Amerika Berharap Bisa Bekerja Sama Dengan China – Amerika Sindikat serta Cina hendak mengadakan negosiasi resmi tingkatan besar di Beijing yang bermaksud buat menghalangi gerakan narkotika tipe fentanil ke AS. Dialog ini ialah kegiatan serupa pemberantasan narkotika AS- China yang awal yang diselenggarakan sehabis terhambat sebagian durasi kemudian. Dikala ini, darurat fentanil di AS menggapai puncaknya dengan tingkatan kematian sebab overdosis menggapai dekat 10. 000 jiwa per tahun.
Pertemuan AS- China direncanakan diselenggarakan pada Selasa( 30 atau 1 atau 2024). Bagi statment Badan Keamanan Nasional AS, deputi AS ke Beijing dipandu Asisten Delegasi Kepala negara serta Delegasi Advokat Keamanan Dalam Negara Jen Daskal. Badan deputi itu melingkupi administratur dari Unit Keamanan Dalam Negara, Peradilan, Negeri Bagian, serta Finansial.
” Ini bagian berarti dari aplikasi kegiatan serupa bilateral kita dalam usaha ini,” tutur salah satu administratur AS yang mengonfirmasi pertemuan itu tanpa mau diucap namanya, Senin( 29 atau 1 atau 2024).
Golongan kegiatan AS- China hendak berjumpa buat memastikan tahap aktual untuk memencet penyebaran fentanil yang lalu mengalir ke AS dari negara- negara tetangganya di Amerika Selatan. Pertemuan itu hendak fokus pada koordinasi berkepanjangan buat mensupport aksi penguatan hukum yang jelas.
Washington berambisi supaya Cina bertugas serupa dalam menanggulangi perusahaan- perusahaan di Cina yang memproduksi materi kimia prekursor( materi bawah) buat membuat fentanil dan memotong pembiayaan buat perdagangan materi kimia itu.
Dikala ini, overdosis fentanil ialah pemicu penting kematian pada orang berumur 18- 49 tahun di AS. Diawali dari tahun 1990- an, AS mengalami darurat tergila- gila fentanil yang dikala ini menggapai nilai terburuk selama asal usul.
Fentanil awal mulanya diresepkan dokter buat menyurutkan rasa sakit. Bersamaan durasi, fetanil menimbulkan endemi tergila- gila di AS dengan permasalahan overdosis yang menimbulkan dekat 100. 000 kematian tiap tahunnya.
Sepanjang sebagian tahun terakhir, AS mengatakan Cina bibir69 pangkal penting materi kimia prekursor yang setelah itu disintesis jadi fentanil oleh kartel narkoba di Meksiko. Cina kesekian kali melawan dakwaan AS ini.
Delegasi Ketua Jenderal Dinas Pengaturan Narkotika Departemen Keamanan Khalayak serta Delegasi Sekretaris Jenderal Komisi Pengaturan Narkotika Nasional Cina Yu Haibin berkata, permasalahan fentanil di AS bersumber pada tingginya permohonan warga AS sendiri yang tidak henti- hentinya kepada fentanil.” Darurat di AS tidak diakibatkan oleh Cina, kebalikannya, pangkal permasalahannya terdapat di AS sendiri,” tuturnya dalam tanya jawab di NBC, Jumat( 26 atau 1 atau 2024) kemudian,
Walaupun begitu, Cina senantiasa mau bertugas serupa dengan AS.” Aku yakin, lewat kerja sama ini, kedua negeri bisa tingkatkan keahlian penguatan hukum mereka. Kita hendak menggapai hasil luar lazim dalam melawan zat fentanil, tercantum prekursornya,” tuturnya.
embali kegiatan serupa AS- China dalam pemberantasan narkotika dimulai dari pertemuan pucuk Kepala negara AS Joe Biden serta Kepala negara Cina Xi Jinping pada 15 November 2023. Dalam pertemuan itu, Biden serta Xi mangulas usaha kurangi gerakan fentanil. Xi melaporkan belas kasih kepada darurat fentanil di AS.
Bagi statment sah Bangunan Putih pada akhir 2023, sehabis pertemuan itu, AS sudah kurangi perampasan materi- materi kimia ilegal yang bisa dipakai buat membuat fentanil di bandara- bandara AS.
Sedangkan Cina sudah menutup satu industri, menutup sebagian pembayaran global, serta balik memberi data hal pengiriman serta perdagangan orang. Tahap Cina itu ialah yang awal kali semenjak terhambat nyaris 3 tahun lamanya.
” Pada dini bulan ini, serta buat awal kalinya dalam nyaris 3 tahun, Penguasa Cina mulai balik mengirimkan informasi ke dasar informasi garis besar kepunyaan Badan Pengawas Narkotika Global, yang dipakai buat memberi data real- time dengan cara global mengenai keadaan semacam pengiriman menyangsikan serta asumsi perdagangan orang,” begitu statment Bangunan Putih itu.
