Petinggi Amerika Serikat Ke Taiwan Untuk Pertemuan – Deputi badan DPR Amerika Persekutuan berkunjung ke Taiwan serta mengundang kekesalan Cina. Kali ini, kunjungan diiringi kejelasan pemasaran persenjataan AS ke Taiwan serta statment badan DPR AS bila Cina hendak tenggelam bila mau menyerang Taiwan.
Deputi yang berkunjung pada Kamis( 22 atau 2 atau 2024) itu terdiri dari 5 orang dipandu oleh Mike Gallagher, Bimbingan Tubuh Eksklusif DPR AS buat Partai Komunis Cina( PKC). Mereka berjumpa dengan Kepala negara Tsai Ing Wen serta kepala negara tersaring, Lai Ching- te. Lai hendak diperoleh sumpahnya pada Mei 2024.
Buat Institut Amerika di Taiwan( AIT), kunjungan deputi DPR AS itu bagian dari lanskap mereka di Indo- Pasifik. Deputi terdiri dari badan DPR AS dari Partai Republik atau Partai Demokrat. Tubuh yang dipandu Gallagher ini berarti membuat konsensus Mengenai dampak bahaya dari Cina serta tingkatkan strategi supaya AS dapat bersaing dengan Cina.
Gallagher menekankan, Taiwan tidak cuma dapat bertahan dari bahaya Cina, namun pula bertumbuh.” AS ada di bagian Taiwan. Kita membuat kemantapan serta perdamaian di Antara Taiwan dengan memperdalam hubungan ekonomi serta dialog antarpemimpin,” tuturnya, diterima oleh Central News Biro.
Ia dengan tata cara istimewa pula mengatakan julukan Kepala negara Cina Xi Jinping. Buat Gallagher, bila Xi atau PKC senantiasa mau melaksanakan tekad mereka menyerang Taiwan, kesimpulannya hendak sungguh- amat.” Ketetapan menyerang Taiwan itu konyol serta tentu hendak tenggelam,” tutur Gallagher.
Buat Gallagher, donasi AS untuk Taiwan tidak hendak terbawa- bawa oleh hasil pemastian kepala negara AS pada November 2024.
AS serta Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik. Pada 1979, AS mengakhiri hubungan dengan Taiwan sebab memilah menjalakan hubungan diplomatik dengan Cina. Walaupun sedemikian itu, Washington serta Taipei terikat akad bila, sepanjang Taiwan rawan, AS wajib menolong.
Bahaya itu dimaknai tiba dari Cina. Penyebabnya, Xi Jinping berulang kali berkata akan mengombinasikan balik alam independensi Taiwan legal semacam bagian dari Cina. Kekuasaan Taiwan di dasar Tsai serta Lai yang berawal dari Partai Demokratik Leluasa( DPP) dikira Beijing legal semacam separatis yang mau membebaskan diri.
Cina mengancam kunjungan deputi DPR AS ke Taiwan. Bagian Luar Negara Cina berikan ketahui keberatan serta menekan AS buat senantiasa beralasan pada Prinsip Satu Cina.” Sekali lagi AS bagikan Mengenai dalam negara Cina serta memanas- manasi atmosfer,” tutur Beijing.
Pada Agustus 2022, Bimbingan DPR AS lama itu, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taiwan. Kunjungan itu menimbulkan respon keras dari Cina. Tidak lama setelah Pelosi menyudahi, Beijing langsung memublikasikan sedia sedia penuh. Sepanjang berhari- hari setelahnya, angkatan Cina melakukan bimbingan elegan di Antara Taiwan. Lawatan Pelosi pula menimbulkan ketegangan lebih dalam antara Cina serta AS.
Pada dikala yang sebentuk, Tubuh Kegiatan Sebentuk Pertahanan serta Keamanan( DSCA) AS dalam statment tertera mengatakan, Bagian Luar Negara AS memperbaiki kemampuan pemasaran senjata serta teknologi pertahanan ke Taiwan senilai 75 juta dollar AS. DSCA yakni badan di dasar Bagian Pertahanan AS( Pentagon).
Paket itu antara lain terdiri dari teknologi komunikasi, perkakas pencari berplatform sistem satelit, serta perkakas pemeliharaannya.” Teknologi ini hendak tingkatkan keahlian Taiwan membuat jaringan komunikasi serta menghindari kelakuan data taktis,” sedemikian itu catat DSCA.
Walaupun sedemikian itu, paket pemasaran ini lagi wajib dirapatkan di DPR AS hingga kesimpulannya disetujui serta dijalani. Tidak hanya itu, belum terdapat penjelasan Mengenai kontraktor pertahanan yang hendak bertanggung jawab melaksanakan barangnya.
Bagian Luar Negara serta Bagian Pertahanan Taiwan akseptabel kasih pada AS atas komitmen buat setelah itu menolong Taiwan.
Pada 13 Januari 2024, Taiwan melakukan pemastian umum buat memilah parlemen serta kepala negara.
Hasil pemilu Taiwan ini berarti sebab hendak membetulkan bibir69 keresahan di Antara Taiwan 4 tahun ke depan, yang pada gilirannya berakibat pada kemantapan alam. Keresahan di Antara Taiwan, sebagian lama terakhir—terutama dari kunjungan Bimbingan DPR Amerika Persekutuan( AS) Nancy Pelosi ke Taipei pada 2022—tidak alami.
