Calon 2 Bintang Dari Sayap Garuda – Persaingan di Tim C yang ditempati Iran, Uni Emirat Arab, Hong Kong, serta Palestina hendak berjalan berat sebelah. Iran mempunyai mutu pemain di atas ketiga rival di babak tim. Pemain- pemain Iran yang tampak di Eropa hendak jadi pembeda dalam persaingan buat memperebutkan tiket ke fase gugur.
Perihal seragam pula terjalin buat Jepang di Tim D. Mereka telah terletak paling tidak 2 tingkatan di atas 3 pesaing, ialah Irak, Indonesia, serta Vietnam. Susah membayangkan Jepang tidak menyapu bersih kemenangan di 3 laga babak penyisihan.
Di luar mutu Eropa kepunyaan Iran serta Jepang, tim- tim lain pula mempunyai pemain andalan yang dapat memastikan langkah mereka di Piala Asia 2023.
Permulaan masa 2023- 2024 merupakan periode anomali untuk penyerang tengah Iran, Mehdi Taremi. Dia baru mencetak 3 berhasil bersama FC Porto sehabis Liga Portugal mendekati pertengahan jalur.
Sementara itu, di masa kemudian, dia merupakan peraih gelar Bola de Prata alias pencetak berhasil paling banyak Liga Portugal edisi 2022- 2023. Itu merupakan capaian kedua Taremi sehabis bersama Rio Ave di masa 2019- 2020.
Tidak terdapat pemain Iran lebih dahulu babe138 yang sempat mengetuai catatan pencetak berhasil di kompetisi top Eropa. Dengan prestasi itu, tidak heran Pelatih Porto Sergio Conceicao menyebut Taremi merupakan salah satu pemain terbaik di Liga Portugal dikala ini.
Walaupun tengah merambah periode susah di Porto, Taremi mencatatkan masa tersubur bersama timnas Iran. Dia sudah mencetak 11 berhasil, tercantum 2 hattrick, pada periode Juni- November 2023. Semenjak membela Iran pada 2015, Taremi belum sempat mencetak dobel digit berhasil dalam satu tahun kalender.
Itu jadi bekal berarti Taremi buat menolong Iran bersaing di Qatar 2023. Terlebih Iran telah sangat lama mendampa gelar kampiun Asia semenjak mencapai triplet pada edisi 1968, 1972, serta 1976. Tidak cuma juara,“ Team Melli” pula belum sempat lagi menembus partai final Piala Asia semenjak 1976.
Pengalaman Khalid Eisa di tingkat internasional telah tidak butuh diragukan lagi. Dia merupakan bagian dari skuad Uni Emirat Arab( UEA) yang menembus serta tampak di Olimpiade London 2012. Momen itu masih kali awal serta salah satunya UEA tampak di panggung dunia tidak hanya Piala Dunia Italia 1990.
Sehabis tampak di London, Eisa bergabung dengan klub raksasa UEA, Angkatan laut(AL) Ain. Pengabdiannya bersama Angkatan laut(AL) Ain sepanjang satu dekade pula membantunya tidak semata- mata mengangkut 7 trofi dalam negeri, namun pula merasakan persaingan dunia yang lain di Piala Dunia Antarklub edisi 2018.
Eisa bersama Angkatan laut(AL) Ain merupakan regu tuan rumah dengan ekspedisi terbaik di ajang Piala Dunia Antarklub. Karena, mereka sanggup menembus partai puncak buat menantang juara Eropa, Real Madrid. Walaupun kandas menjauhi 4 berhasil dari Real, Eisa berfungsi besar menolong kemenangan adu penalti Angkatan laut(AL) Ain melawan Team Wellington( Selandia Baru) serta River Plate( Argentina).
Di Piala Asia 2023, Eisa hendak menyegel posisi kiper utama sekalian hadapi peluang turnamen mayor awal selaku kapten UEA. Buat 2 kedudukan besar itu, Eisa mengambil alih seniornya, Ali Khasif, yang saat ini jadi deputinya di regu UEA. Performa Eisa bakal sangat memastikan sepanjang mana kiprah UEA di tanah rival mereka, Qatar.
Matt Orr mengemban tanggung jawab besar buat Hong Kong di Piala Asia 2023. Walaupun baru mencatatkan 18 cap internasional, Orr merupakan pemain depan sangat berpengalaman yang dibawa Pelatih Jorn Andersen.
Dari perawakan raga, Orr nampak semacam pemain naturalisasi di skuad“ Sang Naga”, julukan Hong Kong. Rambutnya agak pirang serta matanya tidak sipit buatnya sekilas tidak mempunyai darah Asia Timur. Namun, dia sejatinya merupakan pemain“ sangat” Hong Kong di regu senior dikala ini.
Mempunyai bunda asli Hong Kong serta bapak berdarah Selandia Baru, Orr lahir serta besar di Hong Kong. Apalagi, dia sudah bawa nama Hong Kong semenjak kompetisi internasional junior di umur 13 tahun.
