Indonesia Dibayangi Kutukan Laga Hadapi Vietnam – Dalam 4 kesertaan lebih dahulu di pertandingan Piala Asia, Indonesia tidak sempat meraup nilai pada perlombaan kedua, apalagi senantiasa mengidap kegagalan. Beradu melawan Vietnam, Jumat( 19 atau 1 atau 2024) jam 21. 30 Wib, di Stadion Abdullan bin Khalifa, Doha, jadi impian terbaik regu” Garuda” buat memutuskan” sumpah” itu.
Rekor kurang baik itu diawali kala Indonesia dilibas Korea Selatan, 2- 4, pada perlombaan di peperangan kedua Piala Asia Uni Emirat Arab 1996. Kala itu, Instruktur Indonesia Shin Tae- yong sedang berkedudukan pemeran serta ikut menguatkan regu Korsel sepanjang 57 menit. Pada dikala itu, Shin mengalami beberapa hikayat hidup sepak bola Indonesia, semacam Bima Ajaib, Widodo C Putro, Hendro Kartiko, Yeyen Tumena, serta Ronny Wabia.
Setelah itu, kegagalan balik dirasakan Indonesia pada perlombaan kedua Piala Asia Lebanon 2000. Garuda tidak berakal membatasi daya Cina yang berhasil telak, 4- 0. 4 tahun berjarak, Indonesia balik memakan kegagalan dari Cina yang berkedudukan tuan rumah versi 2004.
Kala itu, Ponaryo Astaman serta kawan- kawan berserah, 0- 5, dari Cina. Sementara itu, Indonesia mengawali ekspedisi di Cina 2004 dengan positif berkah kemenangan 2- 1 atas Qatar. Kegagalan itu menumbangkan psikologis Indonesia. Regu Garuda lalu menutup kompetisi di Piala Asia 2004 dengan kegagalan 1- 3 dari Bahrain.
Kala jadi tuan rumah versi 2007, Indonesia pula kandas menghilangkan sumpah itu sebab rebah, 1- 2, dari Arab Saudi pada peperangan kedua sesi eliminasi tim. Pada peperangan itu, Indonesia sejatinya mematok raihan satu nilai supaya dapat membereskan 4 nilai sehabis menaklukkan Bahrain, 2- 1, pada peperangan pembuka.
Sehabis takluk dari Arab Saudi, regu Garuda pula rebah babe138 dari Korsel pada peperangan pamungkas. Tampak di hadapan pendukung sendiri, ialah Stadion Gairah Bung Karno, Jakarta, asa mendobrak tahap gugur Piala Asia buat kali awal selama asal usul juga lalu pupus.
Walaupun begitu, Shin Tae- yong tidak memerhatikan rekor kurang baik Indonesia pada tiap performa kedua di Piala Asia. Bagi ia, memo itu telah jadi era kemudian yang sudah terjalin serta tidak dapat lagi jadi barometer penampilan timnya dikala ini.
Main di Piala Asia merupakan martabat untuk pemain- pemain aku sebab telah 20 tahun Indonesia tidak lulus kualifikasi sesi penting. Jadi, aku berambisi mereka membuktikan kemauan kokoh pada peperangan esok buat mencapai kemenangan,” tutur Shin pada rapat pers di Doha, Qatar, Kamis( 18 atau 1 atau 2024).
Antipati Shin buat menyamakan capaian Indonesia di Piala Asia lebih dahulu dengan situasi regu Garuda dikala ini lumayan beralasan. Kompetisi di tingkat Asia telah jauh lebih besar buat dijangkau Indonesia dibanding 2 dasawarsa dahulu. Indonesia juga telah bolos di 3 versi Piala Asia lebih dahulu. Regu Garuda butuh menyusun balik uraian kepada daya tim- tim rival.
Kesenjangan itu nampak pada peperangan awal melawan Irak. Kegagalan dari regu berjuluk” Raja hutan Mesopotamia” membuat Indonesia sudah memberhentikan rekor nirkalah di tiap perlombaan pembuka Piala Asia.
Beradu melawan Irak membuktikan, penampilan pulih Indonesia yang ditambah performa orang cemerlang belum lumayan buat memperkecil kesenjangan mutu dengan rival serta memperkenalkan kejutan. Sedikitnya pengalaman di kompetisi tingkat Asia membuat pemain- pemain Indonesia kurang menguasai berartinya menjauhi kekeliruan dari perinci kecil yang jadi ketentuan supaya tidak hadapi kegagalan.
Aku yakinkan kita hendak main dengan usaha regu yang lebih bagus buat mencapai kemenangan,” ucap bek tengah Indonesia, Jordi Amat.
Kedudukan Jordi, pemeran yang sangat profesional serta tua di skuad Indonesia, amat diperlukan Indonesia dalam menanggulangi tantangan serta kesusahan pada beradu mengalami Vietnam. Jordi pula telah terbiasa menempuh peperangan susah di tingkat Asia bersama Johor Darul Ta’ zim, klub asal Malaysia, yang berkompetisi di Aliansi Champions Asia.
Tantangan penting Jordi merupakan membenarkan supaya gawang Indonesia tidak kerasukan berhasil. Dalam 4 peperangan terakhir, Indonesia sudah kerasukan 14 berhasil. Di bagian lain, regu Garuda pula sudah kecolongan 6 berhasil dari 4 pertemuan melawan Vietnam semenjak ditangani Shin.
