Chealsea Masih Saja Bermain Sangat Buruk – Chelsea serta Middlesbrough hendak memperebutkan satu karcis ke akhir Piala Aliansi Inggris. Beradu itu jadi pertaruhan 2 administrator yang belum sempat pemenang di Inggris, ialah Mauricio Pochettino di Chelsea serta Michael Carrick di Middlesbrough. Tekad kedua administrator serupa, namun dengan tujuan berlainan.
Stadion Stamford Bridge, markas Chelsea, hendak jadi saksi gagu pertaruhan itu pada Rabu( 24 atau 1 atau 2024) dini hari Wib. Menang hasil akumulasi 1- 0, Middlesbrough balik mencoba kehormatan julukan regu tuan rumah pada peperangan semifinal kedua. Regu bagian kedua itu cuma memerlukan hasil timbal buat maju ke partai pucuk.
Selaku pemeran, Carrick bisa jadi telah jenuh mendatangi Stadion Wembley. Ia berulang kali mengangkut beker bersama Manchester United di stadion memiliki itu. Tetapi, selaku administrator, ia berpeluang merasakan suasana akhir di Stadion Wembley buat awal kali. Itu hendak jadi pendapatan besar menurutnya.
” Itu hendak amat berarti( lulus ke akhir). Namun, aku belum ingin berasumsi ke situ. Kita wajib sedia mengalami mungkin tipe terbaik Chelsea. Kita ketahui regu semacam apa mereka, dengan banyak pemeran bermutu yang dilatih amat bagus,” ucap Carrick yang mengawali karir kepelatihan selaku asisten administrator MU tahun 2018.
Dikala Carrick menginginkan karcis ke akhir buat” naik kategori”, Pochettino lebih berusaha menjaga profesinya. Era depan si administrator penuh ketidakpastian sebab penampilan inkonsisten Chelsea di Aliansi Inggris. Lulus ke partai pucuk serta pemenang Piala Aliansi bisa jadi dapat sedikit menyembuhkan cedera” Sang Biru”.
Pochettino mengatakan, Piala Aliansi ialah prioritas babe138 masa ini, tidak hanya Piala FA. Tidak hanya memerlukan pembuktian dalam masa awal di Stamford Bridge, ia pula berambisi raihan beker dapat melecut keyakinan diri skuad. Ada pula Pochettino belum sempat pemenang bersama klub Inggris, tercantum dikala di Tottenham Hotspur( 2014- 2019).
Bagi Pochettino, skuad Chelsea yang sedang amat belia kerap kali kehabisan yakin diri. Sementara itu, itu ialah perihal terutama buat dapat tampak maksimum.” Kita wajib yakin diri serta silih yakin. Ini bagian dari cara serta kenyataan. Pasti tidak gampang wajib aktif di tengah ekspektasi yang besar,” ucapnya.
Pada pertemuan awal, nampak nyata perbandingan mutu dari regu berlainan bagian itu. Middlesbrough memanglah pergi selaku juara. Tetapi, Chelsea menang telak dari bagian game. Sang Biru memimpin kemampuan bola hingga 71, 6 persen serta menulis 3 kali bekuk jumlah tembakan, 18- 6.
Ciri pertanyaan besar terdapat di pihak Chelsea yang memerlukan satu berhasil buat paling tidak memforsir peperangan hingga adu denda. Semacam tutur Pochettino di pertemuan awal, mereka takluk sebab kurang klinis di depan gawang. Permasalahan seragam berpotensi terjalin di Stamford Bridge sebab banyak penyerbu tidak ada.
Penyerbu Nicolas Jackson lagi membela regu nasional Senegal di Piala Afrika. Christopher Nkunku sedang diragukan tampak sehabis balik luka di akhir taun 2023. Ada pula striker pelapis Armando Broja terkini saja ditentukan tidak masuk konsep regu buat era depan. Chelsea mau mendagangkannya di pasar uang memindahkan Januari.
Walhasil, mungkin gelandang serbu Cole Palmer balik mengetuai lini serbu Chelsea, semacam di semifinal awal.” Kita wajib main bagus( di pertemuan kedua) serta pula mengecap berhasil. Kita kerap sekali main baik, namun kurang runcing, serta berakhir dihukum oleh regu rival,” tutur Pochettino.
Ciri pertanyaan pula tertuju pada regu pengunjung. Dengan aturan melindungi 3- 4- 2- 1, apakah mereka sanggup menahan serangan Chelsea sepanjang 90 menit yang dibantu puluhan ribu pemirsa? Suasana Stamford Bridge dapat jadi aspek pembeda. Apalagi, Liverpool serta Manchester City saja kewalahan dikala bertamu masa ini.
Carrick satu bahasa. Peperangan esok tidak hendak serupa semacam di kandang mereka, Stadion Riverside. Middlesbrough juga berambisi banyak pada bek kapak pensiunan Luke Ayling( 32) buat mengetuai regu. Mantan pemeran Leeds United itu telah profesional di bagian paling atas Inggris sepanjang sebagian tahun terakhir.
