Pengorbanan Untuk Sang Garuda – Skuad regu nasional Indonesia sudah meyakinkan mereka berkenan melaksanakan apa juga untuk membagikan kemenangan dengan ikon” Garuda” di dada. Kemenangan memiliki atas Vietnam tidak bebas dari dedikasi besar pemeran. Perihal itu hendak diulangi lagi untuk membereskan nilai dikala bertemu Jepang, Rabu( 24 atau 1 atau 2024), di Stadion Angkatan laut(AL) Thumama, Doha, Qatar.
Dengan raihan 3 nilai anti Vietnam, Jumat( 19 atau 1 atau 2024), Garuda telah mengecap posisi ketiga di klasemen akhir Tim D. Indonesia pula telah memulangkan Vietnam yang senantiasa lulus sampai sesi perempat akhir dalam 2 kesertaan Piala Asia lebih dahulu.
Kelebihan rekor pertemuan membuat Vietnam tidak hendak dapat menggeser posisi Indonesia walaupun pada peperangan pamungkas mereka menaklukkan Irak, sebaliknya Indonesia takluk dari Jepang. Sehabis membenarkan perihal itu, kewajiban anak ajaran Shin Tae- yong berikutnya merupakan mengejar asal usul buat awal kali lulus ke tahap gugur Piala Asia.
Indonesia dapat memastikan kodrat sendiri bila bebas kegagalan dari Jepang, regu berjuluk” Samurai Biru” itu. Seri akan membenarkan Indonesia jadi salah satu dari 4 tingkatan ketiga terbaik. Bila mencengangkan Jepang dengan raihan kemenangan, Garuda hendak lulus selaku runner- up ataupun terletak diposisi kedua Tim D.
Dengan lulus selaku tingkatan ketiga terbaik, Indonesia berkesempatan berjumpa dengan salah satu dari pemenang Tim B( Australia ataupun Uzbekistan) ataupun pemenang Tim A yang sudah disegel oleh tuan rumah sekalian pemenang bertahan Qatar. Ada pula posisi kedua Tim D hendak bertemu dengan pemenang Tim E yang berkesempatan dihuni Jordania ataupun Korea Selatan.
Jordi Amat, bek tengah Indonesia, sudah meyakinkan pengorbanannya buat regu Garuda. Pada menit ke- 70, Jordi terguling di bundaran tengah alun- alun sehabis memenangi beradu hawa dengan penyerbu Vietnam, Nguyen Van Tung. Tangan Van Tung hal hidung Jordi alhasil pemeran klub Malaysia, Johor Darul Ta’ zim, itu hadapi pendarahan di hidungnya.
Sehabis menempuh pemeliharaan, Sabtu( 20 atau 1 atau 2024), Jordi babe138 mengatakan keadaannya yang hadapi patah tulang di bagian wajah dekat hidungnya. Walaupun rasa sakit sedang dialami, beliau membenarkan perihal itu tidak hendak mempengaruhi persiapannya buat mengalami Jepang.
Aku pikir dengan 2 hari istirahat, aku berambisi dapat main dengan masker buat mencegah wajah aku,” cakap Jordi di Doha, Qatar.
Terpaut penampilan regu, Jordi menyangka skuad Indonesia sudah main pulih dibanding dengan peperangan melawan Irak di game awal. Tidak cuma berhasil, Garuda pula dapat mengecap nirbobol kesatu di Piala Asia semenjak melawan Kuwait di peperangan pembuka Piala Asia Lebanon 2000.
” Melawan Irak merupakan uji besar untuk kita. Kamu dapat amati alangkah bagusnya regu ini, serta kita sedia berjuang buat mengalami Jepang,” tutur Jordi yang mempunyai darah etnik Catalonia, Spanyol.
Dedikasi besar yang lain pula ditunjukkan oleh kapten sekalian bek kapak kanan Indonesia, Asnawi Mangkualam. Beliau berani penuhi tepercaya dari Instruktur Indonesia Shin Tae- yong buat melaksanakan denda di menit ke- 42. Awal mulanya, penyerbu Rafael Struick telah menggenggam bola buat menendang bola dari titik putih, namun Shin berteriak dari bagian alun- alun pada Asnawi buat jadi pelaksana denda.
Asnawi membenarkan kalau jadi penendang denda pada peperangan anti Vietnam itu mempunyai bobot yang besar. Karena, dari kakinya, Indonesia mempunyai kesempatan buat memberhentikan rekor minus melawan lawan Asia Tenggara itu sekalian membuka asa lulus ke tahap gugur. Di bagian lain, beliau pula menguasai besarnya impian ratusan juta masyarakat Indonesia pada dirinya.
” Diserahkan tanggung jawab itu pasti wajib sedia. Aku pula telah menyiapkan diri di bimbingan. Kala akan menendang, aku memberikan seluruhnya pada Tuhan serta alhamdulillah dapat dengan hening melaksanakan,” tutur Asnawi.
Dijamah peperangan melawan Jepang yang amat berat, beliau mengatakan pendek,” Kita wajib percaya dapat menemukan nilai.”
