7 Gaya Hidup Sehat Yang Menurunkan Kolesterol
Daripada bergantung pada obat-obatan, lebih penting melakukan perubahan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol tinggi.
Menjalani pola hidup sehat sangat penting untuk menghindari berbagai kondisi yang berdampak buruk bagi tubuh.
Kolesterol merupakan zat berminyak (lipid) yang memiliki fungsi penting dalam tubuh manusia, antara lain membingkai lapisan sel, bahan kimia, dan vitamin D.
“Bagaimanapun, jika kadar lipid dalam darah terlalu tinggi (hiperlipidemia), hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan,” kata dr. Kamsi Rachmawati, Sp.PD, Ahli Pengobatan Internal di Klinik Gawat Darurat Pondok Indah, Puri Indah. .
Lebih lanjut Dr. Kamsi menjelaskan bahwa peningkatan kolesterol belum tentu menimbulkan efek samping, namun dapat menyebabkan kondisi medis yang serius.
Kolesterol dapat berkumpul di dinding pembuluh darah (jalur suplai) dan segera mengalir ke aliran darah ke jantung, otak besar dan seluruh tubuh.
Penyumbatan aliran darah ini dapat memicu penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), serangan jantung, dan stroke.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menerapkan cara hidup yang sehat sejak awal agar keadaan buruk ini tidak terjadi.
Pola hidup sehat yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik, rutin berolahraga, dan mengonsumsi obat penurun kolesterol yang dianjurkan oleh dokter spesialis.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah pembahasan mengenai perubahan gaya hidup apa saja untuk menurunkan kolesterol yang bisa Bunda dan Ayah ikuti.
Cara Hidup Menurunkan Kolesterol Tinggi
Cara menurunkan kolesterol dengan melakukan perubahan gaya hidup ini juga sebaiknya dilakukan meskipun kadar kolesterol Bunda umumnya masih normal.
Hal ini dilakukan untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol, serta menghindari berbagai penyakit kronis.
Perubahan gaya hidup apa yang perlu dilakukan untuk menurunkan kolesterol?
1. Miliki Kecenderungan Diet yang Cerdas
Kadar kolesterol bisa meningkat karena pola makan yang sembrono.
Jika Bunda suka mengunyah makanan yang berminyak, gosong, atau makanan siap saji, sebaiknya hindari makanan tersebut mulai sekarang.
Khusus untuk Bunda yang ingin menurunkan kolesterol, menjaga pola makan yang sehat dengan mengikuti pedoman berikut ini penting dilakukan:
Hindari lemak trans, misalnya yang ada pada margarin atau makanan instan.
Tingkatkan asupan serat makanan dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Bunda juga bisa mengganti nasi putih dengan nasi warna tanah yang lebih kaya serat.
Makan lebih sedikit sumber makanan yang dibakar. Bunda bisa memasak lauk dengan cara dikukus atau dipanggang sebagai variasi lauk.
Pilih sumber makanan yang tinggi lemak tak jenuh omega-3 yang bagus untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Lemak tak jenuh omega-3 bisa didapat dari ikan salmon atau telur ayam yang ditambah dengan omega-3.
2. Kurangi penggunaan lemak jenuh
Perubahan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol yang juga penting dilakukan adalah dengan mengurangi asupan lemak jenuh.
Lemak jenuh ditemukan di berbagai produk susu, daging merah, makanan murah, kue dan makanan manis, serta sumber makanan yang dibakar.
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Current Food Reports menunjukkan bahwa lemak jenuh dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL.
Kadar kolesterol LDL dikenal sebagai kolesterol jahat karena dapat menghambat koridor dan memicu berbagai penyakit.
Oleh karena itu, yang terbaik adalah menghindari jenis makanan ini, dan setelah dipikir-pikir, penuhi asupan lemak tak jenuh tunggal yang benar-benar dapat mengontrol dan menurunkan kolesterol.
Ibu bisa mendapatkan lemak tak jenuh tunggal dari buah zaitun, minyak zaitun, alpukat, minyak canola, serta kacang-kacangan seperti almond dan kacang mete.
3. Mulailah berlatih secara konsisten
Perubahan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol yang juga harus dilakukan dengan cepat mulai berjalan efektif.
Selain membuat tubuh lebih bugar dan bugar, aktivitas teratur juga menjadi salah satu gaya hidup yang berhasil menurunkan kolesterol.
Untuk menurunkan kolesterol dengan berolahraga, usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari sebanyak 5 kali seminggu.
Meskipun demikian, konsultasikan dengan dokter umum Anda terlebih dahulu tentang pilihan praktik dan jangka waktunya berdasarkan kondisi tubuh Anda.
Kegiatan yang bisa Bunda lakukan untuk menurunkan kolesterol antara lain:
Berjalan-jalanlah dengan penuh semangat
Naik sepeda
Berenang
Berlari
4. Mengontrol berat badan
Sesuatu yang harus dilakukan untuk menurunkan kolesterol, menurut Dr. Kasim terkait dengan menjaga berat badan ideal.
Kelebihan berat badan dan kegemukan dapat meningkatkan kadar LDL. Rasio kelimpahan otot terhadap lemak mempengaruhi siklus metabolisme dalam tubuh.
Dengan menjalani gaya hidup sehat, berat badan dapat dijaga dalam jangkauan normal.
Memperkirakan batas perut dapat menentukan kelebihan rasio otot dan lemak. Rata-rata lingkar perut pada wanita dibawah 80 cm dan pada pria dibawah 90 cm.
Faktanya, sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Worldwide Diary of Corpulence menunjukkan bahwa peserta eksplorasi yang berhasil menurunkan berat badan dalam waktu sekitar setengah tahun juga mengalami penurunan kadar kolesterol.
5. Berhenti merokok
Kebetulan, kandungan tar pada rokok tembakau dapat mengganggu kerja sel-sel aman.
Padahal, sel-sel aman yang sehat dibutuhkan tubuh untuk membantu pengolahan kolesterol dan menurunkan kolesterol.
Jika pencernaan kolesterol terganggu, kolesterol akan tersangkut di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan.
Ibu atau Ayah yang memiliki kecenderungan merokok dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis atau terapis untuk membantu mereka berhenti merokok.
6. Konsumsi suplemen
Mengonsumsi suplemen juga dapat membantu Ayah dan Bunda dalam menurunkan kolesterol. Misalnya saja suplemen minyak ikan.
Pasalnya, minyak ikan kaya akan lemak tak jenuh omega-3 yang sangat baik untuk mengelola kolesterol, namun juga baik untuk jantung.
Namun, sebelum mengonsumsinya, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
7. Jauhi koktail
Minum minuman keras dalam jumlah yang tidak perlu dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak.
Banyak minuman keras dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk hipertensi, gangguan kardiovaskular, dan stroke.