Amerika menyetujui Menjual Kapal Selamnya Ke Australia
Kepala Negara Bagian Australia Anthony Albanese, Jumat (15/12/2023), menyambut baik langkah Kongres AS yang mengizinkan tawaran kapal selam berpengendali atom ke Australia. Langkah ini akan memperkuat perjanjian pengawal AUKUS (Australia-Inggris-AS).
Lebih dari 66% anggota Kongres AS mendukung rencana kesepakatan kapal selam atom. Pemahaman tersebut penting untuk rencana belanja militer tahunan sebesar 886 miliar dolar AS. Rencana keuangan tersebut mencakup bantuan untuk Ukraina dan program untuk melawan dampak Tiongkok di Indo-Pasifik.
“Ini adalah pencapaian yang fenomenal. Disahkannya tindakan ini menyiratkan bahwa AUKUS dapat terus maju, ini menyiratkan bahwa Australia akan mendekati kapal selam kelas Virginia yang berbahan bakar atom, dan ini menyiratkan keselamatan publik Australia,” kata Albanese dalam pertemuan dengan organisasi radio 2GB. mencapai lebih dari 100 anggota legislatif AS yang mendorong untuk membantu rencana AUKUS.
AUKUS berencana untuk mengembangkan kapal selam yang dikendalikan atom dan senjata canggih lainnya. Bagi Australia, ini adalah proyek penjagaan yang paling mahal dengan perkiraan biaya hingga 244 miliar dolar AS dalam jangka waktu 30 tahun ke depan. Meskipun demikian, tugas tersebut bergantung pada persetujuan AS untuk membagikan inovasi rumit yang dikontrolnya.
Australia berkeinginan untuk memiliki opsi untuk mengoperasikan kapal selam berbahan bakar atom pada pertengahan tahun 2030 untuk mengisi kekosongan dalam pensiunnya kapal selam kelas Collins yang dikendalikan diesel. Kapal selam kelas baru buatan Australia dalam sistem AUKUS diharapkan dapat diakses paling cepat pada pertengahan tahun 2040.
Albanese mengunjungi AS pada bulan Oktober lalu untuk mendesak dukungan terhadap persyaratan penawaran tiga kapal selam kelas Virginia berbahan bakar atom AS ke Australia. Dia juga mendorong dukungan terhadap langkah-langkah lain untuk kolaborasi kemajuan inovasi perlindungan AS-Australia.
“Ini adalah pertama kalinya dalam Hoki99 sejarah AS dan Kongres mendukung tawaran kapal selam berbahan bakar atom,” kata Pendeta Safeguard Australia Richard Marles dalam pertemuan dengan saluran Sky News TV, Jumat.
Marles mengatakan peraturan dukungan dari Kongres AS mengizinkan Australia untuk bekerja sama dengan organisasi atom di AS. Australia juga dapat memberikan lokasi dukungan kepada kapal selam bertenaga atom AS yang kemungkinan akan beroperasi di wilayah tersebut mulai tahun 2024.
Yang terpenting, perjanjian AS menghindari Australia dari sistem boikot pengiriman senjata yang penting. “Ini memberikan apa yang telah kami upayakan, khususnya pangkalan modern penjaga tanpa batas untuk Australia, AS, dan Inggris,” katanya.
Sebelumnya, Australia membatalkan rencana membeli kapal selam dari Prancis yang mengakibatkan rusaknya hubungan antara Paris dan Canberra. Sementara itu, Selandia Baru, tetangga Australia, dengan keras menentang keberadaan kapal selam atom di wilayah tersebut.
Australia memiliki pangkalan maritim yang dekat dengan Indonesia seperti Kepulauan Kokos di Sumatera bagian selatan. Pulau-pulau tersebut dimiliki oleh orang-orang keturunan Indonesia yang dikenal sebagai Jawa Kokos.
Selain itu terdapat pangkalan di Freemantle dekat kota Perth di Australia barat; di Darwin, Australia bagian utara dekat Nusa Tenggara Timur; dan di Cairns, pantai utara dekat Jalur Air Torres di jalur Merauke, Wilayah Papua.
Kemudian lagi, Tiongkok sedang menyiapkan kapal selam berbahan bakar atom jenis 096 lainnya dengan roket terarah. Kapal selam terbaru ini disinyalir semakin sulit untuk diikuti. Dalam buku harian Yayasan Maritim AS versi Agustus 2023, ditulis bahwa kapal selam semakin tenang dan memiliki kemampuan untuk meluncurkan roket jarak jauh. Saat ini Tiongkok sedang mengerjakan kapal selam atom Sort 094.
Di kawasan Indo-Pasifik, Tiongkok mempunyai basis di Pulau Hainan yang berbatasan dengan Vietnam di Samudera Cina Selatan. Perairan Indonesia dan Filipina merupakan jalur penting untuk kegiatan militer, khususnya kapal selam, karena memiliki tingkat salinitas (ketebalan garam) yang tinggi di wilayah tropis. Rasa asin yang tinggi membuat kapal selam semakin sulit dikenali saat terjun.
Perjanjian pengamanan Australia dengan negara-negara Barat dibuat selama Perang Besar Kedua ketika Orde ABDA (Amerika-Inggris Belanda-Australia) dipimpin oleh Broad Archibald Wavell dari angkatan bersenjata Inggris pada tahun 1942. Komando Pusat ABDA berada di Bandung, Jawa Barat, mengendalikan mandala dari Malaya – Filipina-Kepulauan-Australia menghadapi serangan Jepang.
Sementara itu, Indonesia sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto fokus pada pemerintahan kemerdekaan senjata atom di kawasan Asia Tenggara yang dikenal dengan ZOPFAN (Zona Harmoni, Peluang dan Imparsialitas).