Kegiatan serupa AS serta Cina pertanyaan pengepresan penyebaran fentanil berasal pada 2018. Dikala itu, atas desakan Kepala negara Donald Trump, Cina sepakat menangani pengiriman fentanil jadi serta sebagian prekursornya. Sehabis itu, lebih banyak penciptaan fentanil dipindahkan ke Meksiko. Tetapi, beberapa besar materi dasar sedang berawal dari Cina.
Hendak namun, pada April 2023, kegiatan serupa AS- China itu hadapi ganjalan. Di dasar Kepala negara Biden, AS menjatuhkan ganjaran kepada beberapa industri Cina atas dakwaan menyediakan materi kimia materi dasar pembuatan fentanil. Wang Wenbin, Ahli Ucapan Departemen Luar Negara Cina, mempersoalkan aksi itu. Beliau menarangkan, materi- materi itu materi kimia lazim yang dijual lewat perdagangan wajar.
” Cina mengancam keras ganjaran terkini AS kepada perusahaan- perusahaan Cina sebab diprediksi menyediakan materi kimia prekursor buat penciptaan fentanil bawah tangan, yang cuma menghasilkan halangan untuk kegiatan serupa China- AS dalam pengaturan narkotika,” tutur Wang, semacam diambil Garis besar Times, alat yang berafiliasi dengan Penguasa Cina, April 2023.
Tindakan keras AS serta Cina ini melunak sehabis pertemuan Xi serta Biden.
Cina memantau kemajuan kampanye kepresidenan Amerika Sindikat dengan cemas. Calonnya menguncup ke Donald Trump serta Joe Biden. Tidak terdapat yang lebih bagus ke Beijing. Karena, keduanya bersama keras ke Cina untuk menarik pemilih.
Biden membuktikan atensi melindungi komunikasi dengan Cina. Di dikala yang serupa, Biden pula lalu menggalang Indo- Pasifik buat melawan Cina. AS pula lalu mensupport Taiwan. Cina senewen sebab Biden kesekian kali sesumbar hendak menolong Taiwan bila terjalin bentrokan dengan Cina.
Ada pula Trump dapat jadi tidak hendak semantap Biden dalam mensupport Taiwan sebab pendekatan isolasionisnya. Salah satu indikasinya, beliau menuduh Taiwan meregang pabrik semikonduktor AS. Untuk Beijing, itu ciri Washington bisa jadi tidak ingin mati- matian membela Taipei.
Perkaranya, perang bisnis AS- China dahulu diawali di masa Trump. Tidak hanya itu, Trump pula sempat menuduh Cina pemicu menyebarnya endemi Covid- 19 alhasil membuat ikatan kedua negeri memburuk.
” Untuk Cina, siapa juga yang berhasil penentuan kepala negara AS, bersama hendak jadi semacam’ cawan toksin’. Siapa juga yang berhasil pula mempengaruhi perdamaian di Asia Pasifik,” tutur Guru Besar Ikatan Global di Universitas Fudan, Shanghai, Zhao Minghao, pada Associated Press, Selasa( 30 atau 1 atau 2024).
Opini nyaris selaras dilemparkan Periset di Pusat Keamanan serta Strategi Global di Universitas Tsinghua, Sun Chenghao. Sun memperhitungkan, kebijaksanaan AS ke Cina serta kompetisi AS- China hendak berganti terbebas dari siapa juga Kepala negara AS.
Untuk Sun, dapat jadi Kepala negara Cina Xi Jinping menyangka Biden lebih jinak. Keberatan Beijing ke Biden cuma sebab Biden fokus menggalang federasi mengalami Cina.
Kebalikannya, beberapa warganet Cina memandang Trump lebih bagus. Mereka mengganggap, sebab kerangka belakangnya selaku wiraswasta, Trump dapat dibawa berunding. Tidak hanya itu, warganet menyangka Trump dapat melemahkan AS. Perihal itu dapat profitabel Cina.
Apalagi, terdapat julukan” Chuan Jianguo” buat Trump. Julukan itu berarti” Trump, pembina bangsa( Cina)”. Dengan tutur lain, Trump dikira menolong Cina.
Ketua Program Cina di Stimson Center AS, Sun Yun, tidak seluruhnya sepakat dengan asumsi itu. Di satu bagian, dapat saja Trump profitabel Cina. Triknya, Trump mengganggu federasi serta kemitraan AS dengan beberapa negeri.
Perkaranya, tidak terdapat agunan Trump tidak hendak mengganggu pula ikatan AS- China.” Dengan Trump, tidak terdapat bawah untuk ikatan AS- China. Trump pula beresiko serta serba tidak nyata ke mana arah serta apa ambisinya. Seluruh serba tidak nyata, tercantum mungkin bentrokan tentara,” ucapnya.
Ikatan AS- China di era Trump naik turun. Beijing marah kala Trump menyambut perkataan aman dari Taiwan sehabis berhasil pemilu 2016. Di lain peluang, ikatan AS- China harmonis sehabis Xi- Trump berjumpa di sangraloka kepunyaan Trump di Florida pada April 2017. Di akhir 2017, Xi menyajikan Trump di Kota Ilegal, Beijing.