Tidak cuma para pemeran yang main di atas alun- alun yang berfungsi untuk kemenangan Garuda, para pemeran persediaan juga mempunyai guna dari bagian alun- alun. Itu misalnya ditunjukkan oleh bek kapak kiri, Shayne Pattynama.
Pada menit ke- 65, Shin sudah memanggil Shayne buat menyiapkan diri masuk ke dalam alun- alun. Ofisial Indonesia juga sudah mempersiapkan pesan penjelasan pergantian buat memasukkan Shayne.
Tetapi, luka yang dirasakan Egy Maulana Vikri membatalkan debut Shayne di kancah Piala Asia. Shin lebih memilah memasukkan Adam Alis di menit ke- 67. Shayne juga balik menggunakan rompi gelap pemeran persediaan. Walaupun kandas tampak, beliau tidak melepas pemikiran ke arah alun- alun bersama gelandang Marc Klok. Mereka mangulas jalannya perlombaan di bagian alun- alun dengan bahasa Belanda.
Shayne juga sering berteriak buat membakar kawan seregunya ataupun mengingatkan koleganya hal pergerakan pemeran Vietnam di alam pertahanan Indonesia. Sehabis perlombaan, Shayne menyongsong satu per satu pemeran yang sudah berderai keringat sepanjang lebih dari 100 menit melawan Vietnam.
Aku percaya penampilan kita hendak bertambah pulih buat penuhi sasaran( maju ke tahap gugur),” tutur Shin.
Era perpanjangan durasi sesi kedua yang didetetapkan sepanjang 10 menit telah melampaui batasan. Vietnam menemukan kesempatan depakan leluasa dari bagian kanan kotak denda Indonesia. Gelandang pengganti, Vu Van Thanh, bersiap melaksanakan peluang buat mengecap berhasil penyama peran untuk timnya.
Bola disepak Van Thanh kala durasi membuktikan menit ke- 10 melalui 13 detik. Arah bola langsung membidik ke bagian pojok kanan gawang Indonesia. Dengan teliti kiper Indonesia, Ernando Ari, menepis bola saat sebelum masuk ke dalam gawang.
Momen depakan leluasa itu membuat dekat 5. 500 pendukung Indonesia yang memenuhi Stadion Abdullan bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat( 19 atau 1 atau 2024), merasa kaku. Hendak namun, kala Ernando melaksanakan pengamanan berkilau, gemuruh terwujud di stadion dengan membagikan tepuk tangan penghargaan atas penampilan pemeran bernomor punggung 21 itu.
Ernando memanglah bukan salah satunya pemeran Indonesia yang tampak berkilau. Tanpa meminggirkan partisipasi 14 rekannya yang tampak buat menjatuhkan Vietnam, 1- 0, di peperangan kedua Tim D Piala Asia 2023, namun Ernando memanglah layak diserahkan penghargaan besar.
Alasannya, beliau sanggup melindungi gawang Indonesia nirbobol. Capaian itu merupakan suatu kenaikan besar sehabis Indonesia kerasukan 14 berhasil pada 4 peperangan terakhir yang terdiri dari 2 game percobaan coba anti Libya, 1 peperangan demonstrasi rival Iran, dan perlombaan kesatu Piala Asia 2023 anti Irak.
Ernando pula mencatatkan diri selaku kiper kedua Indonesia yang melindungi gawangnya tidak kerasukan pada perlombaan di pertandingan Piala Asia. Capaian itu awal kali ditorehkan oleh hikayat Indonesia, Hendro Kartiko, pada peperangan awal Indonesia di Piala Asia Lebanon 2000. Kala itu, Indonesia menahan timbal Kuwait, 0- 0.
” Kemenangan ini hasil kegiatan keras bersama. Kita bersama mempersiapkan diri buat melaksanakan kedudukan game yang direncanakan instruktur,” cakap Ernando yang sungkan menyangka dirinya mempunyai partisipasi lebih besar dibanding dengan teman- temannya di peperangan melawan Vietnam.
Walaupun sedemikian itu, ahli teknis Konfederasi Sepak Bola Asia( AFC) memilah Ernando selaku pemeran terbaik di peperangan itu. Mereka menyangka kiper berumur 21 tahun itu merupakan kunci dari game apik serta tanpa kekurangan lini pertahanan Indonesia. Tidak cuma penyelamatannya, Ernando pula dapat melaksanakan manajemen pertahanan yang bagus dengan kawan setim di depannya.
Bagi halaman statistik Sofascore, Ernando pula menemukan nilai paling tinggi di skuad Indonesia. Penampilannya didapuk angka 7, 5.
Sepanjang 90 menit beradu, Ernando melaksanakan 3 pengamanan berarti buat regu” Garuda”. Tidak hanya sepakan leluasa di pengujung peperangan, Ernando pula melaksanakan 2 pengamanan berarti yang lain.
Awal, beliau menghalau sundulan pemeran kapak Vietnam, Pham Xuan Manh, di dalam kotak denda Indonesia. Itu merupakan tembakan pas target awal” Gerombolan Bintang Kencana”, julukan Vietnam, di derbi Asia Tenggara itu.