalagi tidak memiliki balasan aktual dikala ditanya dilema darurat berhasil.” Sebab bola tidak masuk ke gawang,” ucapnya.
” Sang Bedil pekatu”, julukan Arsenal, lumayan asian. Sehabis 3 kegagalan berangkaian, tercantum cuma sekali berhasil dari 7 peperangan di semua pertandingan, mereka dapat istirahat sejenak. Odegaard serta rekan- rekan terkini hendak berkompetisi dekat 2 minggu lagi, ialah pada 20 Januari esok.
Untuk Arsenal, era” hibernasi” itu jadi momen sangat pas buat refleksi diri. Spesialnya menilai dilema ketakefisienan lini depan. Tidak terdapat yang lebih cocok buat berbenah tidak hanya dikala ini karena jendela memindahkan terkini dibuka. Mereka dapat mencari pemecahan dengan pembelian penyerbu terkini, semacam kemauan para fans.
Terdapat satu persoalan besar yang belum terjawab Arteta semenjak masa kemudian, apakah penyerbu tengah Gabriel Jesus serta Eddie Nketiah lumayan buat mengantar Arsenal berhasil? Di masa ini, tanggapannya belum lumayan. Peperangan versus Liverpool, dikala Arsenal takluk 0- 2 di depan khalayak sendiri, dapat melukiskan dilema itu.
Awal merupakan Jesus, striker yang diimpor dari Manchester City di masa panas 2022. Keragu- raguan kepada ia terus menjadi meningkat, bukan lagi cuma permasalahan penanganan akhir. Jesus balik bolos sebab luka dikala mengalami Liverpool. Ia bermasalah lagi dengan luka dengkul, permasalahan yang serupa dengan di dini masa.
Ketersediaan Jesus jadi ciri pertanyaan terkini. Ia telah 3 kali luka masa ini. Lebih dahulu, Jesus melupakan 10 perlombaan sebab luka dengkul serta pukang. Di masa kemudian, ia pula terdesak bolos sepanjang nyaris 100 hari sebab pembedahan dengkul. Permasalahan dengkul itu yang balik kumat di masa ini.
Jesus terkini mengecap 3 berhasil dari 15 performa di aliansi masa ini. Penyerbu regu nasional Brasil itu memanglah sanggup jadi dorongan serbuan dengan kecekatan, kelebihan visi, dan kepiawaan dribel serta penahanan bola. Tetapi, tanpa daya produksi berhasil serta riwayat luka, apakah ia lumayan buat mengetuai lini serbu Arsenal?
Berikutnya, Havertz. Ia diyakini memuat kedudukan Jesus selaku akhir cengkal di peperangan kemarin. Hasilnya tidak jauh berlainan. Havertz dapat membuka ruang serta mencari posisi dengan amat bagus di kotak denda, namun tidak dapat melaksanakan kesempatan. Ia menulis 6 tembakan tanpa satu juga jadi berhasil.
Amat nyata alibi Arteta memberitahukan Havertz selaku gelandang semenjak tiba di masa panas. Ia memanglah bukan penyerbu asli. Perihal itu telah dibuktikan di Chelsea serta balik nampak dini hari mulanya.” Ia tidak nampak alami di posisi no 9. Itu amat nyata,” tutur penyerbu legendaris timnas Inggris, Gary Lineker.
Terakhir, Nketiah. Ia penerbit pengecap berhasil paling banyak Arsenal di aliansi( 5) sehabis Bukayo Tiang. Perkaranya, ia amat inkonsisten. Tidak sempat mengecap berhasil lagi sehabis hattrick ke gawang Sheffield United, akhir Oktober. Letaknya di kursi persediaan dikala Jesus tidak ada rival Liverpool lumayan melukiskan evaluasi Arteta kepadanya.