Kita harus tampak bertahan serta melanda selaku satu- kesatuan regu,” ucap Jordi yang mencapai medali perunggu Piala Bumi U- 17 2009 bersama Spanyol.
Buat memberhentikan sumpah itu, Indonesia butuh pula memberhentikan memo kurang baik dalam 4 peperangan terakhir melawan Vietnam. Dalam 4 pertemuan itu, Indonesia belum sempat dapat menghasilkan berhasil ke gawang Vietnam. Apalagi, kala menyajikan Vietnam di hadapan puluhan ribu pendukung sendiri di Stadion Penting Gairah Bung Karno, ialah pada beradu semifinal Piala AFF 2022, Januari 2023, Indonesia tidak sanggup menaklukkan pertahanan kuat Vietnam.
Kenyataan itu membuat penyerbu harapan Shin, Rafael Struick, akan mempunyai bobot berat dalam usaha menumbangkan memo kurang baik Indonesia atas Vietnam. Walaupun sedemikian itu, Rafael berpengharapan skuad Indonesia dapat memberhentikan beberapa ketidakberuntungan dikala bertemu Vietnam dalam sebagian tahun terakhir.
Banyak pertemuan antara game kita serta mereka, salah satunya main bertahan dengan 5 bek. Vietnam merupakan rival yang kuat, namun aku percaya mereka mempunyai kelemahan yang dapat kita optimalkan buat mengkreasi kesempatan,” tutur Rafael.
Tidak terdapat tempat serta invitasi yang sangat bergengsi untuk regu nasional Indonesia buat memberhentikan rekor kurang baik dari Vietnam, tidak hanya Piala Asia Qatar 2023. Sasaran mencapai 3 nilai pada beradu kedua Tim D, Jumat( 19 atau 1 atau 2024) jam 21. 30 Wib, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, tidak cuma untuk memutuskan deretan gaya minus, namun pula membuka asa mengecap asal usul terkini di pentas kontinental.
Semenjak ditangani Instruktur Shin Tae- yong, Indonesia belum sempat membereskan kemenangan serta senantiasa kandas mengecap berhasil ke gawang Vietnam di 4 pertemuan.” Garuda” apalagi sempat dibenamkan, 0- 4, di pertandingan kualifikasi Piala Bumi 2022, Juni 2021.
Kemudian, Indonesia luang main timbal tanpa berhasil pada 2 pertemuan berangkaian di Piala AFF. Pada beradu terakhir kedua regu di semifinal Piala AFF 2022, Vietnam melibas Indonesia, 0- 2, di Stadion My Dinh, Hanoi, Januari 2023. Hasil itu membatalkan tujuan Shin buat mempertunjukkan beker kesatu untuk Indonesia.
Tidak cuma rekor kurang baik di masa Shin, Indonesia pula dibayangi ingatan kurang baik pada perlombaan awal kedua regu di Doha, Qatar. Momen itu terwujud pada kualifikasi Piala Dunia 1994, 16 April 1993. Kala itu, Indonesia, yang berkedudukan peraih kencana SEA Permainan 1991, rebah 0- 1 dari Vietnam.
Tidak hanya rekor pertemuan yang tidak berpihak, Indonesia pula membuka ekspedisi Piala Asia 2023 dengan kandas menggapai sasaran seri melawan Irak. Alasannya, regu Garuda dipermalukan 1- 3.
Penyerbu Indonesia, Rafael Struick, berniat buat menolong regu memberhentikan rekor kurang baik itu. Dengan cara spesial, beliau mau jadi pemeran awal Garuda yang menaklukkan pertahanan Vietnam di masa Shin.
” Kita telah membuktikan ceruk serbuan yang bagus kala mengecap berhasil ke gawang Irak. Itu hendak kita tingkatkan buat menghasilkan kesempatan ke gawang Vietnam,” cakap Rafael di tengah bimbingan, Rabu( 17 atau 1) petang durasi setempat, di Lingkungan Alun- alun Bimbingan Angkatan laut(AL) Egla di Kota Lusail, Qatar.
Shayne Pattynama, bek kapak kiri Indonesia, berkata, hasil minus tidak digemari oleh pemeran mana juga. Beliau membenarkan badan skuad Garuda mempunyai dorongan besar buat meyakinkan diri dapat tampak serta mencapai hasil maksimum di game kedua.
” Kita bersiap dengan situasi amat positif buat mengalami Vietnam. Kita kandas penuhi sasaran pada peperangan awal, namun itu jadi dorongan kita buat berupaya tampak lebih bagus di game kedua. Pelajaran berarti kita miliki dari Irak buat berhasil melawan Vietnam,” ucap Shayne.
Pada tahap bimbingan Rabu petang, sebesar 26 pemeran belajar penuh. 2 bek, Rizky Ridho serta Jordi Amat, yang luang hadapi permasalahan raga seusai melawan Irak telah dalam situasi bugat. Tidak hanya itu, Indonesia pula telah belajar dengan 3 kiper. Itu berlainan dengan suasana menghadap peperangan rival Irak yang cuma diiringi 2 kiper, ialah Ernando Ari serta Meter Riyandi.