Penyerang sayap yang membela klub Divisi 2 Liga Cina, Guangxi Pingguo Haliao, itu juga sudah berpengalaman di kancah Asia. Dia menolong Hong Kong menembus perempat final Asian Permainan 2023 kemudian. Itu merupakan capaian terbaik” Sang Naga” di acara berolahraga Asia semenjak 1958.
Dengan keadaan negeri yang tidak sempurna, Palestina senantiasa sanggup menembus putaran final Piala Asia. Qatar 2023 merupakan peluang ketiga beruntun mereka tampak di panggung terbanyak sepak bola Asia.
Tidak dimungkiri, kedudukan pemain- pemain diaspora merupakan kunci untuk Palestina bersaing di tingkat kontinental. Bila membayangkan keadaan di dalam negara, pasti susah untuk Palestina menyusun program pembinaan berjenjang serta kompetisi yang teratur berkesinambungan.
Michel Termanini merupakan salah satu wajah diaspora Palestina yang ditempa pembinaan sepak bola di” negeri baru”. Termanini lahir serta besar di Malmo, Swedia, yang jadi destinasi ibu dan bapaknya buat menciptakan masa depan lebih baik.
Didikan Swedia jadi modal Termanini buat menempuh debut di Piala Asia. Penampilan tanpa kompromi Termanini di jantung pertahanan, yang ditopang raga kuat setinggi 1, 86 m, dapat memastikan seberapa jauh langkah Palestina di Qatar.
Termanini sudah meyakinkan ketangguhannya itu di 2 laga pembuka Kualifikasi Piala Dunia 2026, November kemudian. Palestina cuma kemasukan satu berhasil dari 2 laga kontra Lebanon serta Australia.
Takehiro Tomiyasu berpeluang tampak di Qatar 2023 sehabis sembuh dari luka yang dideritanya sepanjang November sampai Desember ini. Walaupun tidak bugat 100 persen, Pelatih Jepang Hajime Moriyasu hendak berupaya buat bawa pemain Arsenal itu.
Dengan keadaan persaingan di Tim D, Jepang mungkin besar hendak mempraktikkan rotasi buat membagikan peluang menyeluruh kepada 26 pemain yang dibawa ke Qatar. Itu membagikan peluang kepada Tomiyasu menggapai keadaan raga terbaik kala mengalami fase gugur.
Tomiyasu memanglah bukan kapten utama regu” Samurai Biru”, namun dia merupakan wujud berarti di ruang ubah Jepang. Kehadirannya berarti, baik kala bermain ataupun dikala duduk di bangku cadangan.
Pemain lulusan perguruan Avispa Fukuoka itu merupakan pengangkat moral rekan- rekannya dan kepanjangan tangan Moriyasu, tidak hanya kapten Wataru Endo, buat membagikan instruksi kepada rekan- rekannya di atas lapangan.
Kala tumbang menyakitkan lewat adu penalti di babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022, Kompas melihat Tomiyasu jadi pemain awal yang membagikan pendapat kepada media di mixed zone. Kala itu, dia menegaskan Jepang perlu tingkatkan tingkat game supaya dapat bersaing di panggung dunia.
Di tengah” serangan” pemain diaspora serta naturalisasi di skuad Indonesia dikala ini, Marselino Ferdinan ialah pemain didikan pembinaan lokal yang memiliki mutu buat menyegel posisi utama di Piala Asia 2023.
Pemain yang merumput bersama regu Belgia, KMSK Deinze, mempunyai keahlian buat jadi pengatur serbuan untuk skuad” Garuda”. Keyakinan diri Marselino buat mengendalikan bola serta melaksanakan take- on ataupun dribel melewati lawan merupakan keahlian yang tidak sering dipunyai gelandang Indonesia.
Berkat 2 kemampuan itu, Marselino sudah dimanfaatkan dengan optimal oleh Pelatih Shin Tae- yong buat menempati bermacam- macam posisi di jantung game. Dia dapat tampak selaku gelandang serbu, apalagi sesekali pula bermain dari sisi sayap.
Performa kurang baik Indonesia pada 2 laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Irak serta Filipina menampilkan besarnya akibat kehabisan pemain didikan Persebaya Surabaya itu. Marselino tidak dapat bergabung akibat pemulihan luka harmstring kambuhan.
Publik sepak bola Indonesia berharap Marselino dalam keadaan terbaik di Qatar 2023. Dia hendak menghidupkan serbuan Indonesia dari sisi tengah lapangan sehingga serbuan Garuda tidak monoton bertumpu dari sisi sayap. Tidak hanya itu, tembakan jarak jauh Marselino dapat pula jadi alternatif Indonesia memburu berhasil.
Harapan Irak bersaing di Piala Asia 2023 terletak di pundak Mohanad Ali. Dia merupakan pencetak berhasil paling banyak di skuad Irak yang hendak berlaga di Qatar.
Umur Ali memanglah masih muda, namun dia telah menempuh Piala Asia kedua. Di edisi UEA 2019, Ali merupakan pemain” sangat hijau” di lapisan pemain inti sekalian pencetak berhasil termuda untuk Irak.