Georgia Stanway Menyebut Pasukan Timnas Inggris inevitable – Halo Football Mania, Kita bahas Georgia Stanway, gelandang Bayern Munich yang bilang kalo Inggris itu “inevitable” bakal plateau alias mentok, gitu. Emang sih, setelah juara Euro 2022 dan nyampe final Piala Dunia Wanita di Australia, harapan kita semua makin tinggi, kan? Tapi, eh, sekarang kita lagi dikecam abis-abisan setelah performa kurang greget di Women’s Nations League dan gagal lolos ke Olimpiade 2024.
Awal Cerita Dari Georgia Stanway
Di pertandingan persahabatan baru-baru ini, Inggris kalah 4-3 dari Jerman di Wembley. Pertama kali, nih, tim ini kebobolan empat gol sejak Sarina Wiegman jadi pelatih. Stanway bilang, “Kalo harapan terus-terusan tinggi, kita nggak bakal bisa selalu memenuhi itu. Pasti ada titik mentoknya.”
Yap, mereka udah bareng Sarina selama empat tahun, jadi wajar kalo ada saatnya tim lain mulai nyari cara untuk mengalahkan kita. “Kita harus bareng-bareng reinvent diri, ganti taktik, dan bikin lawan keder lagi,” jelas Georgia Stanway.
Saatnya Evolusi di CBS Arena Coventry
Lionesses bakal main lawan Afrika Selatan di CBS Arena Coventry, selasa ini, demi persiapan Euro 2025. Georgia Stanway juga bilang, “Kita udah naik level di bawah Wiegman, dan wajar kalo ada penurunan.”
Nah, untuk tim ini, menghadapi kritik itu hal biasa. “Pertandingan lawan Jerman itu menarik, kita nggak bisa kontrol, tapi itu kesempatan buat tumbuh,” tambahnya. Jadi, jangan cuma lihat hasil, tapi fokus sama performa!
Dan ngomong-ngomong, kita kehilangan banyak karakter penting, nih. Stanway, Toone, dan Russo lahir tahun 1999, jadi kita belum jadi pemimpin yang berpengalaman. “saya baru 25, dan saya juga belajar setiap hari,” katanya.
Kritik Harus Terima dengan Baik!
Sarina Wiegman juga dapet pertanyaan tentang lineup timnya. Kenapa Alex Greenwood yang lagi on fire sama Grace Clinton dan Jess Park nggak main? Dia bilang bakal ada perubahan buat lawan Afrika Selatan, dan soal kritik, “Nggak masalah, kita fokus buat improve!”
Kalo dari luar sih, ekspektasi tinggi banget. Tapi Wiegman mengingatkan, “Kita lagi ngelihat gambaran besar, bukan cuma hasil.”
Disappointed Gak Bisa Rayakan!
Oh ya, Wiegman juga dinominasikan jadi Pelatih Terbaik di Ballon d’Or, sementara trio Inggris Lauren James, Lucy Bronze, dan Lauren Hemp juga dapet nominasi. Sayangnya, mereka harus merayakan itu sambil tugas internasional. “Disappointing banget, karena ini momen buat merayakan sepak bola wanita,” kata Wiegman.
Dia bilang, seharusnya ada cara supaya mereka bisa hadir dan merayakan bareng. “Kita punya pekerjaan yang harus dilakukan, tapi jangan sampe situasi kayak gini terulang lagi,” tambahnya.
Jadi, gitu! Tim Lionesses harus bangkit lagi, reinvent diri, dan jangan lupa, belajar dari setiap kekalahan! Keep it real, dan kita tunggu aksi mereka selanjutnya!