Konser Emas God Bless Untuk Palestina

Konser Emas God Bless Untuk Palestina
Diikuti ajakan dan pesan konkordansi untuk Palestina serta diperkenalkannya Hibah sebagai paket melodi yang paling diaransemen di Tanah Air yang benar-benar ada, unjuk fenomenal pertunjukan God Bless yang mengejutkan, Jumat (10/11/2023), melakukannya dengan mudah.

Dari atas panggung, penghibur Achmad Albar yang menipu nama Iyek menyerukan petisi dan kecurigaan terhadap Palestina. Ia meminta agar perselisihan yang membara di Tanah Air segera berakhir dan Palestina segera berubah menjadi negara bebas.

Permohonan dan ketertarikan ini ia sampaikan kepada Tuhan sebelum memainkan lagu “Walk 1989” oleh Donny Fatah (bass) dan mendiang Jockie Soeryoprayogo, mantan keyboardist God Bless. Melodi ini sempat dikaitkan dengan koleksi Goliath tahun 1989 saat gitaris Ian Antono digantikan oleh Eet Sjahranie.

Kemalangan dunia. Idealnya perang ini segera berakhir dan Palestina merdeka!”

God Bless menampilkan sekitar 18 lagu dalam pertunjukan mereka yang luar biasa, yang benar-benar mencerminkan 50 tahun kiprah mereka di dunia musik Indonesia. Dalam pertunjukan terkenal ini, God Bless membantu Tohpati Symphony dan berbagai profesional terlatih serta acara sosial.

Beberapa, spesialis berbakat. juga telah, melakukan upaya terkoordinasi, selama bertahun-tahun, baik dengan, band maupun, bagian dari,fakultasnya. Mereka termasuk, Anggun C Sasmi ,dan rocker wanita era 1980-an dan 1990-an, Nicky Astria. Tampak pula penghibur grup melodi Slank, Kaka, band Kotak, dan mantan gitaris God Bless sendiri, Eet Sjahranie.

Sekitar, 4.000 tiket untuk, kelas berbeda terjual. habis untuk, pertunjukan ini. Banyak sekali ,penonton yang datang, adalah penggemar. setia God Bless, yang diciptakan, selama 40-50 tahun. Mereka mulai, muncul sejak malam hari, sedangkan pertunjukan, baru dimulai sekitar pukul, 20.00.

Pertunjukan mula-mula dibuka dengan band Padi Jazzed yang bermain secara penuh. Mereka membawakan lima lagu hit dari dua atau tiga grup dan melodi God Bless, “Secret”, dari kombinasi Monster (1989). Penampilan grup melodi asal Surabaya, Jawa Timur ini sangat siap untuk memberdayakan semua orang dan menghangatkan lingkungan sebelum pertunjukan utama God Bless.

Setelah Padi Rebuilded berhasil, acara tersebut digelar dengan diperkenalkannya diferensiasi dari pintu Pertunjukan Rekor Dunia Indonesia (Muri) yang dibawakan oleh Hendra Trickiness. Fasilitator di balik Penciptaan Mata Elang juga merupakan ketua Nikmat Tuhan di awal berdirinya bisnis band.

God Bless disebarkan sekitar tahun 1972 atau 1973, namun masuk studio penyimpanan pada tahun 1975 dan membawakan lagu terpenting mereka, Huma di Atas Bukit, setahun kemudian. Bagaimanapun, bentuknya dan tidak memiliki kombinasi atau melodi tersendiri, God Bless, akhir-akhir .ini mengadakan berbagai, pertunjukan di dua atau tiga tempat, dengan memainkan lagu-lagu lain.

Sekitar, waktu itu, God Bless juga mengadakan pertunjukan, untuk memperingati. hari ulang tahunnya. Pertunjukan, bertajuk 48 Tahun Godbless: Dimulai Har,i Ini yang diselenggarakan ketat pada tanggal 31 Agustus. Sejak saat itu dunia sedang dilanda pandemi virus Corona, acara tersebut diadakan secara online.

Pertunjukan online adalah ujian lain bagi Kebaikan Tuhan, yang dibawa ke dunia dari masa tahapan yang mengerikan, ketika merasakan arti dari koordinat yang dipertahankan, dan saat ini sedang mencoba di alam liar yang modern. Di masa yang sulit ini, kemajuan pesat harus dilakukan, termasuk bagi orang-orang yang benar-benar pantas menyandang gelar orang luar biasa.

Di masa pandemi, paling banyak kami tampil secara umum berkali-kali untuk menggalang dana bagi para artis dan jaringan yang terdampak,” ujar Achmad Albar. , yang biasa disapa Iyek saat itu melalui telepon, Rabu (18/8/2021).Selama pandami, acara sosialisasi sebaiknya dilakukan lewat telepon atau zoom.

Sepanjang pekerjaan God Bless, pandemi ini merupakan musim kemarau terpanjang. Pada umumnya, ketika mereka sedang istirahat, masing-masing bagian mempunyai proyek di luar band. “Tentu saja, saya sudah tidak tampil selama lebih dari 18 bulan. Saya bersyukur bahwa kami benar-benar mendapatkan kesempatan berharga (untuk tampil) lagi, untuk merayakan kegembiraan perayaan ulang tahun ke-48 kami, yang telah kami jalani dan siap untuk itu. belum merayakannya,” kata Iyek.

Iyek memberi tahu usia bandnya: 48 tahun. Ia akhirnya terkesima melihat bagaimana band yang awalnya dibuat untuk menyalurkan energinya untuk bermusik bisa bertahan selama itu. Jika beruntung Iyek bisa membawa isu-isu militer atau pejabat, jelas posisinya akan mencolok. “Kawanku di Sekolah Pusat Cikini sudah proaktif jadi presiden lho, ha,” ujarnya menyiratkan Megawati Soekarnoputri.

Abadi Soesman pun tak kalah terkejutnya. Ini sebenarnya sebuah anugerah, meskipun memiliki keputusan untuk berkumpul dan ditawari pintu terbuka,” kata pemain komunitas kontrol yang karya pertunjukannya terukir di variety Cermin (1980). tidak pernah terpikir kami bisa terus berjalan selama ini. “Ungkapkan karena Tuhan,” imbuh Donny Fattah.

Donny mencoba membeberkan resep kekuatan Nikmat Tuhan. Meski artikulasinya terdengar familiar, kata Donny, mereka bertemu di dunia yang setara; Tujuannya, fantasinya, adalah untuk tampil di masa depan melalui musik. Resep lain mengandung keyakinan.  Bagi Donny, Perkenanan Tuhan adalah pesta yang condong ke individu. Iyek suplemen, mereka adalah individu yang tangguh.