Walaupun sedemikian itu, Ayling serta rekan- rekan diuntungkan dari bagian intelektual berkah situasi menang. Mereka pula telah meyakinkan, Chelsea bukan wujud raksasa yang tidak dapat ditumbangkan.” Kanak- kanak hendak bawa keyakinan kalau mereka dapat bersaing dengan regu semacam itu. Kita hendak sedia dengan skrip apa juga,” ucap Carrick.
Di tengah” angin besar” luka, Chelsea dapat sedikit hening dengan kembalinya bek kapak Ben Chilwell. Ia dapat balik tampak sehabis luka semenjak September 2023. Bagi Chilwell, keadaannya telah dalam tingkat terbaik dari bagian psikologis serta raga. Ia sedia mengangkut Sang Biru sampai akhir masa.
Ada pula Chelsea sukses lulus ke akhir Piala Aliansi sebesar 2 kali dalam 5 masa terakhir. Sedangkan itu, Middlesbrough telah menanti sepanjang dekat 2 dasawarsa buat balik ke partai pucuk. Terakhir kali lulus ke akhir, Middlesbrough pergi selaku pemenang pada 2004.
Sedemikian itu banyak permasalahan Chelsea terbuka sehabis takluk di Derbi London versus West Ham United. Mulai dari dilema intensitas, antiklimaks penampilan orang pemeran, sampai sumpah luka, terpajang nyata. Cerita lawakan Chelsea pada masa kemudian seolah terulang.
Belum sempat mencicipi manis kemenangan, Administrator Chelsea Mauricio Pochettino terdesak merasakan getir kegagalan terlebih dahulu.“ Sang Biru” ditekuk tuan rumah West Ham 1- 3 di Stadion London, pada Senin( 21 atau 8 atau 2023) dini hari Wib.
Chelsea diuntungkan dengan kartu merah bek sekalian penerbit pengecap berhasil pembuka rival, Nayerf Aguerd, pada menit ke- 67. Ternyata membalikkan tertinggal 1- 2, mereka justru membagikan hadiah denda buat tuan rumah di injury time. Denda dieksekusi sempurna gelandang Lucas Paqueta.
Gelandang Chelsea Enzo Fernandez serta Moises Caicedo, berkedudukan 2 pemeran paling mahal di Aliansi Inggris, diberatkan ekspektasi setinggi langit. Tetapi, mereka malah jadi bibit keladi kegagalan regu. Fernandez kandas melaksanakan denda dikala peran 1- 1 di penghujung sesi awal.
Caicedo, gelandang terkini“ Sang Biru” dengan harga 116 juta euro, dimasukkan di catok kedua buat menempuh debut. Ia diharapkan buat menaikkan keseriusan serbuan, namun berakhir membagikan denda ke West Ham. Berhasil ketiga West Ham dari titik putih diakibatkan pelanggaran Caicedo di kotak denda.
Bagi Pochettino, mereka takluk sebab terburu- buru mau mengecap berhasil.“ Kita segera membuat ketetapan. Itu tidak dapat dijauhi sebab ini regu terkini.( Masuknya Caicedo) bawa akibat minus ke regu. Kita tidak menciptakan penyeimbang yang pas,”
Intensitas balik jadi rumor terbanyak Chelsea, semacam masa kemudian. Mereka memimpin telak game dari bagian kemampuan bola, 75, 6 persen, serta jumlah tembakan 17- 12. Dengan aturan 3- 4- 2- 1, mereka senantiasa mengurung regu ajaran administrator David Moyes di setengah alun- alun sendiri.
Amati saja, bagi Opta Analyst, mutu kesempatan mereka menggapai 2, 4 expected goals( xG). Tetapi, cuma satu berhasil terwujud dari gelandang Carney Chukwuemeka. Itu juga berasal dari kekeliruan prediksi bek rival. Ada pula berhasil salah satunya Chelsea di peperangan awal versus Liverpool dicetak dari desain bola mati.
Nicolas Jackson, penyerbu terkini Chelsea yang diimpor dari Villarreal, belum sanggup menanggapi tantangan. Ia senantiasa beresiko dengan pergerakan kabur tanpa bola. Cuma saja, gesekan serta penanganan akhir Jackson kurang runcing. Ia tidak sanggup menulis sekalipun tembakan pas target.
“ Hasil yang susah diperoleh. Kita sanggup menghasilkan banyak kesempatan serta memimpin. Kelainannya, mereka melaksanakan kesempatan dengan bagus, sedangkan kita tidak. Di Aliansi Inggris, Kamu hendak dihantui penyanggahan kekecewaan bila tidak sanggup mengutip kesempatan,” ucap penyerbu Chelsea Raheem Sterling.
Masa kemudian, saat sebelum kehadiran Pochettino, lini depan Chelsea pula senantiasa bermasalah. Mereka cuma mengecap 38 berhasil dari 38 perlombaan aliansi. Jumlah itu ialah yang terendah selama kesertaan regu asal London itu di Aliansi Pokok, semenjak masa 1992- 1993.
Dikala situasi 1- 1 sehabis turun minum, Chelsea main amat aman dengan garis pertahanan ekstra besar. Mereka fokus melanda. Suasana itu digunakan penyerbu West Ham Michail Antonio dengan peralihan serbuan balik. Antonio juga mencuri kelebihan melalui depakan spekulatifnya.