Cina melaksanakan bermacam kegiatan angkatan di dekat alam Taiwan yang ditatap legal semacam tahap ofensif buat memencet unifikasi. Huru- hara permasalahan meningkat mengenang AS mempunyai Taiwan Relations Act yang pada dasarnya ialah komitmen mereka dalam menjamin keamanan Taiwan.
Terdapat 3 calon kepala negara yang bersaing pada pemilu Taiwan: Lai Ching- te dari Partai Leluasa Demokrat( DPP), Hou Yu- ih dari Partai Chauvinis Cina( KMT), serta Ko Wen- je dari Partai Orang Taiwan( TPP). Lai Ching- te, yang disaat ini bertugas Delegasi Kepala negara Taiwan serta tersaring legal semacam kepala negara terkini Taiwan dengan pemerolehan suara lebih dari 40 persen, hendak mengambil ubah Tsai Ing- wen yang berawal dari partai yang sebentuk.
Walaupun sedemikian itu, pemerolehan suara di parlemen memastikan hasil berlainan. KMT jadi partai juara pemilu dengan beda bangku amat gepeng dari DPP di kandungan kedua. Suasana ini pasti hendak bawa akibat pada kemantapan politik dalam negeri serta keberlanjutan kebijaksanaan kepala negara terkini mengenang Taiwan mengadopsi sistem semipresidensial. Suasana dengan kepala negara berawal dari partai bukan juara pemilu ini pula ialah Hal terkini di Taiwan.
Kemenangan Lai rasanya hendak membuat arah kebijaksanaan luar negara Taiwan 4 tahun ke depan membidik sebentuk dengan pendahulunya. Kepala negara Tsai( serta pula Kepala negara Chen) diketahui dengan kebijaksanaan luar negara yang tidak memprioritaskan hubungan antarselat serta lebih menekankan pada kebijaksanaan membidik ke selatan( New Southbound Policy).
Kebijaksanaan itu memencet terdapatnya kemauan membuat hubungan yang lebih mendalam antara Taiwan serta negara- negara di Asia bagian selatan, tercetak Indonesia. Kebijaksanaan Kepala negara Tsai ini berpusat pada membuat hubungan- jalinan pangkal rumput serta tidak terbatas pada area ekonomi yang jadi pengepresan Kepala negara Chen.
Pengganti kebijaksanaan luar negara yang tidak membagikan atensi berarti pada hubungan antarselat ini ialah program konvensional DPP. Hal ini dicoba sebab DPP mempunyai kecondongan ideologis yang membidik pada kedaulatan Taiwan. Tidak hanya itu, strategi penganekaragaman hubungan ini pula ditatap legal semacam pengganti buat membagikan kedaulatan ruang lagak diplomatik Taiwan.
Tetapi, tahap ini rasanya tidak amat sukses. Malah kala Taiwan tidak membagikan atensi berarti pada hubungan antarselat, Cina kemudian jadi keras dalam menghalangi ruang lagak diplomatik Taiwan. Sepanjang rezim Kepala negara Tsai, misalnya, Taiwan kehabisan 9 sahabat aktivitas diplomatik, sebaliknya itu di dasar kepemimpinan Kepala negara Ma Ing- jeou( 2008- 2016) dari KMT, Taiwan tidak kehabisan satu pula sahabat aktivitas diplomatik.
Walaupun sedemikian itu, kemauan buat menghindar dari hubungan antarselat itu tidak hendak dengan kontan memencet uraian kedaulatan.
Lai diketahui legal semacam salah satu wujud kalangan prokemerdekaan di DPP walaupun sebagian tahun terakhir ia beraga lebih berbanding dalam rumor kedaulatan Taiwan. Terdapat 2 kenyataan politik yang hendak menghalangi tahap membidik kedaulatan, ialah kekalahan DPP memahami parlemen serta titik berat dari khalayak.
Terpaut dengan Hal kedua, survey dengan tata cara teratur oleh Election Study Center National Chengchi University memastikan 88 persen khalayak menginginkan status quo. Dari jumlah itu, 68 persen membutuhkan status quo dalam lama jauh ataupun tidak mengutip ketetapan secepatnya bisa jadi.
Donasi pada kedaulatan( bagus dalam lama lama dekat ataupun jauh) cuma dekat 26 persen. Hal ini membawa tujuan bila beberapa besar masyarakat Taiwan, tercetak yang memilah DPP serta Lai, tidak menginginkan kedaulatan dalam lama dekat.
Dengan sedemikian itu, Lai wajib mempunyai pengganti dalam pengurusan hubungan antarselat. Tidak hanya melanjutkan kebijaksanaan membidik ke selatan, Lai bisa fokus menyusun hubungan dengan AS. Perkaranya, keakraban hubungan keduanya jadi bahaya untuk Cina. Salah satunya yakni pemasaran senjata yang jadi atensi berarti Cina. Uraikan lama rezim Tsai jadi uraikan lama di mana pemasaran senjata AS ke Taiwan menggapai titik amat besar di masa pascadarurat angkatan.
Memikirkan situasi itu, uraikan lama 4 tahun ke depan hendak jadi uraikan lama yang menimbulkan akurasi warga garis besar pada suasana di Antara Taiwan wajib ditingkatkan. Indonesia membutuhkan dengan tata cara sungguh- amat memantau suasana di Antara Taiwan, terlebih jumlah WNI di Taiwan lumayan besar.